03

2.5K 149 1
                                    

start reading

.

Cahaya matahari menerobos masuk ke indra penglihatan pemuda manis yang masih bergeluntung didalam selimut.

Haechan mengerjapkan matanya beberapa kali merasa malas untuk sekedar membuka mata.

"eughh,,,aelah kaga bisa diundur dulu apa paginya ishh masih ngantuk." lenguhnya kembali menaikan selimutnya Hinga menutupi tubuh gembulnya.

Tok tok tok

"Dek ayo bangun dek udah pagi, mandi dulu terus turun sarapan."

Suara pria manis yang berstatus sebagai ibu haechan berusaha membangunkan anaknya.

"em... iyaa bundaa..."

Dengan mata yang masih sayup-sayup haechan terduduk berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih berterbangan.

setelah dirasa cukup sadar, haechan membereskan ranjangnya dan melangkah memasuki kamar mandi untuk mandi pagi.

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Selesai dengan acara mandinya haechan menuruni tangga dan berjalan lesu ke arah meja makan.

"pagi...ayahh...bundaa..."

sapa haechan lesu dengan mata terpejam mendaratkan bokongya dikursi dengan tangan sebagai bantalan kepala.

"pagi sayang...."

"Tumben kamu masih pagi udah lemes banget kaya jelly gini kenapa?." tanya ayah Johnyy.

"Semalem kamu dari mana dek kok pulangnya larut banget bunda cariin kamu gak ada, jungwoo juga ikut nyariin kamu loh."

Haechan acuh tak berniat membalas ucapan Ten, dirinya menjadi malas karna mendengar nama Jungwoo.

Setelahnya tidak ada percakapan diantara ketiganya karna haechan yang hanya diam dan tidak merespon sama sekali.

sarapan kali ini sangat Hening tanpa ada yang membuka suara, biasanya haechan akan terus mengoceh sambil makan.

Ten merasa jika haechan sedih karna gagal menikah dengan jungwoo kemarin. Ten juga ikut sedih.

Johnny hanya membatu mengelus bahu Ten menenangkan, karna Ten lah yang mengusulkan bahwa keduanya harus segera menikah alhasil malah berakhir seperti ini.

haechan makan dengan lesu. sedari tadi dia hanya melamun dan menunduk tak memperhatikan sekitar

Selesai dengan acara sarapannya, haechan menatap kearah Ten yang sepertinya sedang bersedih.

Haechan berjalan dan memeluk Ten dan duduk dipangkuannya.

"Bunda kok sedih? Kenapa? Ada yang jahatin Bunda ya?? Woahh berani banget dia!! Sini bilang sama haechan, siapa yang berani ganguin bundanya haechan!." Ucapnya dengan nada garang.

Keduanya hanya bisa terkikik gemas menyaksikan tingkah haechan yang berubah ubah.

"Tidak kok sayang...maafin bunda ya udah maksa kamu buat menikah sama jungwoo kemarin." Ucap Ten pelan mengelus kepala haechan.

Haechan merotasikan matanya malas, dirinya bahkan sudah melupakan kejadiannya karna haechan juga tidak benar benar mencintai jungwoo.

"Yeuu echann kenapa tadi, gapapa tau bunn echan itu gak sedih cuma karna ditingal Wowo itu echan kan kuat." Ucap haechan semangat.

Ten memeluk haechan gemas diikuti johnyy yang juga ikut memeluknya.

"Yah ayahh bilang mau belikan echan mainan mobil mobilan minggu lalu, sekarang mana mobil mobilan echan? warna apa? bentuknya gimana? bisa terbang gak? ada remot controlnya tida?."

telinga Johnny berdenging menghadapi ribuan pertanyaan bertubi tubi dari putra kecilnya ini.

"satu satu sayang~ kasian itu ayah kepalanya masih pusing." ucap Ten gemas mengusap kepala haechan.

"hehe kan echan penasaran bundaa,,,kak aheng mana yah?." haechan celingukan mencari aheng/ handery.

"itu kakak kamu baru bangun." jawab Ten menunjuk handery yang menuruni tangga sambil mengeringkan rambutnya.

"oh." singat haechan.

"woi bocah lu baru gua tingal beberapa hari apa gini klakuanlu sama kakak lu hah." sewot handery tak terima.

"nyenyenye." cibir haechan.

"lu-

"udah gak usah ribut, kak Derry cepet dimakan sarapannyaa." sela Ten menghentikan keduanya.

"wleeee." ejek haechan menjulurkan lidah.

handery melotot mengepalkan tangannya lalu merotasikan matanya malas.
.

.

.

.

.
sementara itu dikediaman kluarga Jung.

Mark yang baru selesai mandi turun ke meja makan dengan stelan kantornya.

Mark mendudukkan dirinya disamping Jeno yang sudah melahap makanan seperti musang kelaparan(gapapa kok tetap ganteng😋).

"pagi Mark." sapa bubu Taeyong.

"pagi bubu." balas Mark.

"istri kamu mana? gak ikut turun?."

"gak disini, sudah kabur tadi malam."

semua orang sontan menghentikan acara makannya dan menatap tajam Mark.

"kenapa?." tanya Jaehyun.

Mark hanya menaikan bahunya acuh lalu menyesap kopinya, jika pagi Mark hanya minum kopi saja tidak makan yang berat.

"Kenapa lagi kalau gak si Mark yang mainnya kasar." cibir Jeno.

"hus kamu gak boleh gitu sama kakak kamu Jen." lerai bubu Tae.

"cari dia." singkat Jaehyun.

"biar Mark yang urus, Daddy tenang saja, Mark berangkat sekarang."

Mark bangkit dari kursinya lalu berjalan keluar mansion menuju perusahaannya, walaupun dia adalah CEOnya, dia tidak suka bermalas malasan dirumah dan lebih baik menghabiskan waktu seharian di kantornya bergelut dengan berkas berkas menumpuk itu.

saat diperjalanan Mark menelfon asisten peribadinya yang bertugas sebagai Intel yang bergerak pasif dalam perusahaan.

Alex📞

Cari informasi lengkap
Tentang LeeHaechan,saya
Tunggu sore ini.|

📞"baik tuan."

Tut

Mark melaju membelah jalanan yang cukup ramai dengan mobil sport nya.

.


.

.



.

.
.



.

Voteeee Voteeee

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang