0+8||08||NKL

16 4 0
                                    

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.


 Naka terbangun dari tidurnya saat sang matahari sudah tidak menampakkan sinar nya lagi, kamarnya gelap, tidak ada pencahayaan sama sekali, kecuali sesekali handphonenya yang menyala karena notifikasi pesan yang ia terima.

menyipitkan matanya karena belum terbiasa dengan cahaya yang menerpa matanya tiba-tiba, Naka mendapati notifikasi tadi hanyalah pesan tidak jelas yang dikirim oleh teman-temannya kepadanya.

tidak jelas memang, tapi berhasil menaikkan mood Naka berkali-kali, manfaat punya temen gila kaya gini.

beranjak dari tempat tidurnya, dan langsung menuju ke kamar mandi.

Melihat tubuhnya yang tanpa atasan di cermin, ia tersenyum bangga.

"ganteng-ganteng gini kok broken home?"pede nya dengan bergaya ala model papan atas.

akhirnya, setelah acara ajang pemilihan model tadi sudah selesai. Naka mulai membersihkan tubuhnya dari  hadast besar  maupun kecil.

harus bersih dari daki dan belek.

 Fun fact tidak penting, yang hanya beberapa orang saja yang tau.

Naka adalah orang penyuka waktu bersantai dikamar mandi, bukan untuk melayani si joni, tapi hanya untuk melamun memikirkan hidupnya yang lumayan berat ini.

Menurut Naka, berlama-lama di kamar mandi membuat semua ide Brilian akan keluar satu persatu.

sebenernya, bukan itu saja alasannya, kamar mandi adalah pendengar bisu yang  setia menghadapi keluh kesah Naka.

anggap saja orang gila, karena emang udah gila.

jadi, jangan heran jika Naka suka sekali dengan kamar mandi.

berapa telah menit berlalu, kini Naka sudah bersiap dengan kaus putih dan celana training hitam andalannya.

Rencana Naka malam ini adalah berburu Nasi goreng di dekat perumahannya.

"Apa gue beliin sekalian buat bang Jenan ya?" setelah menimang-nimang, akhirnya, Naka memutuskan untuk membeli sekalian untuk Jenan, itung-itung berbakti lah.

Menaiki si Jeki, untuk memaksimalkan kecepatan agar bisa mendapatkan nasgor enak tapi murah kesayangan Naka akhir-akhir ini.

࿔‧ ֶָ֢˚˖𐦍˖˚ֶָ֢ ‧࿔

"Rame banget anjing." umpat Naka saat melihat keadaan ramai di warung nasi goreng langganan nya.

"Bang, nasi goreng dua bungkus kayak biasanya." teriak Naka kepada abang penjual nasgor, padahal jarak antara dia dan penjual nya tidak ada satu meter.

Nakala•||On Going•||RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang