.
.
.
Disinilah Naka sekarang, warjok namanya, dengan seputung rokok di tangan dan segelas kopi dihadapannya. Suasana riuh ramai terdengar di telinga yang berasal dari mulut jahanam teman-temannya, suara iringan musik dangdut yang terputar dari salon tempat ia saat ini bercengkrama dengan teman-temannya mengalun menambah suasana ramai disekitarnya.
Menyedot nikotin yang terparkir apik ditangannya, lalu terbatuk karena ia tidak menyukai rasanya.
Entahlah, kenapa banyak yang suka batangan nikotin seperti ini, karena naka menganggap rasanya aneh dan tidak cocok di lidah nya.
Untuk pertanyaan kenapa kalau tidak suka tapi kok sekarang ia memegang rokok, bahkan tak segan-segan menghirupnya, ya karena naka ikut-ikutan.
Naka tuh tergoda dengan teman-temannya yang selalu merokok di depannya, dan keliatannya sangat menikmati sebatang nikotin di tangannya.
Naka sebagai manusia biasa yang imannya tidak terlalu kuat pun tergoda, dan sekarang ia merasakan kenikmatan yang disukai oleh si 97% 97% itu, bahkan Indonesia memenangkan juara ketiga perokok terbanyak di dunia setelah India dan china.
Gausah bangga ah, dan yang bertanya-tanya gimana gua bisa tau ini dari mbah google coyy, gini-gini niat literasi gua lumayan tinggi.
"Nak, gimana? enak kaga tuh rokok haha" tanya Iksan yang menyomot pisang goreng di depannya.
"Lumayanlah, after tastenya manis-manis pait, cuman gua gasuka aja bikin gua kesedak terus batuk-batuk anjing." Jawab Naka sembari mematikan rokok di asbak.
"Itumah lu belum kebiasaan aja nak, kalau si Iksan mah kalau ngga ngerokok udah kaya mau mati." Ucap Ricki sebagai kata-kata terakhirnya sebelum dilempar sendal Iksan.
Melihat dua orang yang sedang adu jurus didepannya Naka hanya bisa tertawa ngakak melihat raut wajah mereka.
"Kalau gasuka mah gausah ngerokok nak, lagian ngerokok mah bikin penyakit." Ucap raja yang sedang menghirup nikotin dengan Vape ditangannya.
"Ucap seorang yang gabisa ninggalin vapenya walaupun semenit" celetukan Naka yang mengundang tawa raja.
Memutar matanya malas dan melihat Iksan dan Ricki yang sudah akur sambil menikmati pisang goreng lagi.
"Pesenin gua mie nyemek dong Rik."pintaku pada ricki.
"Giliran gini aja lu dateng ke gua, giliran enak-enaknya lu sama yang lain, sakit hati abang tuh." Ucap Ricki sembari memegangi dadanya yang rata itu.
"Mulai lu ah, lagian bukannya kalian semua udah sering gua ajakin enak-enak bareng dah, tiap hari malah." ucapku menanggapi dengan bingung apa maksud Ricki, kenapa bingung? ya karena perasaan temen-temennya itu tuh sering banget Naka ajakin buat enak-enakan makan mie nyemek bareng.
"WHAT? SKIBIDI?? DET SO KRYPI!! KAPAN KITA ENAK-ENAK NA??" Teriak Iksan heboh.
"Anjing, perasaan gua belum pernah dah, lu ngga ngajakin gua ya?!" Keluh Ricki sembari menatap memelas kearah Naka.
Naka yang melihat dua anomali di depannyapun spontan mengalihkan pandanganya ke arah raja yang sedang menatapnya, seolah mengatakan apa maksud dari celetukan Naka sebelumnya.
"Anjing diem deh lu berdua, ini kita juga lagi enak-enak pepek, ngga ada yang bisa ngalahin enaknya mie nyemek tai." jawaban Naka yang diluar ekspektasi mereka bertiga hanya bisa membuat mereka ber oh ria.
