Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat malam...
Aku publis hari ini malam ya ... sekitar jam tujuh. Aslinya aku capek banget, tapi tetep harus update sesuai jadwal kan? Jadi jangan lupa buat vote dan komen ya :)Selamat membaca... gak mau banyak ngetik lagi... energiku habis :(
12. Pasar Malam
Ketika adzan asar berkumandang, Adira sudah tiba di rumah. Dia sedikit bersyukur karena baba belum pulang kerja. Dengan segera dia masuk ke dalam rumah mencari Umma Aira.
"Assalamualaikum. Umma! Kakak pulang," ucap Adira.
"Wa'alaikumussalam." Suara Umma Aira menjawab salam sambil berjalan mendekat. "Sudah makan siang?" tanya Umma Aira.
"Sudah Umma," jawab Adira.
"Masuk mandi sekalian. Jangan lupa sholat," pesan Umma Aira di akhir kata.
Adira mengangguk. Ketika Umma Aira akan kembali ke dapur, Adira menahannya. "Umma?"
"Ya?"
"Kembar udah balik? Gak menginap sini lagi?"
Umma Aira mengusap puncak kepala Adira dengan lembut. "Kasihan Amma, kalo kembar harus ke sini terus. Nanti kalo Dira libur, Dira yang menginap di rumah Amma."
"Boleh Umma?"
"Boleh," jawab Umma Aira mencubit pipi Adira yang tembam dan berwarna merona.
"Terima kasih Umma," ucap Adira memeluk ummanya. Lalu pamit masuk ke kamar.
Sampai di kamarnya di lantai dua, Adira langsung meletakkan tas berisikan buku-buku tebal yang digunakan hari ini. Lalu berjalan menuju kamar mandi, setelah mengambil pakaian ganti.
Kurang lebih lima belas menit Adira sudah selesai mandi sekaligus mengambil air wudhu. Dia segera menggelar sajadahnya dan menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim.
Selesai sholat, Adira berlari pelan ke jendela kamar. Dia mendengar suara mobil yang berhenti. "Baba udah pulang," batinnya.
Dari jendela kamar, Adira tidak bisa melihat wajah Baba Zaidan dengan jelas karena dia hanya mengintip dari jendela.
"Dorr!"
Adira jatuh terduduk karena terkejut. Dia langsung melihat ke arah pelaku yang sekarang tengah tertawa puas. "ALDO! JAHIL BANGET SIH KAMU."
Aldo masih tertawa, dia tak bisa berhenti tertawa. Ekspresi terkejut kakaknya terlihat lucu, masih terbayang dengan jelas di ingatan Aldo.
Adira yang kesal memilih duduk untuk menenangkan diri. "Sana balik ke kamarmu!" usir Adira yang masih kesal pada Aldo yang masih tertawa walau tidak sekencang awal.
"Pelit lo," ucap Aldo.
"Sana Do!"
"Ogah," tolak Aldo. Dia dengan sengaja berbaring di atas kasur milik kakaknya. "Malam temani keluar," pintanya.
"Gak mau."
“Ayolah kak!” bujuk Aldo. “Gue traktir nanti.”
“Enggak,” jawab Adira kekeh.
****
Setelah berhasil memaksa Adira, Aldo mengajak kakaknya ke rumah Buya Haidan untuk menjeput sepupu mereka. Karena Aldo sudah berjanji pada si kembar akan mengajak mereka pasar malam.
"Assalamualaikum," salam mereka ketika memasuki rumah.
"Wa'alaikumussalam. Kalian kesini sendiri?" tanya Amma Jihan.
![](https://img.wattpad.com/cover/368138391-288-k536650.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih Dylan✓
SpiritualNazima Adira Alifa Al-Ghifari, gadis berusia 18 tahun yang baru masuk ke dunia perkuliahan. Di usia yang baru beranjak dewasa ini merupakan masa pencarian jati diri. Di masa ini pula, dia jatuh cinta. Jatuh cinta adalah fitrahnya manusia, setiap man...