perlahan terungkap

228 41 0
                                    



























Masih belum selesai dengan tugas sekolah,sooji masih berada di taman bersama Do ah.

Tanpa di sadari sooji,doah sedari tadi memandangi wajahnya dalam diam.

Karena tugasnya yang dianggap sudah selesai,sooji menoleh ke arah doah yang sedang menatapnya.

Karena ketahuan menatap sooji,doah segera mengalihkan pandanganya.

"Eum... gue udah selesai tugasnya, tolong koreksiin"ucap sooji sambil memberikan buku tugasnya pada doah.

Doah menerima buku itu dan melihat jawaban dari sooji yang ternyata benar.

"Udah benar kok"

"Makasih"

"Hm"

"Kenapa tadi ngeliatin gue terus,lo suka ya sama gue"

"Nggak lah"

"Beneran?"

"Iya!"

"Santai dong, gak papa kali kalo lo suka gue,kali aja gue mau sama lo"

"Paan sih"

"Cantik banget sih kalo lagi salting"

"Siapa juga yang salting"

.

Sampai di rumah, sooji segera mandi sore dan turun untuk menemui ayahnya.

"Sooji,kenapa kamu masih pake kaos?"

Dengan kebingungannya sooji menatap ayahnya sambil mengerjakan matanya beberapa kali.

"Kamu lupa,hari ini ada acara di rumah teman ayah"

"Oh ya,aku lupa"

Segera sooji ke atas dan berganti pakaian rapi dengan setelan celana panjang hitam dan kemeja putih lengan panjang dengan jas hitam yang elegan.

Turun dengan tergesa,sooji segera menuju garasi dan mengeluarkan mobilnya.

.

Dengan sooji yang menyetir dan dipandu sang ayah, akhirnya mereka sampai pada sebuah villa yang besar dan mewah.

Memberhentikan mobilnya dan keluar untuk pergi ke acara yang di maksud ayahnya tadi.

Sampainya di dalam,ia bisa melihat banyaknya tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut.

"Sooji,ayah akan pergi menemui rekan ayah dulu,kau berkeliling lah dulu"

Sooji mengangguk sambil tersenyum tipis.

Disaat dirinya sedang melihat sekitar, tak sengaja ia melihat seseorang yang menurutnya tidak asing.

Menyipitkan matanya,sooji berjalan pelan dan menghampiri orang tersebut.

"Doah"menepuk pundak orang tersebut yang ternyata Doah sehingga ia berbalik badan.

"Sooji kau juga ada di sini?"

"Seperti yang lo liat"

"Sama siapa?"

"Ayah gue, sekarang lagi nyamperin temennya,lo sendiri gimana"

"Sama"

Terkesima dengan penampilan Doah,sooji terus memandanginya dengan senyum tipisnya.

"Ikut gue"ucap sooji sambil menggandeng tangan Doah.

"Kemana?"

"Keliling"

Sesuai perkataan sooji,ia mengajak doah bereliling sam bil sesekali berbincang ringan.

Mengabaikan beberapa pasang mata yang melihat mereka,sooji sesekali menoleh untuk melihat Doah yang dia akui sangat cantik dengan dress-nya saat ini.

"Jangan liatin terus sih"

"Kenapa?rugi dong,cewek cantik di anggurin"

Memukul pelan lengan sooji,doah berusaha menyembunyikan wajah merahnya.

Saat sooji kebetulan melihat ayahnya, ia langsung menggandeng tangan Doah agar pergi bersamanya.

"Urusan ayah udah selesai?"

"Sudah"

Di satu sisi ternyata teman ayah sooji adalah papanya Doah.

"Kebetulan sekali kalian bertemu"

"Iya,tadi nggak sengaja"

"Doah, kapan kapan mampir ya ke rumah om"

"Iya"

"Ya sudah mari nikmati acara malam hari ini"

.

Masih teringat dengan Doah,sooji kembali tersenyum sambil melihat hasil potretan yang ia ambil tadi,sekali lagi sooji berucap 'cantik'.

"Apaan si gue, mikirin dia mulu"ucap sooji sambil menangkup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya.

Kembali melamun, terlintas dipikirannya tentang kotak hitam lagi.

Ia melihat 4 kotak hitam kecil yang di taruh di meja belajarnya.

Mengambil salah satu dan memperhatikan sambin memutarnya beberapa kali.

Sampai ia menyadari sesuatu yang terlihat samar di dalam kotak itu.

Kemudian ia senter dengan cahaya ponselnya.

Ia terkejut melihat hal samar itu yang ternyata adalah tulisan.

























Vote





Love With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang