CHAPTER 2-HIDE AND KILL PERTAMA

28 19 9
                                    

.

.

.

Mereka berkumpul di satu ruangan. Yang membuat mereka terkejut adalah, secara kebetulan, mereka mengikuti permainan ini satu kelas. Di dalam ruangan itu, mereka diperintahkan untuk memakai armor, tentu mereka bingung, untuk apa mereka memakai armor?

Sergio menyeletuk "Kaget banget gue ada si dua kutu buku ini," Ujar Sergio, bermaksud menyindir murid jenius di kelas mereka yaitu Keenan dan Michael.

"Gak tau, liat iklan nya di instagram," Ujar Michael sedangkan Keenan hanya mengangguk setuju di sebelahnya sambil memasang armornya.

Erlea merengut "Ini kita mau ngapain sih? Jadi takut gue," Ucapnya yang dibalas Thea "Tenang, paling ini cuma buat keren-kerenan doang haha."

Ditengah-tengah itu, tiba-tiba pintu terbuka, menunjukan tempat yang sangat besar layaknya mall, banyak toko-toko tetapi bedanya, mall itu sangat sepi.

Mereka syok, karena diawal, tempat yang mereka datangi itu hanya gedung dan di posisi lantai atas, itu adalah outdoor dan tidak sebesar itu hingga bisa membuat mall di dalamnya.

Gareen mengernyit "Wahh, gila, bakal seru banget nih, semoga gue yang jadi penjaganya."

Mereka semua yang ada di sana tertawa dan malah senang dengan kondisi tersebut, berbeda dengan Zergan, Keenan, Michael dan Elodie yang memikir keras dengan kondisi tersebut. Apa yang terjadi? Bagaimana bisa ada mall di sebuah gedung apartement? Ribuan pertanyaan terlintas di benak mereka.

Setelah itu, ada announcement dari speaker di sana "Semua peserta akan sembunyi dan dikasih waktu selama 2 menit, peserta GAREEN KALINGGA akan menjadi penjaga di permainan pertama, silahkan ambil pistol yang di sediakan di kotak yang berada di ruangan."

Dengan Announcement itu, tentu membuat mereka bingung tetapi Gareen hanya menganggapnya sebuah candaan dan hanya pistol mainan. Ia mengambil pistol di kotak yang berada di ruangan tadi dan mengambilnya, lalu ia terkekeh "Kece juga nih permainan, jadi gak sabar gue."

Setelah itu, announcement terdengar dari speaker "Aturan pertama permainan, penjaga harus menemukan peserta yang bersembunyi di area yang sudah dipersiapkan, minimal harus menemukan satu perseta untuk mengakhiri permainan. Aturan kedua, jika penjaga tidak menemukan peserta satupun, maka penjaga akan dieksekusi. Begitu juga jika penjaga berhasil menemukan peserta, penjaga harus menembak peserta dengan pistol yang sudah disiapkan."

Zergan mengernyit "Dieksekusi gimana? Dan kenapa kalau ketemu harus ditembak pakai pistol? Gimana kalau pistolnya ada peluru beneran? Yakin kalian mau lanjut?"

Reiga terkekeh "Santai aja kali, Gan, mainan doang ini."

Keenan dan Michael yang mendengar kata-kata Zergan saling bertukar tatap, merasa cemas dan tidak tenang karena permainan ini.

Zergan menghela nafas dan memberi syarat kepada teman-temannya untuk menjauh dari kerumunan sejenak. Mereka mengangguk dan menepi.

Juana mulai mengatakan "Gan, udahlah, santai, lo itu terlalu nethink. Ini cuma permainan kok."

Arlea melihat sekitar "Tapi kalo pakai logika ya, gimana caranya bisa bikin mall di sini? Gue kira hide and seek nya bakalan outdoor. Jujur gue juga agak bingung konsepnya gimana, bukannya gue takut, tapi curiga dan bingung. Kayak, ga masuk logika aja gitu."

HIDE AND KILL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang