✦✦☆✦✦☆✦✦
Para awak kapal berlarian kesana kemari tak tentu arah, mencari sesuatu yang mereka tidak tahu ada dimana keberadaannya. Ingin menolak dan beristirahat, tapi tak ingin kepala mereka dipenggal oleh kemarahan sang kapten.
"Cari anak itu! Tangkap dia hidup-hidup!" ucap pria yang memiliki postur tubuh besar, dengan banyak sekali rambut di sekeliling dadanya, kulitnya yang kecoklatan, serta kuku-kukunya yang tajam menambah kesan yang sangat amat menyeramkan. Benar, pria itu benar-benar murka.
"Bocah sialan itu, sudah memakan buah iblis curian ku! Sialan, sialan, sialan. Wanita terkutuk!!—"
"—Akan ku buat dia menyesal, lihat saja."
Satu jam sebelumnya
'Lapar, aku sangat lapar. Mereka menculik diriku tanpa memberi makan dan minum, pria tua bangka tolol!'
Hening....
Tidak ada suara sedikitpun.
'Are? Apa mereka sudah berlabuh? Artinya aku bisa kabur? Tapi setidaknya aku harus memakan sesuatu disini. Ya, harus!'
Sepasang kaki cantik yang mulai terlihat kusam tersebut mulai melangkah mencari dimana tempat makanan berada, kakinya melangkah tak tau arah, hanya berjalan menggunakan instingnya.
Lalu sampailah ia pada suatu ruangan yang pintunya seperti dimanipulasi agar terlihat seperti tembok, otak kecilnya berfikir ruangan itu adalah ruangan berharga, dan makanan merupakan sesuatu yang sangat berharga. Dengan keyakinan kosongnya, akhirnya ia masuk.
'Setidaknya biarkan aku menemukan satu atau dua buah saja sudah cukup, Kami-Sama.'
Matanya terus mencari, hingga sinar biru yang begitu menyala membuatnya tertarik dan mulai melangkah mengarah pada sumber cahaya.
'I—itu buah! Buah yang sangat aneh. Biru, berkilau, cantik, apakah tidak beracun?'
Hati kecilnya tak ingin memakan buah yang terlihat asing tersebut, namun otaknya berpikir lain. Otaknya berpikir, ia harus makan! Beracun atau tidak itu nanti, yang terpenting adalah mengisi perut yang sudah berhari-hari tak terisi apapun.
"Ittadakimasu." baru satu gigitan masuk kedalam mulutnya, ekspresi wajahnya menunjukan sesuatu seperti—
"HUWEK! OISHIKUNAI!" ucapnya, namun buah yang katanya 'tidak enak' itu sudah hilang, masuk kedalam perutnya.
Namanya juga lapar.
Misinya setelah selesai memakan sesuatu adalah kabur. Ia sangat muak berada disana, ia ingin pergi secara diam-diam, lalu pergi sejauh mungkin sebelum parah Bajak laut yang menculiknya itu menyadari hal tersebut.
Satu jam setelahnya
"[Fullname], [Fullname], [Fullname]. Akan ku ingat nama itu, bocah yang sudah memakan buah iblis paling langka, bocah idiot itu. AWAS KAU [FULLNAME]!!"
✦✦☆✦✦☆✦✦
Mbak name be like :
saya cuma makan buah pak?Tertanda
©®PE4RLPUMPK1N
Mei, 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairytàle
Fanfiction[ One Piece x Fem! Reader. ] Yosei-Yosei no Mi, setiap pasang telinga yang mendengarnya pasti hanya bisa tertawa lalu sesekali menepis fakta tentang buah iblis yang sangat, amat, begitu langkanya. Sudah banyak mulut saling bericuh ria, dan kalimat y...