CHAPTER 4- CHEATING

21 14 0
                                    


.

.

.

Setelah mereka menyelesaikan teka-teki yang ada di ruangan itu, mereka dipersilahkan untuk beristirahat di lobby mall selama 2 jam sebelum masuk ke ruangan selanjutnya.

Zergan dan kawan-kawannya terduduk di sana dan merenung, memikirkan semua kejadian yang sangat mengejutkan dan mendadak ini. Mereka tidak menyangka bahwa game yang mereka lihat di promosikan di salah satu platform media sosial itu ternyata membahayakan nyawa mereka.

Tak sadar bahwa salah satu teman sekelas mereka, Hazel, datang dan membawakan 5 buah roti dan 5 susu untuk mereka "Makan dulu, gue ketemu ini di dapur restaurant, tapi cuma roti doang, gak ada jenis yang lain," Ujarnya.

Elodie mengangguk, mengambil roti dan susu itu dan memberikan ke teman-temannya, "Thanks ya, Zel. Semua kebagian kan?'

"Iya, kebagian kok, tenang aja," Ucapnya sebelum pergi dan kembali ke teman-temannya.

Zergan menatap roti dan susu itu dengan seksama, ada rasa tidak percaya dalam dirinya. Bagaimana mungkin tempat yang se-gila ini sengaja menyiapkan makanan di sini? Bagaimana jika itu racun? Bagaimana kalau itu palsu? seribu pertanyaan melintas di pikirannya.

Baru saja Zergan ingin menegur teman-temannya untuk tidak memakan roti itu, Juana tersedak dan ternyata dia sudah memakan roti itu sedangkan yang lain belum memakannya. Tentu saja semua orang yang ada di sana menatap Juana dengan khawatir. Zergan segera menepuk punggung Juana untuk membuat Juana memuntahkan roti itu, tetapi sudah telat, tubuh Juana  bergetar hebat dan kejang-kejang.

Sergio, Arlea dan Elodie langsung mendekati Juana, mencoba untuk membantunya juga tetapi tidak bisa. Zergan merasa sangat panik "Jun! Jun! muntahin, lawan jangan di biarin!" Ucapnya dan membantu Juana untuk muntah tetapi masih sangat sulit.

Arlea bergerak cepat dan langsung mengubah posisi Juana setengah menunduk dan menepuk punggungnya kencang dan pada akhrinya Juana berhasil memuntahkan isi perutnya, termasuk roti yang ia makan tadi. 

"Lo laper apa gimana sih!? Langsung makan aja, gak ada mikir dulu!" Omel Sergio yang di balas pukulan di lengannya dari Elodie "Orang lagi situasi kayak gini, sempet-sempetnya lo marahin Juana!" Ucapnya.

Zergan menghela nafas dan membantu Juana untuk menyandarkan punggungnya di tembok "Istirahat dulu," Ujarnya.

Arlea mendengus kesal dan berjalan ke arah Hazel "Heh! kalian sengaja ya mau buat Juana keracunan!? Jawab! emang bangsat lo semua!"Bentak Arlea yang membuat Elias ikut emosi melihatnya

"Apa-apaan lo main nyalah-nyalahin orang!? Hazel udah ada maksud baik ya! nyariin kita makanan sampai ke lantai 3 tapi lo malah nuduh Hazel seenaknya? muak banget gue sama lo!"Bentak Elias, membela Hazel.

Arlea memutar bola mata malas "Emang itu rencana lo semua! Ini orang pasti dendam sama gue karena gue mantan lo!" Ucapnya tanpa dipikir. Memang benar Arlea adalah mantan Elias dan Hazel adalah pacar Elias sekarang.

Zergan menahan Arlea "Udah, Le, udah, gak usah marah-marah gitu. kita omongin baik-baik. jangan nyalahin Hazel, bisa aja emang semua makanan dan barang di tempat ini bahaya. Fokus, Le, lo harus mikir panjang. Jangan buat pikiran lo ga fokus dan malah nyalahin orang lain."

Arlea mendengus kesal dan pada akhirnya mengangguk mengalah dan berjalan kembali ke Juana, duduk di sebelahnya dan mnenyandarkan kepalanya di pundak sahabatnya itu.

Juana masih lemas namun sudah lebih membaik setelah memuntahkan makanan tersebut, dan ia mulai berkata "Jangan berantem gara-gara gue, nanti gue baper," Ucapnya yang masih sempat-sempatnya bercanda di situasi seperti ini.

Arlea mencubit pelan lengannya "Diem lo."

Selang 55 menit dari kejadian tersebut, terdengar announcement lagi "Waktu istirahat habis. silahkan masuk ke ruangan yang disediakan dan menyelesaikan teka-teki untuk memberhentikan hide and kill di ronde ke tiga."

Setelah itu salah satu ruangan yang awalnya tertutup, kini terbuka dan mereka mulai masuk ke ruangan itu dan ternyata ruangan itu berbentuk layaknya kelas. Sergio mengambil salah satu kertas di sana dan membacanya "Kalian akan diberi waktu untuk menjawab 1 soal Matematika, dan jika jawaban semua perserta benar, kalian berhasil dan jika salah satu dari kalian salah, maka hide and kill ronde ke tiga kembali di mulai."

Sergio membulatkan matanya "Mampus! nilai matematika gue di bawah kkm di kelas!"

Zergan mengambil kertas kedua yang ada disana dan ternyata itu lah soal yang harus di jawab "Jumlah semua bilangan ganjil antara 50 dan 100 adalah?"

Juana memijat pelipisnya "Gimana nih? gak semua orang disini bisa matematika," Ujar Juana.

Zergan mengangguk setuju "Saling nyontek aja gimana? tapi pakai cara yang aman," Ucapnya?

Elodie mengerutkan kening "Gimana maksudnya?"

Zergan  berpikir sejenak dan dia akhirnya mendapatkan ide "Pake kertas ajaa, bergilir, gimana? tapi jangan sampe ada yang berkhianat di sini."

Semua orang mulai mengangguk setuju dengan saran yang diberikan Zergan dan mereka mulai duduk di tempat yang ada dan terlihat jam disana mulai berbunyi, menandakan mereka akan mulai mengerjakannya sekarang.

Pulpen dan kertas sudah di sediakan disana, di mulai dari kursi pertama yaitu Zergan, Zergan mulai mengerjakan soal itu dan suasana di sana hening. Semua orang menutup mulut dan menunggu jawaban dari Zergan. 

Setelah 5 menit, Zergan menemukan  jawabannya:

a = 51b = 53 - 51 = 2Mencari banyak suku (n)Un = a + (n - 1)b99 = 51 + (n - 1)299 - 51 = 2n - 22n = 48 + 22n = 50n = 50/2n = 25Mencari jumlah semua sukunyaSn = n/2 (a + Un)S25 = 25/2 (51 + 99)= 25/2 (150)= 25 (75)= 1.875Dengan demikian diperoleh jumlah semua bilangan ganjil antara 50 dan 100 adalah 1875


Kertas pertama diberikan ke Elodie yang berada di sebelahnya, mereka menyalin satu persatu dan bergilir sampai barisikan kedua terakhir, Luna, menoleh ke sebelah kirinya, Arlea yang duduk paling pojok dan di posisi terakhir, Luna menyalin teks yang ada di kertas tersebut.

Namun sebelum ia memberikannya kepada Arlea, Luna mengubah jawaban akhirnya menjadi 1870 dan memberikaannya kepada Arlea. Luna menyeringai begitu melihat Arlea menyalin jawaban yang sudah ia ubah.

Setelah Arlea selesai menulis, ia berdiri "Udah nih, kumpulin kertasnya terus kita taruh dimana?"

Keenan melihat sekitar sembari Luna berdiri untuk mengumpul kertas-kertas jawaban mereka dan Keenan mengangkat suara "Gak ada dikasih tau sih di taruh di mana, kita taruh di meja depan aja kertasnya," Ujar Keenan dan Luna mengangguk. Menaruh lembar jawaban mereka di meja paling depan dan menunggu hasil.

Setelah beberapa menit , terdengar announcement disana"Jawaban Arlea Jeeneya salah, Permainan hide and kill ronde ke tiga akan kembali di mulai dengan Arlea Janeeya yang menjadi penjaga di ronde kali ini dan peserta lain dipersilahkan utntuk bersembunyi."


.


.


.


HIDE AND KILL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang