65

382 46 5
                                    

~
~
~
~
~
hׁׅ֮ɑׁׅ℘℘ᨮׁׅ֮ ꭈׁׅꫀׁׅܻ݊ɑׁׅժׁׅ݊ꪱׁׁׁׅׅׅ݊ꪀᧁׁ

"Kita akan memulainya sekarang!" ujar Raksa.

"Dasa yakin?" tanya Nadin.

"Gua selalu yakin." yakin Raksa.

"Kita akan bertemu dengan profesor Hasan, sore ini." Lanjutnya.

"Lo punya kontak prof. Hasan?" tanya Arkan.

"Punya, gua di kasih Geraldyne waktu itu," ujar Raksa.

Flashback on.

"Emm raksa gua ada mau ngasih sesuatu, kita ke kamar gua dulu," ujar Geraldyne.

Raksa mengangguk. Mereka pun menuju kamar Geraldyne, untuk?.

"Mau kasih apa dyne?" tanya Raksa.

"Gua mau kasih tau nomor WhatsApp, profesor Hasan. Kalau lo ngebutuhin ini, kalau gua gaada, Lo gunain aja ya, jangan kasih tau yang lain dulu," ujar Geraldyne.

"Baik, gua terima. Terima kasih dyne," ujar Raksa.

Geraldyne pun membalasnya dengan anggukan dan senyum manisnya.

Flashback off.

"Gua coba buat hubungin prof Hasan ya?" ujar Raksa.

"Boleh sa, kalau bisa hari ini kita ketemuan," ujar Arkan.

"Baik. Gua telfon sekarang,"

Tutt tutt
*Bunyi panggilan yang di lakukan Raksa.

"Assalamualaikum hallo prof?" ujar Raksa.

"Waalaikumsalam, dengan siapa?" tanya Profesor Hasan.

"Saya raksa prof, orang terdekat Geraldyne yang membutuhkan bantuan prof mengenai kasus ini," jelas Raksa.

"Oh Raksa ya? Geraldyne sudah cerita kepada saya. Baiklah, tapi mengapa tidak Geraldyne saja yang menghubungi saya? mengapa harus kamu?"

"Geraldyne sedang koma prof, karena insiden kebakaran di rumah kami waktu itu,"

"Sungguh malang sekali nasib Geraldyne, baiklah. Mau bertemu dimana?"

"Di Rumah Geraldyne aja prof, nanti saya sharelock,"

"Oke, nanti saya kesana,"

"Baik. Terimakasih prof,"

"Sama-sama,"

"Sakit lo bakal terbalas kali ini dyne, percaya gue dan teman-teman ya, lo bantu doa," batin Raksa.

*****

Tok tok!!.
Suara ketukan pintu yang berasal dari depan. Ardea pun membukanya dan ternyata ia adalah profesor Hasan.

"Wah Profesor, mari duduk prof. Perkenalkan saya Ardea, teman Geraldyne juga," sapa Ardea.

"Hai Ardea, nama saya Profesor Hasandra Hood Argantara," balas Profesor Hasan.

"DASAA! PROFESOR UDAH DATANGG!" teriak Ardea berdengung di seluruh ruangan, dengan senyum kikuk, profesor Hasan agak sedikit menutup telinganya yang berdengung karena teriakan Ardea.

"Akhirnya profesor datang juga, terima kasih profesor." Sambut Raksa.

Wkwk? Gimana sedikit kann? aku sengaja, karena ini bab paling tegang, bantu DCAS (Detective Case At School) 1K yukk!.

Apa pesan kalian untuk author, dan para pemainn?.

Terimakasih

~papayyy~

RALYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang