Masa Lalu

21 3 0
                                    

~School Overangel~

Keesokan harinya, seperti biasa Zena pergi ke sekolahnya dan bertemu dengan teman-teman barunya. Bahkan banyak yang ingin berkenalan dengannya.

Walau terkesan datar, ternyata Zena orang yang baik dan mudah diajak bergaul. Sampailah saat ini mereka berada dikantin karena waktu sedang istirahat.

Disaat mereka berempat sedang makan, Michael dan ketiga temannya datang dan langsung duduk ditempat Zena dan temannya berada.

Zena hanya acuh tak acuh dan memilih lanjut memakan makanannya. Tidak dengan tiga temannya yang sudah panik karena keberadaan mereka berempat.

Zena yang menyadarinya langsung menghentikan makannya dan memandang kearah Michael dan lainnya.

"Temen gue gak nyaman sama kalian, lebih baik kalian pergi"

Aurel, Silvi, dan Ireina sontak terkejut dengan ucapan Zena. Bagaimana tidak? Dia mengusir empat orang itu tanpa rasa takut. Wajar karena Zena tidak tahu tentang mereka.

Berhubung Silvi yang berada didekat Zena ia menyenggol lengannya dan berbisik.

"Lo gila ya zen"

Belum sempat Zena berbicara, Michael sudah membuka suaranya karena usiran dari Zena.

"Wah, ngusir nih bocah?"

"Kenapa? Emangnya kalian siapa sampai gue harus takut?"

Michael terkekeh geli dengan ucapan yang dilontarkan Zena. Bahkan seisi kantin tercengang melihat Michael terkekeh. Mereka melotot tak percaya karena baru kali ini Michael tertawa.

Apalagi yang membuatnya tertawa adalah murid baru itu. Tanpa mereka sadari tadi di pojok kantin ada seseorang yang memandang Zena dengan tatapan menahan amarah.

'Gue gabakal biarin lo tenang'

Kembali lagi pada Michael dan lainnya. Sekarang ini mereka sedang makan tenang walaupun Zena sering kali mengumpat dalam hati kepada Michael.

Michael hanya tersenyum kecil melihat tatapan tajam dari Zena kearahnya, yang lain bahkan makan dengan tenang tidak menghiraukan tatapan Zena dan seringai puas Michael.

✿✿✿✿

Malam harinya, Zena berbaring di atas sofa rumahnya seorang diri dirumahnya. Jika ditanya dimana orang tuanya? Yah, mereka sudah meninggal karena apa? Kita bahas masa lalu Zena yang amat...menyedihkan, maybe?...

Flashback backstory Zena:

Disaat umurnya menginjak usia 5 tahun, dirinya sebelumnya tinggal bersama kedua orang tuanya. Kai Evergarden dan Verin Evergarden, mereka adalah seorang vampire.

Vampire? Yah, didunia ini ada beberapa makhluk mitologi yang masih hidup salah satunya vampire. Jadi apakah Zena vampire? Tentu, tapi hanya setengah jiwa vampire yang ada dalam dirinya.

Dan setengah jiwanya? Ialah seorang anak kegelapan dengan sifat berbanding terbalik dengan Zena. Cara membedakannya sangatlah mudah.

Mata biru Zena adalah disaat dirinya menguasai jiwanya sendiri sebagai anak cahaya, sudah kukatakan bukan berkebalikan, jadi cahaya dan kegelapan bersatu dalam satu raga bagaimana jadinya?

Sedangkan disaat tubuhnya diambil alih anak kegelapan matanya berubah menjadi ungu gelap dengan terpancar aura mencekam disekitarnya. Jika mode vampire? Dia tidak pernah berurusan dengan itu.

Pernah sekali ia masuk dalam mode vampire, dirinya malah dibuat kacau oleh sisi vampire dalam dirinya.

Kembali lagi dalam ceritanya, disaat Zena berumur 5 tahun kejadian tak terduga menimpa Zena. Kedua orang tua Zena dibunuh tepat didepan matanya langsung.

Kenapa kedua orang tuanya tidak melawan? Karena mereka kalah tenaga dengan para makhluk yang mengincar Zena. Incaran mereka Zena? Tentu saja karena dia anak keturunan terakhir kegelapan banyak pihak yang ingin memanfaatkan kekuatannya.

Tapi ternyata sekumpulan makhluk yang membunuh orang tua Zena salah mengambil langkah, bukannya mendapatkan Zena mereka malah membangunkan singa dalam diri Zena.

Zena kehilangan kendali dirinya sehingga menjadi anak kegelapan, ia secara membabi-buta membasmi semua makhluk yang telah membunuh orang tuanya.

Dan apa yang dilakukannya setelah itu? Ia bertemu seorang pria yang ia sebut sebagai 'guru', dia membawa Zena yang berumur 5 tahun kekediamannya dan mengasuh Zena layaknya seorang anak kandungnya sendiri.

Dia mengajarkan berbagai ilmu bertarung pada Zena sebagai bentuk pertahanan dirinya. Bahkan guru itu mengajarkan Zena cara mengendalikan kekuatan kegelapannya.

Tepat disaat umur Zena menginjak 10 tahun, ia harus menerima nasib buruk lainnya. Gurunya tiba-tiba menghilang dan Zena harus tinggal bersama para pemburu vampire yang merupakan kelompok dari gurunya.

Zena juga ikut bergabung dalam kelompok itu sampai saat ini, dirinya juga pemburu vampire termuda untuk saat ini dan mungkin...terkuat?

Ya begitulah, sampai dia berumur 12 tahun dia bertemu dengan gurunya lagi. Namun, keadaannya jauh berbeda dengan sebelumnya. Gurunya telah menjadi vampire yang dikendalikan, sehingga Zena yang harus turun tangan untuk...membunuh gurunya.

Setelah kejadian itu, dia memilih untuk tinggal sendiri dan membangun sebuah bisnis sendiri. Bahkan ia menyamarkan namanya pada bisnis itu dengan nama "Mr. Z"

Perusahaan Zena menjadi perusahaan kedua terbesar dikota itu, dan perusahaan terbesar pertama? Akan kita ketahui nanti.

Zena selalu mandiri dalam hal apapun bahkan dia tinggal sendiri disebuah apartement minimalis dan nyaman, ia bahkan tidak membutuhkan seorang pelayan ataupun bodyguard.

Jika ditanya apakah Zena meminum darah? Jawabannya tidak, tapi dia bisa saja meminumnya suatu hari nanti.

✿✿✿✿

Kembali lagi pada kegiatan Zena, ia memilih untuk keluar dan mencari makan malam. Jujur saja, Zena tidak terlalu bisa memasak maka dari itu dia lebih memilih membeli makanan.

Padahal dia orang kaya, kenapa tidak tinggal dimansion ataupun rumah mewah? Karena alasannya itu hanya akan membosankan karena ruangannya terlalu besar.

Namun Zena memiliki sebuah mansion yang dijaga dengan baik oleh pelayanannya dan para bodyguardnya. Tapi, jarang sekali Zena pergi kemansionnya.

Menurutnya tinggal diapartement dengan penghuni lainnya lebih menyenangkan, para penghuni apartement juga tidak mengetahui bahwa Zena adalah seorang CEO perusahaan ternama.

Karena nama samarannya, ia tidak terlalu terbebani oleh para penjahat yang ingin menjatuhkan perusahaannya.

Sekarang, Zena sudah sampai disebuah sebuah warung mie ramen yang lumayan rame. Karena bisa dibilang tempat itu agak jauh dari jalan dan tidak banyak orang yang tahu.

Tapi jika soal rasa, tidak bisa dihiraukan lagi. Rasa ramen disana benar-benar selera para orang-orang. Zena memesan 1 porsi ramen dan memakannya disana.

Ia menikmati setiap suapan hingga suapan terakhir, setelahnya dia bergegas pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.18. Ia melajukan motornya menuju rumahnya, dan segera memasuki kamar untuk tidur.

✿✿✿✿



Woah, bab kali ini sedikit ya soalnya cuma bahas masa lalu, kalo masa depan boleh kita bahas haha. Votenya minimal jan cuma baca.

School Secrets; Revenge Or Love | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang