_ 🕊_
Tuan....,
ingatkah katamu di kala senja waktu itu?
senja yang seakan tiada habisnya
Sembari menulis asa yang dibaluri oleh romansa indah nan jelitaandai kau tahu tuan, daksa ini masih menginginkan dekapan yang sama, sama seperti hari" Sebelumnya.Bahkan kalimat aksara yang kuucapkan selalu tertuju padamu, tuan
Salam perpisahan belum lagi kau ucapkan, bak rasa yang terbalut oleh kerinduan.Kutitipkan salamku pada bayu di tepian jingga & berharap kau bisa merasakannya.
Salam perpisahan dariku, tuan.-Lentera Renjana✨

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu & Senja
Şiirdaksa dalam setiap ucapan adalah sebuah pancaran sibolis dari sukma, setiap kalinya ia memancar, maka itu adalah bentuk dirinya. lantas, apakah tuhan yang membentuknya seperti ini?, ataukah mereka sendiri yang mengubahnya? bukankah ini adalah tipuan...