🌨️🌨️🌨️
Awal mula kehidupan gue dimulai, sebenernya gue ga terlalu yakin sama kenyataan yang menimpa keadaan gue sekarang. Sekarang kehidupan gue berubah drastis, semenjak kejadian itu, gue di jauhin banyak orang cuman karena gue ngelakuin hal yang sebenarnya bukan gue yang salah, lo tau? Gue di fitnah sama seseorang yang sekarang menjadi musuh gue di sekolah. Gue ga pernah anggap dia musuh, tapi dia selalu menganggap gue musuhnya.
🌟🌟🌟
"Jadi kamu yang namanya mahen? Kamu yang udah buat anak saya seperti ini? Keterlaluan sekali kamu! Apa salah anak saya terhadap kamu mahen! Kalau saya tidak punya hati nurani, sudah saya penjarakan kamu, mahen!"
"Saya udah bilang sama om, saya ga pernah memperlakukan anak om seperti ini, Saya di fitnah om, om harus percaya sama saya!"
"Saya percaya sama kamu? Musrik mahen, saya gaakan maafin kamu sebelum kamu meminta maaf kepada anak saya."
"Om? Om kenapa mudah percaya sama anak om? Jadi seburuk itu saya di mata om? Om kira saya anak yang suka melakukan kekerasan? Saya bukan seperti anak om, yang suka berbohong soal kebenaran, saya ga akan pernah minta maaf, sebelum om mengetahui yang sebenarnya."
🌟🌟🌟
PLAK!
"Keterlaluan kamu mahen! Saya malu punya anak seperti kamu! Reputasi saya hancur gara-gara kamu mahen! Saya mau kamu minta maaf sama rasya sekarang!"
"Tapi mahen ga salah pah, Mahen di fitnah! Mahen ga pernah ngelakuin hal yang papa ga suka."
"Saya gamau tau, Kamu harus bertanggung jawab mahen! ini semua salah kamu."
"Mahen bakal buktiin kalau mahen ga sepenuhnya salah."
🌟🌟🌟
"Dokter, bisakah saya mendonorkan ginjal saya untuk arsya? Bukan kah arsya membutuhkan nya?"
"Tapi mahen, Penyakit kamu sudah--"
"Arsya lebih penting dari pada kondisi tubuh saya dok, Izinkan saya untuk mendonorkan ginjal saya untuk arsya ya dokter?"
"Saya tidak punya pilihan lain selain menerima semua keputusan kamu, Baiklah kamu bisa mendonorkan ginjal kamu untuk arsya."
🌟🌟🌟
terimakasihhh sudah membacaaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvaro Mahendra
Short StoryAlvaro mahendra. Seorang pria dingin yang menahan rasa sakitnya sendirian, selama bertahun-tahun mahen hanya terdiam ketika diperlakukan buruk oleh semua orang termasuk kedua orang tua nya. Mahen selalu di jauhi oleh siapapun yang mendekati nya kare...