The End

2.1K 140 18
                                    

Enam bulan berlalu, Kinn tak percaya semuanya akan berlalu begitu cepat. Kini kehidupannya berbeda

Tak seindah bayangannya, tak seburuk yang lalu juga. Meskipun begitu, Kinn tetap bersyukur karena hal yang paling Kinn ingin kan akhirnya tercapai. Kembali bersama dengan keluarga kecilnya

Yah, Natta memang memutuskan untuk kembali bersama dengan Kinn, tak lain dan tak bukan karena anak-anaknya. Lagipula dia memang tak serius dengan gugatan cerai itu. Meskipun awalnya memang sedikit marah dan kecewa, Natta berusaha menerima kembali. Cinta memang membuntakan segalanya

Kembali pada Kinn, kini ia tengah berjalan pelan menuruni tangga dengan setelan kasualnya. Hari ini weekend, jadi Kinn tak pergi ke perusahaan

Ia mencari keberadaan sang istri setelah membersihkan diri. Tak perlu mencari sang anak, ia tau Ahin masih tertidur karena sebelumnya Kinn mengecek dikamar

Dengan senyum tipis yang jarang sekali terlihat diwajah tegasnya, Kinn menatap sang istri takjub. Ia terlihat baru saja menyelesaikan masak dan menatanya dimeja makan

"Morning" Natta menyapa tanpa menatap, ia sibuk mebereskan sarapan disana namun menyadari kehadiran sang suami

Perutnya sudah terlihat semakin membuncit, itu membuatnya terlihat berkali-kali lipat lebih manis. Kinn sampai salah tingkah setiap kali melihat

"Morning" Kinn membalas dengan senyum manisnya. Ia duduk disana tanpa mengomentari sikap Natta yang selalu acuh padanya

Itulah yang dimaksud tak seindah bayangan nya. Natta tak berubah sama sekali ketika kembali bersama nya, dia tetap Natta yang sama, Natta yang selalu bersikap dingin dan irit bicara

Sampai sekarang pun dia tak pernah berkata manis, bahkan mengungkapkan rasa cinta pun Natta tak pernah. Hanya Kinn yang selalu, aku mencintaimu, aku menyayangimu, kau selalu cantik, aku bahagia memiliki mu, istriku yang cantik kau permataku

Memang terdengar menggelikan, tapi Kinn suka dengan perubahan dirinya sendiri. Seolah, ia telah mengeluarkan semua beban yang selama ini ia pendam

Kinn memang sejak lama menahan diri untuk itu. Lebih tepatnya, Kinn yang gensi dan malu. Tapi sekarang tidak lagi, Kinn akan senang hati memuji sang istri setiap hari, setiap saat, setiap waktu, dan setiap detik. Meskipun yah, dengan sikap Natta yang seperti itu

Terkadang Kinn berpikir Natta kembali bersamanya karena kasihan. Kinn memang tak beda jauh bak seorang gelandangan yang mengemis cinta. Namun Kinn tau Natta mencintainya

Sudahlah, Kinn tak beduli, yang terpenting saat ini kebahagiaan sudah bersamanya kembali

"Aku akan pergi keluar" Tiba-tiba Natta berucap ditengah sarapan mereka

Kinn yang sedang fokus pada pikirannya pun langsung teralih menatapnya serius

"Kemana?"

"Earth ingin bertemu, ada sesuatu yang ingin dia sampaikan"

Seketika Kinn menekuk alis tak suka, masih berhubungan rupanya, Kinn berucap dalam hati

"Aku ikut" Kinn kembali pada sarapannya seolah tak menerima sebuah penolakan

"Tidak" Sayangnya Natta tetap menolak

Kinn kembali mendongkak menatap Natta. Bagaimanapun dia harus ikut dan menjadi penengah disana

"Kau tidak boleh keluar sendirian, kau sedang hamil, aku takut kau akan melahirkan disana" Kinn membuat alasan

Natta menekuk alis tak suka, sikap kekanak-kanakan nya kambuh lagi, ia berdesis dalam hati

Unsweet | KinnNatta - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang