🎵 'Ku Ingin Pisah' - Nabila Taqiyyah
Keesokan paginya, hujan turun begitu deras dengan udara dingin yang menyelimuti setiap sudut ruangan dikamar Natta
Sang empu yang tedari tadi berdiam menatap kosong suasana hujan itu hanya bisa melamun dengan pikiran yang tak menentu
Sudah dua hari ini ia tak keluar kamar dan hanya berdiam diri memperhatikan Kinn dari balik jendela kamar
Meskipun enggan menghampiri, tak bisa dipungkiri bahwa kekhawatiran terhadap sang suami terus bergeming membuat perasannya tak nyaman
Apalagi ketika mendengar suara hujan di pagi ini, Natta langsung terbangun dan berlari untuk melihat keadaan sang suami
Namun nyatanya, Kinn tak sebodoh itu untuk tetap bertahan dan mempertaruhkan kesehatan nya demi menunggu Natta
Dia sudah tak ada dan Natta bisa sedikit menghela nafas lega
Natta tau maksud dari perasaan nya bukan hanya sekedar rasa khawatir, dan ia begitu sadar bahwa mereka sudah lama saling menaruh perasaan cinta
Hanya saja, untuk saat ini Natta masih belum bisa memaafkan kesalahan sang suami
Entah sampai kapan, yang pasti... Rasa cinta saja tidak akan memutus rasa kecewa Natta padanya
Selain itu, ada alasan lain mengapa Natta begitu bersikeras menghindari Kinn dan enggan menemuinya
Dengan helaan nafas kasar Natta mulai membuyarkan lamunannya dan memilih beranjak pergi untuk menemui sang anak
Langkah demi langkah ia tekankan dengan begitu tenang, wajahnya masih tetap dingin seolah beban pikiran yang ia tanggung saat ini tak pernah menjadi masalah baginya
Natta berjalan pelan menuju ruang makan karena sang anak tengah makan disuapi ibunya
"Ammmmmaaaa" Tiba-tiba Ahin berteriak sambil merentangkan tangan kala melihat Natta berjalan menghampiri nya
"Apa kau merindukan ku hm?"
Dengan senyum sendu Natta menyambut teriakan sang anak
"Ammmmmaaaa" Lagi lagi Ahin memanggilnya dan tak henti menebar tawa disana
Ibu Natta yang sedari tadi duduk menyuapi pun ikut tersenyum dan langsung memberi sisa makan Ahin pada Natta
Kini sang ibu beranjak mengambil masakan didapur yang seruangan dengan tempat makan Ahin
"Amma! Amma! Ammmmmaaaa" Dengan semangat Ahin memukul mukul meja tempat makan milik nya hingga membuat Natta terkekeh gemas
"Amma.. Appa.."
Seketika Natta melunturkan senyuman dan menatap sendu Ahin disana
"Amma apppppaaaaaa!!!" Kini Ahin menatap sang ibu bingung seolah bertanya dimana ayahnya sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Unsweet | KinnNatta - End
ContoBagaimana jika sepasang suami-istri hidup dalam rumah tangga yang tak saling peduli satu sama lain? Akankah rasa cinta datang seiring berjalannya waktu? Jawabannya rasa cinta pastilah ada! Cinta datang karena terbiasa bersama, cinta bisa jatuh pa...