Candid kesayangan

3 0 0
                                    

Vote komen, sayang!💓

Ratu memasuki kamarnya menutup pintu dan merebahkan dirinya di sofa berukuran besar itu. Ia menghela nafas, setelah makan malam bersama keluarganya.. perasaannya menjadi campur aduk.

Seperti orang tua pada umumnya, orang tua Ratu mencecer dirinya dengan beberapa wejangan penting. Di antaranya, 'masa SMA itu masa ga main-main lagi, Ratu harus bisa tiru Liam ya'

Begitu kata papahnya yang hanya ia ingat, Ratu hanya mengangguk singkat dan abai. Yang ada dalam pikirannya, pasti sosok Liam, sosok yang sangat baik hati dan mungkin sangat pintar, bukan?

"Ponsel gue.. gue taroh di mana ya?"

Ia berdiri. Begitu netranya menangkap benda persegi panjang berwarna gold itu. Melangkahkan kakinya menuju nakas, tempat di mana ponselnya berada.

"Gue buka apa dulu, ya?" Ia merebahkan dirinya di bed miliknya. "IG dulu kali ya?"

Hal yang pertama nampak dalam penglihatannya adalah, postingan feed dari Instagram dengan username @liam.rt_

Matanya berkedip tak percaya, bukannya ini foto dirinya?

Yang menjadi pertanyaan, sejak kapan ia berfoto dan sudi mengirimkan fotonya ke Liam?

Ia menekan foto itu dua kali. Mengapa ia baru ingat, sepertinya Liam memfotonya pagi tadi, tanpa izinnya. Tentu saja!

Dengan rasa penasaran yang tinggi, Ratu mengeklik account Liam. Lagi-lagi ia terdiam tak percaya, dalam feed Instagram Liam, hanya berisikan siluet foto dirinya yang jelas sekali terlihat, kalau foto itu di ambil secara diam-diam. Walaupun begitu, Ratu berdecak kagum, 'candidnya bagus banget, gilak!' gumamnya lirih.

Setelah men-scroll account Liam, ia memperkirakan ada 13 foto di feed Instagram Liam. Dan itu adalah foto dirinya.

"Baper boleh ga sih ini?" Ucapnya sambil menggigit bibir bawahnya, gemas.

Ratu mengeklik foto dirinya yang berukuran sangat kecil, berbentuk bulat, terletak pada pojok kanan bawah.

"Busyet, Ratu—yang asli—ga pernah posting apa-apa gitu?" Ia mengeklik sorotan miliknya yang terisi dua foto langit. "Anaknya pasti estetik si ini, kalau gue beuhh udah JJ semua!"

"Eh JJ, ya? Kangen deh sama mirrornya."

Tanpa aba-aba, ia mengeklik tombol keluar. Selanjutnya, Ratu membuka aplikasi bergambar kamera itu.

Ia bangun dari rebahannya. Menggerai rambutnya dan sedikit merapikannya.

Setelah di rasa mendapatkan angle yang pas, Ratu ber-selfie dengan ria.

Hampir dua puluh sembilan foto. Karena merasa cukup, Ratu merebahkan dirinya lagi. Ia membuka aplikasi berwarna putih dengan logo khas aplikasi tersebut.

Mulai mencari di kolom pencarian, jj trend mirror viral. Setelah di rasa sesuai, ia mulai memilah dan memilih beberapa foto yang ia ambil secara tiba-tiba tadi.

Hanya butuh 3 foto dalam template tersebut, tapi menurutnya, dari dua puluh sembilan foto yang ia ambil, hanya satu dua yang di rasa cocok dan sesuai dengan keinginannya.

"Gapapa deh, yang ini aja."

Setelah selesai dengan urusan edit mengedit yang hanya mengandalkan template dari seseorang, ia membuka lagi aplikasi Instagram.

Mengeklik 'story', dan mulai memposting video jedag jedug miliknya.

Tak lupa, emoticon jari telunjuk—yang seperti tengah menunjuk—ia tambahkan sebagai pemanis dari video tersebut, mengekliknya sebanyak tiga kali.. dan selesai!

Ratu meletakan ponselnya di atas nakas, kemudian mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur.

"Besok sekolah ya?" Menghela nafas lirih, "gapapa gapapa, semangat bosque!!"

TBC

Tim aesthetic minggir dulu, ini sedang part era jametyyy😋

Sabtu, 18 Mei 2024

TRANSMIGRASI RATU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang