0+7||07||NKL

13 4 0
                                    

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.



asap rokok bertebaran hampir memenuhi ruangan, suara musik dan seruan dari beberapa orang memenuhi nya.

Mungkin bagi sebagian orang menganggap, tempat ini penuh dengan kesesatan.

Tapi berbeda dengan Jendra, ia sudah sering sekali mengunjungi tempat ini, untuk sekedar melepaskan beban atau pikiran yang sudah tak sanggup ia tanggung selama dua tahunan ini.

Anggap saja dia aneh, ia tau, tempat yang sudah menjadi tempat favorit nya saat ini penuh dengan keburukan.

Jendra tau, sangat tau.

Mungkin musik berisik yang dianggap mengganggu telinga bagi sebagian orang, ia anggap sebagai bisikan tenang di telinga nya, menggantikan suara lembut yang menjadi favoritnya dahulu.

Suara dentingan gelas memecahkan lamunan jendra sekarang.

"oit jen, ngapa lu ngelamun? kesambet setan apa  gimana?" ucap  salah satu teman yang selalu ia ajak saat mengunjungi tempat ini, sebut saja Dio, kakak tingkat nya dahulu.

"Aman bang, lagi banyak pikiran aja."

"Jawaban lu udah template bro, sampe hafal sendiri gua." ejek Dio.

"lu udah tau bang, apa dan kenapa alesan gua selalu dateng ketempat beginian."

"inimah semua pilihan lo tai, pilihan lo yang ngejauhin adek lo kaya orang gila, pilihan lo yang gamau merima takdir sama kenyataan, pilihan lo juga yang mau ngelampiasin ke tempat beginian." balas Dio sambil mengambil rokok di atas meja.

menyalakan rokok dengan korek api yang sudah ia genggam sedari tadi.

"bahkan, anehnya kedua orangtua lo juga ikut-ikutan? emang gila, bahkan bertahan sampe dua tahun, gacor juga." lanjut Dio sambil mengeluarkan asab nikotin dari mulutnya.

"Bukannya gua sok bijak, tapi lo bebal banget kalau dinasehatin, ati-ati nyesel diakhir,"

"Coba nerima Jen, lu gaboleh terlarut larut sama kejadian dua tahun yang lalu. jadinya apa?, lu ngestuck disitu-situ aja,"

"Belajar kagak fokus, keluarga berantakan, sekarang mau lu mau gimana Jen?, diem aja kaya orang dongo gini?"

"Setidaknya coba nerima dikit aja, buka hati sama mata silinder lu, lihat adek lu sekarang, gimana kacaunya selama dua tahun ini."

Nakala•||On Going•||RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang