39. Trauma

6.2K 254 0
                                        

Hari kelulusan telah tiba, semua murid kelas akhir merayakan kelulusan mereka dengan begitu bahagia dan bangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari kelulusan telah tiba, semua murid kelas akhir merayakan kelulusan mereka dengan begitu bahagia dan bangga. Keluarga para siswa juga turut merayakannya setelah acara pengumuman kelulusan selesai di Aula sekolah tadi.

Tampak Aleya sedang berbincang ringan dengan para sahabatnya di tengah kerumunan orang-orang.

"Gak kerasa kita udah lulus aja" celetuk Fani girang.

"Ho'oh, kita tinggal mikirin kuliah dan nikah aja" ucap Lia cengengesan.

"Kita? Kalian berdua aja kali, aku sama Fani kan udah nikah" tanggap Aleya terkikik.

"Iya deh yang udah punya suami" ucap Lia dan Fanya dengan malas.

"Eh, tapi kan, calon Lo udah ada Li" ucap Fanya menunjuk Lia.

"Hah? Gue? Siapa?" Bingung Lia.

"Pak Agus" ucap ketiganya menjawab.

"Idihh!! Amit-amit" ucap Lia bergidik.

"Di mulut sih amit-amit, tapi di hati amin-amin" ucap Fanya tertawa diikuti Fani dan Aleya, membuat Lia memasang wajah masam.

Ting!

Suara notifikasi dari ponsel Fanya berbunyi, ia segera mengecek ponselnya.

"Guys.. aku ke depan dulu ya, jemput kakak aku" pamit Fanya.

"Oke" jawab Fani, kemudian Fanya pergi menjauh untuk menjemput kakaknya yang ingin turut merayakan hari kelulusan adiknya disekolah.

"Kamu mau lanjut kuliah dimana Li?" Tanya Aleya.

"Lanjut ke univ di Padang, sesekali ngerantau gitu" ucap Lia.

"Yah... Akhirnya kita LDR-an setelah temenan 12 tahun" ucap Aleya lesu.

"Kan masih ada hp buat komunikasi" ujar Fani.

"Nah! Tuh betul" ucap Lia membenarkan.

"Iya... Tapi kan bedaaa" jawab Aleya.

Lia tak menghiraukan ucapan sahabatnya itu, ia malah terkekeh menanggapi walau dalam hati ada rasa sedih juga.

"Kalo kalian lanjut kuliah dimana?" Tanya Lia balik.

"Aku sih ngikut kak Hisyam aja" jawab Fani.

"Fokus ngurus suami" jawab Aleya.

"Yang udah punya suami emang beda ya" ucap Lia terkekeh.

"Aku sih boleh-boleh aja kuliah, cuma ya... Pingin aja gitu lebih fokus ngurus suami" ucap Aleya.

"Bagus itu, nanti tutor yah jadi istri yang baik" ucap Lia menyengir.

"Tutor matamu!"

"Astagfirullah, berdosa sekali ustadzah satu ini" ucap Lia mendramatisir sembari mengusap dada.

Gus Alfathar (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang