Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(UPP, PASTI KLEAN KAMGEN AKUUU 😘)
"BANGKE, asw, pucek kalian semua!"🖕
Sekarang (y/n) masih berada di ruang sidang. Tampak jelas sekali, gadis kampung itu benar-benar marah kepada para Visioner Suci yang memberi hukuman bukan main.
Masa perihal menyembunyikan identitas, merusak fasilitas akademi, menggambar turbo dimeja belajar, bolos kelas, gak pernah piket, mengklaim toilet sebagai villa-nya sehingga murid-murid lain tidak boleh menginjakkan kaki ke toilet, dan mengacau di kebun akademi doang.
(Y/n) diberi hukuman berupa …… pertama dia harus menulis permintaan maaf sebanyak 100.000 kata, yang benar saja? fanfic book ini bahkan hanya 1000 kalimat lebih, itupun author sudah kelelahan bukan main.
Kedua, dia bakal mendapatkan tugas tambahan dari The Desert Cane, kalau sama abang-abang satu ini sih (y/n) be like;gapapa lah, rela aku kok dikasarin sama dia uwu, nghh.
Biasalah, dia melemah pada laki-laki berkacamata 🤓💓
Tapi hukuman yang ketiga dia harus setor hafalan mantera yang kalimatnya sepanjang sungai amazon setiap tiga hari sekali. Terus keempat, dia harus membersihkan kandang burung hantu selama dua bulan. Kemudia kelima merangkum buku maksimal 3 bab. Lalu terakhir ke kenam, ikut bertanggung jawab atas kerusakan bangunan disebabkan pertarungan melawan Magia Lupus.
"Apa kalian pilih kasih!? Sepuh cuma dikasih hukuman bersihin kandang burung hantu selama tiga hari doang! tidak adil."
Rasanya (y/n) hendak meledakkan mereka satu-satu. Dia paling benci, bila diperlakukan tidak adil, mentang-mentang dia adalah gadis kampung. "Hey …"
"ASAL KALIAN TAHU, MAMAM NIIH SPOILER! NANTI KEDEPANNYA KLEAN DIBANTAI OLEH ANAK INNOCENT ZE--"
"--ASTAGA, anak ini …" aki-aki dipanggil Dalang segera bertindak cepat. Dia segera merapal mantra yang menyebabkan (y/n) tak dapat mengeluarkan suara. "Kalau kau membongkar masa depan, maka masa depan akan berubah, nanti kamu juga yang repot," bisik Tok Dalang, mencoba memperingati agar (y/n) tak ceroboh sekaligus menenangkan muridnya yang mulai agak tantrum. "Sebenarnya juga, alasan aku memerintahkan (y/n) ke akademi ini, untuk mendisiplinkan gadis ini. Sebenarnya dia termasuk anak baik cuman agak nakal gara-gara sering bergaul sama bocil di kampung."