"Gua kirain enak-enak beneran." ucap spontan raja yang berhasil mengundang tawa dari Iksan dan Ricki, dan juga tak luput dari tamparan seorang nakala.
"Stop homo cok."
࿔‧ ֶָ֢˚˖𐦍˖˚ֶָ֢ ‧࿔
Malam semakin larut, namun Naka dan teman tongkrongannya masih betah duduk dan melontarkan beberapa candaan yang akan mengundang tawa bersama.
Anggap saja betah saja disini karena naka suka bercengkrama dengan orang-orang disekitarnya, mungkin sebagai refreshing pikirannya yang selalu tertuju kepada keadaan rumah nya.
Naka pernah berpikir bahwa mungkin kalau bukan karena teman-temannya ia mungkin sudah gila karena beban yang diberikan keluarga nya kepadanya.
Sebenernya bukan beban yang harus menanggung biaya seluruh keluarga, ataupun harus selalu jadi yang pertama, tapi harus menanggung beban harus bisa ngehidupin orang meninggal itu beban yang selalu ditanggung pikiran letoy Naka ini.
Bahkan Thoriq yang umur dua bulan yang sudah haji saja bisa mikir kalau itu semua ngga bakalan bisa, tapi lain kalau yang diatas menghendaki mungkin lain masalah itumah.
Mungkin keluarganya aja yang belum terima kalau adik gua meninggal pas bareng sama gua, lebih spesifik lagi bodoh mungkin ya. Naka sudah lumayan muak dengan semua ini, bilang saja naka durhaka toh emang bener.
Satu tepukan berhasil menyadarkanku dari lamunanku.
"Ngelamun bae si manis, sini bercanda sama aa'." Ucap Ricki yang mengedipkan matanya seperti penggoda om-om dijalanan.
"Gelo, mending urus tuh cewek-cewek lo, ganti cewek udah kaya ganti baju aja."
"Yaelah nak, si Ricki mana pernah ganti baju." Ucap Iksan sembari tertawa bersama raja.
"Sembarangan, gua tuh termasuk jajaran cowok wangi di dunia." Sungut Ricki tak terima.
"Tapi bener kalau Ricki tuh wanginya beda." Ucap Naka.
"Memang di dunia ini yang selalu dipihak gua tuh cuman nakala, MANISKU." ucap Ricki sembari melayangkan flying kiss nya yang langsung ditampel oleh raja.
"Bisa sawan Naka dicium sama lo." Celetuk raja yang berhasil mengundang tawa kami semua, terkecuali Ricki si.
"Bangsat," umpat Ricki, namun ia langsung memfokuskan pandangannya lagi kearah duduknya naka, yang bertepatan di depannya.
"Oh manisku naka, bisakah engkau mendeskripsikan bau pangeran yang engkau anggap berbeda nan spesial ini~." Senandung Ricki sembari bergaya ala pangeran kerajaan yang memberi salam.
"Oh pangeran dari kerajaan sebelah, baumu itu sangatlah istimewa dan khas, kita rakyat Indonesia sering menyebutnya dengan 'bau kemenyan'." Jawabku menanggapi drama buaya darat didepannya ini.
Sontak saja itu semua mengundang tawa mereka yang mendengarkan, bahkan orang-orang yang disekitar meja mereka pun tertawa ngakak mendengar drama tak jelas kami berdua.
Termasuk betah malu sirkel kami tuh, kalau kata Naka mah haha.
࿔‧ ֶָ֢˚˖𐦍˖˚ֶָ֢ ‧࿔
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakala•||On Going•||Revisi
FanfictionSebutkan yang dapat merusak kesehatan: 1) pola hidup 2) pola lantai 3) kakean polah . HIGHEST RANK( ◜‿◝ )♡ 🎖️#2 Jenan(15/1/23) 🎖️#3 Nakala(15/1/23) 🎖️#76 Puisi(15/123) 🎖️#207 friend(15/1/23) 🎖️#341 winwin(15/1/23) 🎖️#596 Lucas(15/1/23) ...