kakanda,
apakah kau melihat sinar purnama?
lalu tatkala malam menjadi indah?
apakah ada tersirat segemericik rasa?
aku, menunggu & slalu mengharapkanmu
disini,
disudut bumi yang asri
dengan dekapan rindu yang tak kunjung menjemuKakanda,
bagaimana bisa aku melupa?
sedang cahaya dari lenteraku tlah kau bawa
bagaimana kalbu bisa tak merindu?
sedang aku slalu menaruhmu di sudut jiwa yang hampir tak pernah terganggu oleh prasaan yang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu & Senja
Poetrydaksa dalam setiap ucapan adalah sebuah pancaran sibolis dari sukma, setiap kalinya ia memancar, maka itu adalah bentuk dirinya. lantas, apakah tuhan yang membentuknya seperti ini?, ataukah mereka sendiri yang mengubahnya? bukankah ini adalah tipuan...