BAB 9 ADIWIJAYA VS PRAMUDYA

43 10 78
                                    


Titik awal menuju kemudahan,
Pertemuan ini jadi kunci mempersatukan dua hati
Melalui sebuah ikatan




Rombongan dua mobil berwarna hitam beriringan melaju pelan menepi di depan pagar pintu gerbang kediaman keluarga Adiwijaya.

Dari mobil depan keluar dua pria dengan stelan jas hitam rapi, terlihat aura wibawa yang begitu kuat. Seorang sopir menutup kembali pintu mobil setelah kedua majikannya keluar. Dari mobil satunya yang terparkir di belakang keluar seorang wanita cantik mengenakan gaun malam hitam berbahan satin lengkap dengan sepatu highheels menenteng tas kulit hitam brand ternama.

 Dari mobil satunya yang terparkir di belakang keluar seorang wanita cantik mengenakan gaun malam hitam berbahan satin lengkap dengan sepatu highheels menenteng tas kulit hitam brand ternama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimas keluar dari mobil yang sama, juga mengenakan stelan jas warna hitam minus sebuah dasi. Dia berjalan menggandeng wanita cantik paruh baya tersebut, "Aku kenapa deg-degan begini Nda ?"

"Itu reaksi wajar Dim, dulu waktu Ayah kamu datang melamar Bunda juga rasanya deg-degan."

"Tapi Dimas sampai keringetan begini Nda," ucap Dimas mengusap peluh di wajahnya.

"Berdoa dan tenangkan dirimu, lihat tuh calon mertuamu sudah keluar menyambut kedatangan kita."

Memang benar, dari arah teras rumah berdiri berjejer Pak Prastian Adiwijaya, Mama Windasari, Ketua RT setempat dan satu pria lanjut usia sebagai tokoh masyarakat yang dituakan.

Mereka pun saling berjabat tangan dan menyapa. "Maaf kami datang sedikit terlambat, terjebak macet tadi di perempatan jalan Kusumanegara."

"Tidak masalah Pak Witrap, monggo silahkan masuk," sahut Pak Prastian dengan senyum bersahabat.

PAK WITRAP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAK WITRAP

"Selamat malam jeng, perkenalkan saya Ayuningtyas Bundanya Dimas," ujar wanita cantik yang selalu digandeng Dimas sejak turun dari mobil.

"Awet muda ya... cantik lagi," puji Mama Winda. "Saya Windasari Mamanya Pita. Mari jeng silahkan masuk. Dim, temani Bunda kamu ke dalam ya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BROKEN   ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang