part13

104 3 0
                                    

Haiii gayss

Happy reading










"Ya mereka menjalani hubungan
Selama 8 bulan dan tiga bulan
Yang lalu tuan menceritakan
Keseriusan mereka akan
Melangkah kejenjang yang
Lebih serius...tetapi aneh
Kekasihnya itu Selalu sibuk
Sendiri begitu juga tuan Alex
Selama mereka memiliki
Hubungan, bahkan mereka jarang
Bertemu Dan tiba tiba saja
Terdengar mereka akan menikah
1bulan lagi dari sekarang"

Gio tetep diam mendengar
Cerita pasiri Tanpa menyela.

Sementara pasiri Menatap wajah
Bingung dari gio,memang selama
Ini sedikit banyak pasiri mengetahui
Sikap alex terlalu manis pada
remaja Itu terlebih lagi perhatian
alex Sangat baik pada gio Dan
Kedua Bayinya Menumbuhkan
Banyak pertanyaan yang ada
Dihati pasiri selama ini.

"Nak kau baik baik saja..?"
Teguran pasiri membuyarkan
Lamunan gio seketika.

"Err maaf bibi aku um..."
Pasiri Tersenyum melihat
Keterkejutan dari wajah manis
Remaja itu.

"Tidak apa apa kau harus hati
Hati memotong sayur nya..
Jangan sampai terluka.."

"Baik bibi.."gio tidak ingin
memikirkan masalah itu
Bukan urusannya,tapi yang
Membingungkan bagaimana pria
Yang selalu baik padanya itu
Telah memiliki calon istri
Sedang alex pernah memboking nya.

"Bibi Hanya berdoa semoga
Pilih tuan Alex itu yang terbaik."

Kini gio mulai heran dengan
Ucapan pasiri terdengar kurang
Yakin dengan pilihan Alex.

"Memangnya kenapa bibi..?"

"Entahlah sepertinya tuan Alex
Kurang Bahagia dengan nona jean"

"Jadi... calon istri tuan Jean."
Pasiri mengungguk kecil.

"Tapi kenapa bibi berkata jika
Tuan tidak bahagia..?"
Ulang gio dengan rasa penasaran.

"Entahlah lah... Bibi rasa tuan
Memaksa kehendak semata tapi
Semoga ini hanya prasangka bibi
Saja..".

Bibi menyudahi karena tawa
Bahagia terdengar saat pintu
Rumah terbuka menampakkan
Pasangan kekasih yang terlihat
Sangat serasi Saat memasuki
Rumah Menuju ruang tengah.

Gio terdiam ditempatnya saat
Menatap alex yang memperhatikan
Dirinya disana.

"Gio apa yang kau lakukan
Disini..?"Alex bergegas
Menghampiri gio yang masih
Diam.

"Sudah kukatakan jangan
Kemana mana cukup dikamar
Dan istirahat.."

Gio menunduk tidak enak terlebih
Lagi Jean ikut menghampirinya
Sembari Menatapnya dari atas
Sampai bawah.

"Maaf tuan..."alex hanya
Menggeleng singkat tanda ia
Tidak suka saat gio bersikap
Membantahnya.

"Alex dia siapa..??
Pembantu barumu...?"

Setelah jean ikut bergabung
Sembari menembak nebak
Status gio disana Dengan tatapan
Merendahkan.

"Bukan dia temanku namanya
Gio...dia tinggal disini sudah
3minggu.."penjelasan Alex
Membuat Jean merenggut kan
Kening.

"Tunggu teman kau mengizinkan
Nya disini tanpa sepengetahuanku"

Ulang jean kurang suka menatap
Gio.sementara gio hanya diam
Mendengar obrolan mereka
Karena dari suara jaen terdengar
Kurang suka padanya.

"Ayolah jean tidak seharusnya
Kan Aku meminta izin padamu..
Karena gio temanku.."jean
Lagi lagi menatap gio tak suka.

"Aku tidak pernah melihat
Temanmu modelanya seperti
Ini Alex...dia bukan orang
Penting atau kolega semacamnya
Dia Tempatnya seperti pembantu..
Bukan temanmu...dan bagaimana
Bisa kau mengizinkannya dia
Tinggal disini tanpa meminta
Pendapatku lebih dulu hahh...?"

Ocehan jean Mulai meninggikan
Suara dan merentet kearah lain.

"Jena sudah ku jelaskan bahwa
Gio adalah temanku,aku sengaja
Memintanya Tinggal Disini.."

"Tapi Alex aku tidak suka
Lihat lah dia...Dia tidak pantas
Tinggal disini.."

Sembari Jean menatap geli
Hingga bergidik jijik menatap
Gio.taoi gio tidak ingin menjawab
Ia memilih mendengar saja
Meski kata kata wanita itu
Mengusik perasaan gio.

"Sudah cukup bukankah kau
Kemari Ingin menghabiskan
waktu bersamaku emm..
Kenapa membahas ini."Jean
Tetep tidak sukanya menatap
Gio lalu pergi menuju sofa
Diruang tengah.

Sementara alex masih
Menatap gio lembut.

"Kau kembali kekamar na..
Kasian sikembar.."gio
Mengangguk pelan lalu
Ingin bangkit.

"Sattt..suara apa itu Alex."
Teriak jean Tengah hingga Alex.
Gio dan pasiri memasang telinga.

"Nak si kembar.. biarkan bibi
Sendiri kau kekamar lah..."
Titah pasiri khawatir terlebih
Lagi Mendengar Omelan
Jean Diruang tengah makin
Menjadi.

"Suara bayi siapa itu sat..
Aku benci yang namanya
Tangisan bayi ..."

ulang jean
Kesal menatap Alex yang Mulai
Berjalan kearahnya sedangkan
Gio berjalan terburu buru
Menuju kamarnya diiringi
Tatapan penuh selidik dari
Jean Yang duduk disana.











Cukup lama gio mencoba
menenangkan Saint karet
Bayi manis itu sangat rewel
Berbeda dengan Perth yang
Selalu tenang.

"Shiaa .. Alex bisakah bayi
Itu berhenti menangis...
Aku muak mendengar tangisannya"
Gusar jean Semaki marah Karena
sekian menit suara Bayi dari
kamar yang gio Masukin Tidak
kunjung Berhenti, sampai
akhirnya Pasiri turun tangan tapi
Tetap saja Bayi manis itu Tetap
menangis sehingga sesegukan.

"Jika ia tidak menghentikan
Tangisannya,usir dia dari sini. "

Dari tadi Alex memang mendiami
Ocehan jean tapi kali ini, ucapan
Jean mengusik hati Alex hingga
Ia tidak habis pikir kenapa
Calon istrinya berkata kasar
Seperti itu.

"Cukup jean tidak kah kau
Bosan mengoceh seperti ini.
Itu hanya suara bayi, tangisan
Bayi.."

Bujuk Alex mencoba sabar
Menghadapi kemarahan Jean
Padahal Alex saat ini sangat
Khawatir Karena suara Bayi
Itu tidak kunjung berhenti.

"Hanya bayi katamu..asal
Kau tahu Alex..aku paling
Benci yang namanya tangisan
Bayi apa apa lagi seorang bayi
Aku tidak menyukai,dan kau
Tahu aku sudah melakukan operasi
Pengangkatan rahim karena aku
Tak akan mau hamil..!"

Alex tertegun menatap Jean
Saat menjelaskan semua
Kebenciannya.

"Kau.."Jean tersenyum kecil
Lalu bangkit Dari duduknya
Ia tidak tahan mendengar
Tangisan bayi dari kamar itu.

"Ya.. ingat itu baik' Alex
Jangan pernah kau menuntut
Keturunan dariku..!"

Ujar Jean sembari berjalan
Kekamar gio yang tidak jauh
Dari sana.semantara Alex
Masih menguasai diri dimana
Ia baru tahu calon istrinya.












Maaf kurang panjang gaya
Banyak typo juga hehe see you
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN







BL TUHAN BANTU AKU (Nonim)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang