02

3.2K 206 10
                                    

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

...

Alex Noerdin --Asisten pribadi Mark yang berusia 24 tahun dengan wajah tampannya sedang tampak gelisah, berdiri di sisi tuannya dengan wajah tegang.

"Maaf, Tuan. Ini di luar skenario yang telah kita persiapkan sebelumnya," ucapnya lirih.

Mark hanya menyunggingkan senyum kecil, sama sekali tak terganggu dengan kekacauan yang terjadi.

"Tidak apa-apa. Justru ini lebih menarik dari yang kuduga."

Sebenarnya, pesta pernikahan ini hanyalah strategi dadakan agar Jaehyun -Daddynya berhenti memaksanya untuk menikah secepatnya. Mark yang dikenal dingin dan tak mudah tertarik pada wanita, akhirnya setuju untuk menggelar pernikahan pura-pura.

Tepat sesuai rencana yang dimana sedang diucapkannya janji suci, seorang telah dikirim untuk memprovokator sang  mempelai wanitanya dan mengajaknya melarikan diri seolah—kabur bersama mantan kekasihnya.

Namun tanpa diduga dan disangka- sangka sesuatu mengejutkan terjadi, tiba-tiba seorang pemuda dengan wajah cantik berlari menuju altar, mengambil posisi kosong yang ditinggalkan calon pengantin wanita.

Iya, dia Lee Haechan. si pahlawan kemaleman wkwk.

---

Mark menatap istrinya yang kini sedang duduk di sudut ruangan, asyik bermain kartu dengan tamu undangan yang kebanyakan adalah rekan bisnis Mark. Haechan terlihat santai dan sama sekali tidak merasa canggung, sangat kontras dengan sifat Mark yang terlalu serius dan pendiam.

Di sisi lain, Daddy Mark -Jaehyun- bersama adiknya -Jeno-, terlihat ingin bergabung ke permainan tersebut yang tentunya diterima baik dengan semuanya bahkan langsung disambut dengan sorakan gembira.

Mark menahan tawa kecilnya. Ia yakin Haechan bahkan tidak tahu siapa saja orang-orang yang sedang diajaknya bermain kartu itu. Namun, kehadirannya di pesta ini membawa kesan yang tak pernah Mark bayangkan sebelumnya.

...

"YAHAHA GUE MENANG!! utututu kemarilah pak tuaa..dan terima ini!" sorakan gembira Haechan karna berhasil mengalahkan Jaehyun dalam permainan.

Tangannya terangkat keudara menandakan betapa riangnya bocah itu bermain kartu.

Jaehyun menghela nafas berat dan terpaksa mendekatkan kepalanya kearah Haechan dengan sedikit membungkuk bersiap menerima cetakan sebagai hukuman.

TAKK!!

bunyi yang sangat nyaring menandakan betapa kerasnya pertemuan Antara jari dan dahi tersebut.

Jaehyun meringis kecil merasakan keningnya yang sedang nyut-nyutan hebat.

Sedangkan Haechan asik tertawa riang menertawakannya, itu membuat Jaehyun ikut tersenyum bahagia.

Dan saat permainan kembali dimulai, kali ini adalah giliran Jeno yang kalah.

Haechan kembali bersorak gembira mengayunkan tangannya berputar putar ke udara.

"Anjirrr gue menang lagi??, gilaa jago banget gue bjir. Ayoo sini siniii gak sakit kok ulululuu..."

TAKK!!

"Bangsatt!!,  sakit goblok!" maki Jeno mengusap usap jidatnya yang terasa sakit.

Haechan tertawa puas sambil menyeka air mata bahagianya melihat ekspresi kesakitan Jeno dengan wajah tanpa bersalahnya.

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang