Bab 47

32.5K 3.1K 619
                                    

Judas duduk di kursi penumpang, di pangkuannya terdapat Isabella yang tak sadarkan diri dengan kepala bersandar pada leher Judas, selain memerintahkan anak buahnya untuk melajukan mobil dengan cepat karena Isabella butuh penanganan medis secepatny...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Judas duduk di kursi penumpang, di pangkuannya terdapat Isabella yang tak sadarkan diri dengan kepala bersandar pada leher Judas, selain memerintahkan anak buahnya untuk melajukan mobil dengan cepat karena Isabella butuh penanganan medis secepatnya, Judas tak bicara, tak buka suara, hanya diam hingga deru nafasnya sendiri dan detak jantungnya yang berdebar kencang yang bisa Judas dengar.

Judas diam, kaku dalam posisi duduknya lantaran Isabella yang berada di pangkuannya terasa begitu dingin, wajah Isabella yang tenggelam di leher Judas pun terasa dingin, hembusan nafas Isabella di leher Judas terasa begitu lemah dan menimbulkan bunyi seperti terjepit, seolah bernafas saja sangat sulit untuk Isabella lakukan dalam kondisinya sekarang.

Tangan Judas yang berlumuran darah menyentuh perut Isabella, mencari pergerakan di sana, pergerakan yang dua bulan lalu sempat membuat Judas panik sendiri, tapi sekarang saat menyentuhnya lagi dan tidak merasakan pergerakan sedikit pun Judas merasa nafasnya seolah ikut tersendat.

Bahu Judas tegang, tangannya tetap tak berpindah dari perut Isabella, tangan Judas tetap berada di perut Isabella menunggu pergerakan sedikit saja pergerakan di sana, sebuah harapan bahwa Judas tidak benar-benar terlambat.

Tapi nyatanya tidak ada.

Judas tidak merasakan pergerakan yang sama seperti yang Judas rasakan dua bulan lalu, dan itu membuat Judas menggeretakkan giginya seraya mengusap perut Isabella.

“Kau akan baik-baik saja.” bisik Judas pada Isabella meski Judas tahu Isabella tidak akan bisa mendengarnya dalam keadaan tidak sadarkan diri, “Kalian akan baik-baik saja.”

Kalau bukan karena punggung Isabella yang dipenuhi luka cambukan, Judas mungkin akan memeluk erat tubuh dingin Isabella saat ini, memastikan Isabella merasa hangat sampai mereka sampai di tempat tujuan mereka, namun luka di punggung Isabella akibat cambukan dan juga memar di tubuh Isabella membuat Judas mengurungkan niatnya.

Mobil terhenti dan Judas membopong tubuh tak sadarkan diri Isabella memasuki pintu belakang Devil's Allure, diikuti oleh anak buahnya dari belakang yang bertanya kepada anak buah Judas yang lainnya yang berjaga di Devil's Allure tentang di mana keberadaan Darcy sekarang.

“Darcy berada di underground.” jawab Conrad, anak buah Judas yang berjaga di Devil's Allure, mengisi kekosongan Nicholas karena Nicholas pergi dengan Judas untuk menjemput Isabella.

Judas melangkah lebar melewati lorong, untuk pertama kalinya Judas memaki dirinya sendiri karena ketatnya penjagaan menuju underground, scanning wajah dan mata membuat Judas membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa sampai ke underground sementara Isabella semakin terasa dingin dalam gendongan Judas.

Begitu lift berhasil membawa Judas ke underground, Judas berlari melewati remangnya lorong underground dengan Isabella dalam gendongannya, Judas membuka kasar pintu ruang medis menggunakan kakinya, menendang pintu tersebut hingga mengejutkan Darcy yang tengah mengurus mayat anak buah Judas yang kemarin Judas bunuh akibat lalai melakukan pekerjaannya.

[2A] JUDAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang