Bab 9

152 26 2
                                    

Taehyung

Menjelang acara, Taehyung menghela nafas panjang. Mereka berjalan merayap melewati kerumunan menuju ballroom tempat pesta topeng itu diadakan. Neneknya sudah lebih dulu berada di dalam venue, ber basa-basi dengan para tamu undangan seperti biasanya.

Sang-Woo menarik pergelangan tangannya ke mulut, menekan tombol mikrofon dengan jari tengahnya.

"Tim Delta, periksa kerumunan pengunjung di kedua sisi pintu masuk," Bisik Sang-Woo ke alat komunikasi di pergelangan tangannya.

Sungjae menyerahkan rundown acara kepadanya. "Yang Mulia, dirimu harus tetap di belakang Tuan Kwon sampai kita mencapai puncak panggung. Aku akan berada tepat di belakangmu."

"Aku mengerti." Taehyung mendengus. "Ayolah, ini bukan Pesta Topeng pertamaku, Sungjae."

Di depan tangga menuju pintu ballroom, sekelompok kecil gadis-gadis dengan papan ucapan bertulisan 'I Love You Wangseja' dan 'Will You Marry Me Crown Prince', tampak memenuhi kedua sisi karpet merah.

"Mereka semua di sini untuk melihat Putra Mahkota, dan bersiaplah untuk mendengar teriakan 'Prince Taehyung Marry Me'!" Sang-Woo mencibir. "Aku lebih suka menghadapi banteng mengamuk atau bahkan teroris, daripada berurusan dengan para omega terangsang."

"Berhati-hatilah agar tidak terlalu kasar kepada mereka, Tuan Kwon. Ada banyak wartawan di sini hari ini," Kata Sungjae.

"Dirimu siap, Nak?" Kata Sang-Woo sambil menepuk punggung Taehyung. "It's showtime, Yang Mulia."

Sang-Woo berjalan lebih dulu, dan mengulurkan tangan untuk memastikan para wanita di kedua sisi karpet merah tidak melewati batas, dan Sungjae berjalan di belakang. 

"Mengapa kita harus mengenakan pakaian seperti ini? Dan juga topeng bodoh ini?"

Kata Yoongi yang berjalan di sampingnya dan tampak tidak nyaman dengan pakaian yang dirinya kenakan. 

"Tidak setiap hari dirimu mengenakan setelan jas dan menghadiri pesta topeng, Hyung. Jadi nikmatilah." Kata Taehyung. Dia sangat tahu kalau Yoongi membenci pakaian formal apapun dan juga pesta semacam ini.

Mereka berjalan di sepanjang karpet merah menuju ballroom, dan Taehyung  mencoba untuk tetap tersenyum kepada kamera pers yang menyambut dirinya dan Yoongi, ketika yang ingin dirinya lakukan hanyalah pergi dari tempat ini. Tapi dirinya punya citra yang harus dijaga, berbeda dengan Yoongi yang hampir tidak terlalu peduli dengan gelarnya.

"Ini adalah apa yang kita kenakan untuk menghadiri pemakaman."

"Itu disebut Slim Fit Suit, Single-breasted, Pangeran Min Yoongi. Apa yang dirimu kenakan jauh lebih sederhana dari three-piece yang aku kenakan. Jadi jangan mengeluh, demi Tuhan hyung." Cibir Taehyung.

Kakak sepupunya itu mengamati apa yang Taehyung kenakan sebelum kembali ke sejumlah kamera dan melambai kepada mereka. Taehyung bahkan tidak tahu dari mana seorang Min Yoongi belajar cara melambaikan tangan ke arah media seperti itu.

"Satu hari aku masih bisa bertahan. Tapi jika setiap hari aku harus mengenakan pakaian seperti ini, aku akan lebih memilih bergabung dengan klub nudis." 

Taehyung memasukkan satu tangan ke dalam saku celananya. "Tolong beritahu aku klub nudis mana yang dirimu ikuti, agar aku dapat menghindarinya. Karena melihat penis kakak sepupuku sendiri, tidak ada dalam daftar hadiah Natal yang aku inginkan tahun ini. " 

Yoongi menatap ke arahnya melalui topeng yang dirinya kenakan. "Kau terlihat sangat luar biasa dengan setelan itu. Sementara aku, justru terlihat seperti salesman sialan."

Royal Heir (Prequel Le Prince Alpha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang