Hello Readers...
Happy Reading
•
•
•3 bulan berlalu
Saat ini seluruh pelayan, pengawal dan keluarga Archduke sedang berada di depan kediaman dengan banyak nya berjejer kereta kuda
Vana melihat Gara yang akan naik ke kuda sementara Lio naik ke kereta kuda ia jadi heran kenapa mereka pergi dengan menggunakan transportasi yang berbeda namun suara archduke menahan Gara
"Gara segera masuk ke kereta kuda dan kau tidak boleh naik kuda ke sana" Ucap Axelio
"Mengapa ayah? Aku tidak mau naik kereta kuda aku bisa muntah jika aku naik dari sini hingga akademi" Tolak Gara ia memang sangat tidak suka menaiki kereta kuda karna perut nya serasa di goyang kan saat menaiki nya
"Jika begitu kau naik saat sudah mendekati akademi" Setelah berucap seperti itu Axelio langsung pergi
Gara hanya mengangguk dan langsung pergi dengan kudanya bersama kereta kuda yang di dalamnya ada Lio yang sedari tadi hanya menonton
Vana pun ikut pergi setelah melihat kereta kuda yang melaju menuju akademi ia pergi ke taman belakang untuk bertemu dengan adiknya yang sangat menggemaskan karna ia tidak memiliki kelas apa pun hari ini
"Anda ingin kemana nona? " Mon bertanya setelah melihat Vana yang pergi bukannya ke kamar atau taman ia malah pergi ke belakang
"Aku ada urusan mungkin akan lama jadi terserah kalian akan kemana yang jelas aku akan pergi sendiri dan yang terpenting jangan mengikuti ku" Titah Vana yang hanya di balas anggukan oleh pelayannya dan mereka langsung bubar mengurus urusan masing masing
Vana telah sampai ke halaman belakang dan mendekati pohon yang biasanya ada El yang bersandar namun indra penglihatan nya tidak melihat seorang pun yang berada di danau sepi dan sangat tenang tidak ada orang selain Vana yang berada di dekat danau
Vana memutuskan untuk menunggu El sambil duduk di bawah pohon yang biasanya ia dan El tempati ia menunggu sambil membaca buku yang memang ia simpan di bawah pohon untuk ia baca saat bosan
Hari menjelang sore El masih belum menampakkan batang hidung nya Vana melihat ke sekitar dan hening hanya ada suara angin yang menerpa wajah Vana, ia tetap berusaha berpikir positif ia terus menunggu sampai malam menjemput
"Dia dimana? , bikin orang kepikiran aja deh" Vana celingak celinguk melihat sekitar yang gelap
"Yaudah lanjut besok aja" Vana merapikan bukunya dan menyimpannya kembali ke tempat nya semula dan Vana beranjak untuk kembali ke kamar dan bersiap untuk makan malam
***
Nih jantung kok disco disco euhh, bikin gugup ajaaa, mungkin karena gue baru pertama kali makan berdua doang kali yeh sama ni duda gamon
Vana terus fokus dengan makanannya walaupun batinnya ketar ketir karna pertama kali seruangan hanya berdua dengan Axelio sesekali ia melirik Axelio yang hanya makan dengan tenang
"Ada yang ingin kau bicara kan Vana? " Suara Axelio membuat Vana tersentak kaget
"Mmm tidak ada ayah" Vana menjawab dengan sedikit gugup dengan mata yang melirik segala arah kecuali melirik Axelio
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are A Disaster
Historische RomaneNote : bukan novel terjemahan, murni dari otak, pikiran, kepala dan haluan author sendiri. JANGAN PLAGIAT KALAU PLAGIAT GUE TEROR ________ Valenia seorang gadis pemegang sabuk hitam taekwondo, dan juga seorang mahasiswa akhir semester tiba tiba te...