CHAPTER 7- SERANGAN

12 5 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.




.




.


Semua yang ada di sana syok melihat keadaan Keenan yang sangat tragis. Grizille segera melepas jaketnya dan mengikatnya ke kaki Keenan yang terluka. Keenan meringis kesakitan saat luka di kakinya ditekan.

Tentu saja mereka khawatir dengan kondisi Keenan dan Zergan yang tadi sempat membuka dan menutup pintu ruangan tersebut sempat melihat serigala itu sepersekian detik.

Ia hanya bisa terdiam karena syok dan tidak percaya saat melihat penampakan tersebut.

Michael membantu Keenan untuk duduk dan mengikat kain di kakinya lebih erat "Lo kenapa bisa gini? Ken, tahan ya, lo harus tetep bangun."

Elodie dan Arlea syok dan hanya menatap dari kejauhan dan tidak berani melakukan apapun.

Zergan membawa teman-temannya menepi dan menatap ke arah mereka "Kayaknya Keenan di gigit serigala. Gue gak bohong, tadi gue lihat serigala ngejar Keenan!"

Sergio mengernyit "Sumpah? Gak mungkin lah! Tadi kan kita udah keliling dan hasilnya gak ada hewan sama sekali," Ujar Sergio.

Zergan mendengus kesal "Ngapain gue bohong? Ya kali gue halusinasi?" Jelas Zergan.

Elodie bergidik "Sumpah, gue makin takut!"

Arlea menggigit ujung bibirnya. Kondisi saat ini semakin parah dari sebelumnya dan mulai tak terkendali "Tunggu! Di announcement, mereka bilang kalau ini ada ronde nya. Berarti ada akhir dari ronde ini kan? Sampai ronde berapa kita main game ini? Kita udah lewatin 4 ronde. Apa sampai 5 ronde? Atau 5? Atau lebih?"

"Bisa aja gak selesai-selesai," Celetuk Juana yang sudah mulai menyerah dengan keadaan "Yang bikin ini game emang dendam sama kita kali! Heran gue. Tujuannya mungkin mau bunuh kita perlahan-lahan. Semua ini, rasanya kayak di program sama 'mereka' yang buat game ini. Bisa juga semua omongan kita terdengar mereka dan ada kamera atau rekaman tersembunyi. Intinya, kita diawasi."

Zergan menghela nafas dan mereka semua setuju dengan ucapan Juana.

"Jaringan di sini juga gak ada. Gue setuju sama Juana kalau ini semua kayak di program. Kalian juga lihat kalau kita masuk ke hutan ini lewat pintu keluar mall. Tapi mall itu hilang seketika setelah kita masuk ke hutan," Kata Sergio.

Elodie menyilangkan lengannya "Apapun itu, jangan sampai ada yang nyerah. Tujuan mereka apa mau bunuh kita? Masalahnya bukan kita berlima doang di sini. Secara kebetulan kita satu kelas. Apa sekolah yang buat ini? Atau pemerintah?"

"Siapapun mereka, mereka gak punya hak buat lakuin ini. Kita lawan mereka gimanapun caranya. Kita cari tempat dimana mereka ngawasin kita," Tegas Zergan.

Yang lain mendengar pembicaraan mereka dan Michael mulai angkat bicara "Kita mau lawan pakai apa? Senjata juga gak punya," Ucapnya.

Zergan menatap ke seluruh ruangan. Di ruangan itu terbuat dari besi dan tidak ada barang lain di sana selain meja yang juga terbuat dari besi. Terlintas sesuatu dari otak Zergan.

HIDE AND KILL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang