06. Tentang Callista, Albi dan Angga

23 5 134
                                    

Aloww, Ders sayangg! Gimana kabarnya? Semoga selalu baik dan menyenangkan.

Kali ini bahas masa lalu, bakalan panjang nih, haha. Bacanya pelan-pelan ajaa, okee?

Happy reading, Ders!

.

Layaknya air didalam gelas, langsung berubah warna ketika terkena setetes tinta. Begitupun dengan banyaknya kebaikan manusia yang akan tidak berharga setelah dinodai dengan satu kesalahan saja.

.

Pagi ini. Safira dan Lala berada di parkiran sekolah. Seperti kemarin, Lala menjemput Safira. Keduanya tengah membicarakan soal Fazli yang mengalami kecelakaan, mereka baru tau subuh tadi akibat pesan Callista yang bilang jika ia tidak sekolah karena menemani Fazli di rumah sakit dan gadis itu juga bilang, bahwa Angga juga tidak akan sekolah karena juga sakit.

"Ini kenapa jadi nama Angga juga ikutan masuk ke pesan Lista? Mana si Lista bilang dia sakit, tau darimana coba?" Lala nampak penasaran, biasanya Callista tidak akan peduli soal cowok itu.

"Mungkin, Angga sakit terus dirawat di rumah sakit yang sama kayak tempat Bang Fazli dirawat," ucap Safira menebak, pasalnya Callista sama sekali tidak menjelaskan apapun, gadis itu hanya mengirimkan 3 bubble chat saja.

"Mungkin, Angga sakit terus dirawat di rumah sakit yang sama kayak tempat Bang Fazli dirawat," ucap Safira menebak, pasalnya Callista sama sekali tidak menjelaskan apapun, gadis itu hanya mengirimkan 3 bubble chat saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu, tak ada lagi balasan dari Callista, bahkan di telpon saja tidak terhubung. Gadis itu benar-benar membuat keduanya penasaran.

"Tapi, kan ada Bu Henny. Beliau bisa aja bilang sendiri, dateng ke kelas lo buat nganterin surat atau nitip sama si pak ketu lo, Adam."

"Gak tau, deh. Ke kelas aja, yuk!" ajak Safira kepada Lala. "Jangan mikirin itu terus. Nanti kita langsung tanya aja sama Bu Henny kalau beliau dateng atau Lista kalo dia udah bales chat kita, sekalian nanyain dimana Bang Fazli di rawat."

"Oke."

.


"Lo bikin khawatir aja, gue udah takut banget."

Callista meraih tangan kanan Fazli lalu menggenggamnya. Saat gadis itu bangun, suara Fazli sudah lebih dulu menyapanya dan ruangan cowok itu sudah kosong, tidak ada Angga dan Olivia. Fazli bilang, Angga demam tinggi jadi harus di rawat di ruangan lain akibat Henny yang menyuruh sebab saat tau Angga demam tinggi, Olivia langsung menghubungi Henny dan Olivia sendiri ijin pulang untuk menjemput Ayahnya Fazli, Antoni Hendradi. Pria itu baru bisa kembali pagi ini akibat penundaan kepulangannya tadi malam.

"Gue gapapa, cie khawatir banget." Fazli terkekeh pelan, menggoda gadis di hadapannya itu. Fazli sudah merasa lebih baik, bahkan masker oksigennya sudah dilepas.

RATALA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang