01; Secret Exposed

268 43 2
                                    

"Eh, apa yang kau lakukan di sini?"

Pansy yang baru saja hendak masuk ke ruangannya bertemu dengan Draco yang datang dari arah yang berlawanan. Melihat Draco yang berjalan masuk mengikutinya pun semakin membuat Pansy kebingungan.

"Drake?" panggil Pansy yang seolah menyadarkan Draco dari lamunannya. "Apa yang kau lihat?" tanya Pansy yang masih kebingungan dengan sikap Draco yang kini berdiri di seberang meja kerjanya.

Terlihat kesal dengan pertanyaan-pertanyaan Pansy yang tak ada habisnya, Draco menatap gadis itu dengan tatapan malas. "Surat izin," jawabnya dengan suara malas.

"Apa?" refleks Pansy yang justru membuat Draco berdecak sebal.

"Surat izin, Pans. Surat izin ke Paris," jelas Draco yang terlihat tidak sabar dengan cara kerja Pansy.

"Aku tahu, Draco. Aku tahu surat izin apa yang kau maksud. Hanya saja yang tidak ku pahami adalah kenapa kau sampai repot-repot mendatangiku hanya untuk meminta surat izin yang akan kau gunakan minggu depan. Biasanya kau juga hanya akan mengirimkan pesan dan tidak pernah mendatangiku, bahkan saat ada hal penting yang mengharuskan kau datang ke ruanganku saja kau tidak datang." Penjelasan Pansy barusan membuktikan jika gadis itu berhasil dibuat bingung oleh tingkah Draco yang tidak biasanya. "Kecuali kau datang ke sini dengan maksud dan tujuan yang lain," lanjut Pansy yang mana terdengar menyelidik.

Seolah terintimidasi oleh Pansy yang tengah menyelidiki tindakan Draco yang tidak biasa, Draco hanya menggelengkan kepalanya cepat. "Kau pelupa dan selalu mengabaikan surat yang aku pinta hingga aku selalu terlambat karena pekerjaanmu itu," keluh Draco yang memprotes Pansy. Walaupun bukan itu alasan sebenarnya Draco datang ke ruangan Pansy, tetapi apa yang dikatakan Draco barusan memang benar adanya.

"Bohong. Aku mengenalmu bukan satu atau dua hari, Draco Malfoy. Aku tahu kau punya niat terselubung," potong Pansy cepat.

"Aku tidak—"

"Oh hello, Draco. Apa yang kau lakukan di sini?"

Ucapan Draco terhenti dan membuatnya refleks membalikkan badan. Didapatinya Luna Lovegood dan Astoria Greengrass berdiri berdampingan dengan senyum mengembang di wajah kedua gadis tersebut. Draco bisa menebak Luna dan Astoria baru saja membahas hal yang menyenangkan.

Enggan menjawab pertanyaan Luna, Draco justru berbalik melihat ke arah Pansy. "Jangan lupa surat izinnya dan pastikan nanti malam kau tidak datang terlambat," pesan Draco yang kemudian berjalan ke arah pintu.

Suara tawa terdengar jelas di telinga Draco membuat dirinya berhenti dan kembali menoleh ke arah Pansy dan yang lainnya. "Astoria," panggil Draco tiba-tiba membuat tiga pasang mata di sana kini fokus menatapnya.

"Ya, Draco?"

"Beritahu Daphne jangan lupa pesananku," pesan Draco yang kemudian menghilang dari balik pintu. Sayangnya, gerak-gerik Draco barusan mengundang prasangka yang berbeda dari Pansy.

***

"Jangan mengelak. Katakan saja kepadaku kalau kau tengah mengincar Astoria!"

Terbiasa datang terlambat dengan beragam alasan sepertinya tidak berlaku untuk Pansy malam ini. Gadis itu bahkan datang menjemput Draco hanya untuk menginterogasinya dahulu sebelum mereka bertemu dengan yang lain. Tentu saja sikap Pansy saat ini membuat Draco sangat kesal.

"Bisa kau keluar?"

Draco masih berusaha menahan dirinya untuk tidak bicara kasar dengan Pansy walaupun rasa kesalnya terhadap gadis itu sudah sampai di ubun-ubunnya. Dirinya tidak ingin kedua orang tuanya tiba-tiba datang ke kamarnya karena mendengar gertakan serta cacian yang keluar dari mulut Draco.

Embracing ContrastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang