Bab 46

30.3K 2.9K 533
                                    

Matthew menelan ludahnya susah payah, di tangannya kini terdapat cambuk, di hadapannya sosok Isabella terikat pada rantai tak berdaya dengan punggung yang siap untuk Matthew cambuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matthew menelan ludahnya susah payah, di tangannya kini terdapat cambuk, di hadapannya sosok Isabella terikat pada rantai tak berdaya dengan punggung yang siap untuk Matthew cambuk.

Melalui ekor matanya Matthew melirik ke arah saudara kembarnya yang mengepalkan tangan di sudut ruangan, menahan diri untuk tidak berbuat gegabah di saat di ruangan ini terdapat banyak anak buah Killian yang mengawasi dan juga merekam sesi penyiksaan terhadap Isabella.

Genggaman tangan Matthew pada cambuk di tangannya mengetat, Matthew tak sampai hati untuk mencambuk Isabella yang tengah mengandung, tubuh Isabella saja sudah hampir kurus kering, gizinya tidak tercukupi di tempat ini sedangkan posisi Isabella tengah mengandung.

Namun jika bukan Matthew yang mencambuk Isabella maka anak buah Killian yang akan maju menggantikannya dan mereka jelas pasti akan melakukannya lebih kejam dari Matthew, karena bagi mereka Isabella hanyalah objek pelampiasan amarah mereka terhadap Judas.

Sementara Matthew, di matanya sosok Isabella adalah wanita yang pernah Matthew cintai, walau ia kecewa terhadap Isabella karena Isabella mengandung anak Judas, namun tetap saja Isabella adalah salah satu orang yang Matthew kasihi selain saudara kembarnya sendiri.

Dari mana ini semua bermula? Dari mana semuanya bisa jadi berantakan seperti ini?

Matthew dan Maxwell awalnya hanya ingin melepaskan Isabella dari Judas, bukan menyiksa Isabella sedemikian rupa seperti ini.

Awalnya Matthew dan Maxwell hampir mati saat dibuang oleh Judas dalam keadaan kehabisan banyak darah, mereka diangkut ke dalam mobil dan di lempar di pinggir jalan yang sepi dalam keadaan kesadaran mereka hampir hilang, tubuh mereka telah mendingin terutama Maxwell.

Matthew dan Maxwell tidak tahu bagaimana mereka bisa berakhir bangun di rumah sakit dan dihampiri oleh Killian, diajak untuk bekerja sama dengannya untuk merebut Isabella dari Judas.

Matthew dan Maxwell tentu saja setuju, bersedia bekerja di bawah pimpinan Killian demi bisa membawa pergi Isabella.

Bohong jika Matthew dan Maxwell mengatakan mereka tidak sakit hati dengan Isabella, bukan hanya karena kandungannya, Isabella bisa saja tidak punya kuasa untuk menolak anak tersebut, tapi Isabella telah menyia-nyiakan kesempatan yang susah payah berusaha Maxwell dan Matthew dapatkan demi bisa melepaskan Isabella dari Judas.

Matthew dan Maxwell mengabaikan misi mereka, memilih untuk membocorkan di mana Judas dan Isabella akan berada pada Killian, seharusnya Isabella memanfaatkan momen tersebut untuk lari, bahkan berdasarkan perkataan Killian dari anak buahnya yang mengamati penyerangan itu dari jauh, Isabella bahkan diberikan senjata api oleh Judas.

Seharusnya Isabella menembak kepala Judas saat itu dan kabur, bukannya justru bahu membahu bersama Judas membunuh anak buah Killian yang menyerang mereka, seandainya Isabella membunuh Judas hari itu Matthew dan Maxwell tidak akan tertangkap dan Maxwell tidak akan kehilangan lidahnya hingga tak lagi mampu untuk bicara.

[2A] JUDAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang