Han [Name] IX

568 89 43
                                    

| Do or Die, Han [Name]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| Do or Die, Han [Name]

‘it’s even stranger’|

⋇⋆✦⋆⋇ 

Duduk menyilang seorang diri di luasnya pemakaman, itulah yang dilakukan [Name] saat ini. Pemakaman begitu sepi, mungkin karena sedang weekday.

Tak sedikitpun senyum di bibir itu luntur. Manik itu menatap dalam sebuah batu nisan di depannya, seraya mengusapnya pelan.

"maafkan aku yang baru menemuimu sekarang, bu" lirih [Name]. Kedua tangannya beralih membersihkan daun-daun kering dan ranting kecil yang berada di atas tanah makam sang ibu.

Sambil membersihkan makam ibunya yang cukup kotor, [Name] mulai berbicara dengan sedikit antusias. "apa ibu tau, aku sudah mendapat pekerjaan, loh. Selain menjadi penjoki tugas yang bayarannya tidak seberapa, akhirnya sekarang aku memiliki gaji yang bagus!" kedua mata itu berbinar senang.

"selama ini aku bisa membayar semua kebutuhan rumah dari pekerjaan kecil itu... Tapi untunglah saat ini aku sudah menemukan pekerjaan dengan gaji yang lumayan" [Name] terus mengoceh tentang dirinya yang sudah mendapat pekerjaan.

Berbicara sendiri tanpa ada yang merespon. Tapi, jujur [Name] suka di saat seperti ini. Soalnya, kalau sedang berada di dekat ibunya [Name] selalu bisa mengeluarkan semua emosi yang ada di dalam dirinya. Sedih, marah, kecewa, bahagia, hanya bisa ia keluarkan ketika sekitarnya dalam keadaan sepi ataupun hanya ada orang terdekatnya saja.

"ah... Aku lupa membeli mawar favorit ibu..." menepuk keningnya ketika melupakan salah satu hal penting yang harus ia bawa jika ingin menemui sang ibu. Bunga mawar merah.






Hari sudah semakin siang. Cukup lama waktu yang dihabiskannya di tempat ini.

“————aku tidak ingin kejadiannya terulang lagi, bu. Aku benar-benar takut...” kepalanya menunduk, memandang nanar tanah dan membuang napas gusar. Lalu kembali menatap batu nisan sang ibu.

"tapi, kapan mereka akan membuka topeng mereka? Ini sudah terlalu lama..."

"kak Wooin, Kak Hyuk, kak Joker dan kak Jungoo... Bagaimana caranya aku membalas kebaikan yang selalu mereka berikan, bu?"

"aku mengerti... Mungkin, tidak semuanya laki-laki itu akan melakukan hal yang sama. Tapi, tidak ada salahnya aku berhati-hati kan, bu?"

khkk... Sudahlah, tidak akan ada habisnya membahas mereka” [Name] berjongkok sembari membersihkan pakaiannya yang terkena tanah.

“matahari sudah semakin panas, bu. Aku pulang dulu ya” sebelum berdiri, [Name] sempatkan mencium singkat batu nisan itu.

Berjalan keluar dari pemakaman umum dengan langkah yang sedikit sempoyongan, kepalanya mulai terasa pusing. [Name] meringis kecil ketika rasa pusing itu makin menjadi.

𝗗𝗢 𝗼𝗿 𝗗𝗜𝗘, 𝗛𝗮𝗻 [𝗡𝗮𝗺𝗲] || ʟᴏᴏᴋɪsᴍ ғᴛ ᴡɪɴᴅʙʀᴇᴀᴋᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang