Naga yang Jinak

60 52 0
                                    

Damian masih terluka parah akibat pertempurannya dengan Eldritch. Agnelia membantunya berjalan, Damian berusaha untuk tidak menunjukkan rasa sakitnya.

"Damian, tahan sebentar," kata Agnelia, berhenti sejenak untuk beristirahat. Dia mengeluarkan botol kecil berisikan air mineral dari sakunya dan memberikannya kepada Damian.

Damian meminum airnya dengan rakus. "Terima kasih," bisiknya.

"Kita harus terus berjalan," kata Agnelia. "Gerbang perbatasan seharusnya tidak jauh dari sini."

Mereka melanjutkan perjalanan mereka, tetapi Damian semakin lemah. Lukanya mulai bernanah, dan dia mulai demam.

"Damian, kita harus beristirahat," kata Agnelia, khawatir. Dia menemukan pohon besar dan membantu Damian untuk duduk di bawahnya.

"Aku baik-baik saja," kata Damian, berusaha untuk terlihat kuat. "Kita harus segera sampai di Joyful Woods."

"Aku tahu," kata Agnelia. "Tapi kamu perlu istirahat sebentar."

Tiba-tiba, mereka dikejutkan oleh suara gemuruh yang menggelegar. Langit di atas mereka mendung seketika dan bayangan raksasa turun ke bumi. Seekor naga nada yang sebelumnya menculik Agnelia datang dan mendarat di depan mereka.

Namun, kali ini, Naga Nada tampak berbeda. Matanya tidak lagi berkilat dengan kemarahan, melainkan dengan rasa sedih dan penyesalan. Naga Nada menundukkan kepalanya dan mengeluarkan botol kecil berisi cairan berwarna hijau dari mulutnya.

"Damian," bisik Agnelia. "Itu ramuan penyembuh! Naga Nada membawanya untukmu."

Damian ragu-ragu untuk mengambil botol itu. Dia tidak percaya bahwa Naga Nada yang kejam dan bengis bisa berubah menjadi begitu baik.

"Ambil saja, Damian," kata Agnelia. "Naga Nada telah kehilangan kekuatannya karena Eldritch telah mati. Sihir jahat Eldritch lah yang membuatnya menjadi liar dan kejam."

Damian akhirnya memberanikan diri untuk mengambil botol itu. Dia membuka tutupnya dan meminum cairan di dalamnya. Seketika, rasa sakit di tubuhnya mulai berkurang. Luka-lukanya perlahan-lahan sembuh dan kekuatannya kembali.

Naga itu juga menawarkan mereka tumpangan menuju Joyful Woods. Damian dan Agnelia memanjat ke atas punggung Naga Nada yang lebar dan bersisik.

Naga Nada mengepakkan sayapnya yang besar dengan kuat dan mengangkat tubuhnya ke udara. Damian dan Agnelia merasakan angin sepoi-sepoi menerpa wajah mereka saat mereka melayang tinggi di atas awan.

Pemandangan dari atas sungguh menakjubkan. Damian dan Agnelia dapat melihat seluruh Joyful Woods dengan jelas. Mereka melihat Noah dan Polo yang sedang bergurau di gerbang perbatasan, dan berbagai macam hewan yang tampak sedang berpesta di hutan. Sepertinya suasana Joyful Woods telah kembali ceria dan bersemangat.

"Ini luar biasa!" seru Damian. "Saya tidak pernah membayangkan bisa melihat Joyful Woods dari atas seperti ini."

Agnelia tertawa. "Aku tahu kau akan menyukainya, Damian. Naga Nada adalah pemandu terbaik untuk menjelajahi hutan ini."

Naga Nada terbang dengan anggun, mengikuti jalur yang hanya diketahui olehnya. Damian dan Agnelia menikmati setiap momen penerbangan mereka. Mereka merasa seperti berada di dalam mimpi yang indah.

Setelah beberapa menit, Naga Nada mendarat di sebuah padang rumput yang luas di tengah hutan. Damian dan Agnelia turun dari punggung Naga Nada dan mengucapkan terima kasih padanya.

"Terima kasih, Naga Nada," kata Damian.

Naga Nada mengangguk pelan dan kemudian terbang ke langit, menghilang di antara pepohonan.

Simfoni Kutukan 🎻 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang