Bab 2: Shizun

250 32 4
                                    


Luo Binghe membuka matanya. Kepalanya terasa pusing. Dia merasa jatuh dari ketinggian yang tak terbatas. Tubuhnya bangkit dari posisi berbaring sambil mengusap bagian belakang kepalanya.


Setelah pulih sepenuhnya, ia melihat sekelilingnya. Dia masih di tempat yang sama, tapi orang itu tidak ada di sana. Pemuda itu langsung berlari keluar ruangan mencari orang yang bertarung dengannya sebelumnya.


"Suami!" Panggil seseorang dari belakangnya. Luo Binghe menghentikan langkahnya dan menolah pada suara familiar itu. "Kenapa kamu berlari, suami? Apa terjadi sesuatu?" Tanyanya wanita itu. Itu adalah suara kakak senior seperguruannya, Ning Yingying.


'Suami?'


Dia menatap bingung wanita cantik dihadapannya. Sejak kapan dia menikah dengan teman masa kecilnya itu. "Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Luo Binghe tidak bisa menyembunyikan kebingungannya.


Dia masih di Istana Huan Hua kan? Lalu, apa yang dilakukan Ning Yingying di sini? Bukannya wanita itu seharusnya di Puncak Qing Jing?


Perasaan aneh dan khawatir langsung mengerogoti hatinya. Mau tidak mau dia memikirkan tentang Shizun-nya. Dia takut jika dirinya yang lain akan menyakiti orang yang dia cintai.


"Dimana Shizun?" Tanyanya lagi.


Tapi Ning Yingying menatapnya kaget dan bingung. Kenapa Luo Binghe menanyakan tentang Shizun-nya? Apa pria itu kabur? Tapi mengingat keadaannya yang seperti itu, tidak mungkin dia bisa kabur.


Lalu sejak kapan Luo Binghe memanggil Shen Qingqiu dengan sopan dan nada khawatir seperti itu? Selama ini dia hanya menunjukan kebencian dan rasa jijiknya pada mantan Shizun-nya itu. Dia hanya memanggil Shizun untuk mengejek dan melecehkan pria itu.


"Ning-shijie, kenapa kau diam? Dimana Shizun?" Desak Luo Binghe lagi.


'Ning-shijie?'


Meski bingung Ning Yingying tetap memberitahu dimana Shen Qingqiu.


***


Luo Binghe terdiam di depan pintu penjara air. Tidak jauh darinya dapat dia lihat seseorang yang dirantai dan dipasung di dinding penjara yang dingin. Tangannya terikat rantai ke dindng, kakinya dipasung dengan besi yang kuat. Dia tidak bisa bergerak, hanya duduk diam. Shen Qingqiu hanya memakai pakaian dalam tipis yang sudah banyak terkoyak karena cambukan. Itu sama sekali tidak bisa melindungi tubuhnya dari dinginnya penjara air.


Luka memenuhi seluruh tubuhnya, baik yang baru maupun yang lama. Wajahnya pucat dengan banyak jejak darah. Dia dalam keadaan setengah sadar. Dia ingin tidur untuk meringankan rasa sakitnya, tapi dia tidak pernah bisa tidur. Rasa sakit ditubuhnya terus membuatnya terjaga.


"Shizun!" Teriak Luo Binghe sambil berlari menghampirinya. Dia ingin memeluknya, tapi luka diseluruh tubuh Shizun-nya sangat mengerikan. Dia takut, dia akan semakin menyakiti Shizun-nya.

Shizun, It's Me (BingQiu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang