𝗗𝗢 𝗼𝗿 𝗗𝗜𝗘, 𝗛𝗮𝗻 [𝗡𝗮𝗺𝗲] || ʟᴏᴏᴋɪsᴍ ғᴛ ᴡɪɴᴅʙʀᴇᴀᴋᴇʀ

Han [Name] V

| 𝐃o 𝐨𝐫 𝐃ie, 𝐇𝐚𝐧 [𝐍𝐚𝐦𝐞]

‘𝗧𝗿𝘂𝘀𝘁 𝗜𝘀𝘀𝘂𝗲𝘀’ |

⋇⋆✦⋆⋇　

Hari ini hari minggu.

Waktunya apa? Yap, bersantai dan bermalas-malasan.

Seperti saat ini, MC kita sedang rebahan di sofa sembari membaca sebuah buku novel.

“bullshit! Makan cinta aja ngga kenyang, bodoh!”

MC satu ini daritadi terus mengkesal, soalnya MC di novel yang sedang ia baca ini terlalu naif. Si protagonis itu berjenis female, sifatnya baik dan lembut, khas seorang protagonis. Yang membuatnya kesal itu, si fl nya mau-mau aja sama ml yang ekonominya menengah kebawah.

Dia kesal. Harusnya, si fl itu cari ml yang mempunyai uang banyak. Yang kaya raya, yang tentu kehidupan nantinya sudah pasti terjamin. Seperti si second ml. Tapi, kenapa si fl bodoh itu malah lebih memilih ml yang miskin? Walau si ml nya baik dan tulus, dia tetap kesal.

“hidup ini bukan tentang kasih sayang saja, bodoh!” tak henti-hentinya dia terus mengumpati protagonis itu.

Lalu, novel yang belum ia tamatkan itu ditaruh ke meja di sampingnya. Ia menutup kedua matanya yang terpejam dengan satu lengannya, dan menghembuskan napas kesal.

“seandainya aku jadi dia, aku pasti akan lebih memilih second ml itu... Walau sebenarnya agak red flag dikit sih...” gumamnya yang berandai-andai.

“kak [Name], sabun mandi habis lagi” Gaeul berjalan menghampiri kakaknya itu, dia mengadu karena saat mandi tadi ia tak melihat sabun mandi cair yang padahal masih ada setengah. Tapi kenapa saat dia ingin memakainya botol sabunnya sudah kosong, ya?.

“... benarkah? Nanti kakak beli lagi” sahut [Name] diakhiri batuk-batuk kecil karena tersedak liurnya sendiri. Di hatinya, [Name] sedikit merasa bersalah. Soalnya, dialah pelaku yang menghabiskan sabun yang masih setengah itu.

Gaeul duduk di sofa tunggal sebelah [Name], dia menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa dan mulai membaca sebuah buku kecil yang sedaritadi ia bawa.

[Name] menurunkan tangannya dari wajah dan melirik sang adik yang sedang membaca, matanya menyipit melihat buku yang sedang dibacanya itu.

“apa itu komik? Kau mendapatkannya dari kak Jungoo ya?” tebak [Name] dengan alis yang mengerut tidak suka.

Gaeul yang mendengarnya sontak berkeringat dingin, reflek ia langsung menutup komik itu dan menaruhnya di meja.