Bab 6

1.4K 69 0
                                    

Hello Readers...

Happy Reading


'Gue apa in yah tu duda masih kesel gue ma dia emang berapa sih nilai tu duda saat di Akademi sampai merasa paling cerdas se cerdas cerdas nya bikin naik darah anj*ng'  Valen tetap Valen meskipun ia ada di raga Vana ia tetap jiwa seorang Valen yang memiliki dendam abadi dengan orang yang sudah ia tandai

_____

Sesampai nya Vana di kamar nya ia langsung memanggil Celi karna cuman Celi yang biasanya mengatur alat alat untuk ia belajar

"Ada apa nona? " Celi bertanya ia sedikit heran karna biasanya ia dipanggil bersama Eli atau Mon

"Ambilkan aku kertas dan tinta" Karena saat itu belum ada pulpen atau pensil jadi mereka menggunakan tinta untuk menulis

"Ambilkan aku kertas dan tinta" Karena saat itu belum ada pulpen atau pensil jadi mereka menggunakan tinta untuk menulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ini tinta yang dimaksud yah tapi ini tinta kan atau kalau salah koreksi yah karna author juga gak tau🥲)

"Berapa yang kertas yang anda butuhkan nona? "

"Bawa saja yang ada" Vana tidak tau butuh berapa kertas karena ia mungkin akan butuh banyak

"Baik nona" Celi memberi salam kemudian ia pergi untuk mengambil kertas yang dibutuhkan oleh Vana

Selama Celi pergi Vana sibuk memikirkan rencana atau tujuan saat disini karena ia juga tidak ingin bergantung dengan kekayaan Axelio karna bisa saja ia di usir atau kekayaan Axelio habis tapi sepertinya kekayaan Axelio tidak akan habis 7 turunan

Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu yang diketuk Vana bersuara saat pintu terdorong terlihat Celi membawa setumpuk kertas di tangan nya

"Salam nona ini kertas yang Anda butuhkan" Celi berdiri di depan Vana dengan beberapa kertas juga tinta yang dibutuhkan oleh Vana

"Taruh di meja ku saja Celi dan Terima kasih telah membawanya" Vana membalas dengan berkata terima kasih dengan Celi

"Sudah seharus nya nona jika anda perlu apa apa anda bisa memanggil saya, Mon atau Eli nona saya permisi" Celi memberi salam dan pergi

Setelah pintu kembali tertutup Vana mengambil satu kertas dan mengambil tinta ia mencelupkan kuas ke tinta dan bersiap untuk menulis ia menulis rencananya di kertas

Namun ia merobek kertas itu lalu mengambil kembali kertas dan kembali menulis rencana nya begitu terus hingga 4 kertas sudah tidak terbentuk

'Gak masuk akal njir semua rencana gue gak mungkin bisa gue lakuin ya tuhannn gimana dong udah banyak kertas gak terbentuk yang jadi korban gueh'  Vana mengacak rambutnya ia pusing dengan rencananya yang tidak masuk di akal dan tidak mungkin bisa ia lakukan

'Oke kalem tenang ayo buat rencana yang bisa gue lakuin dan nggak nyeleneh ayo optimis'  Vana kembali berusaha optimis dan mengambil kembali kertas dan memegang kuas yang sudah ia celupkan di tinta

'Okey, rencana pertama masuk akademi itu harus tapi kalau gue dapet nilai tinggi otomatis gue jadi pusat perhatian dong, dih OGAH gak boleh tapi kalau dapet nilai paling rendah gue di rendahin dong gak boleh, uehh nilai sedikit di atas standar tapi gak standar oke itu'  Vana berlanjut menulis semua rencana yang sudah ia pikir dengan matang

Setelah menulis semua rencana yang bagus ia kembali membaca semua rencananya setelah merasa ia bisa ia kemudian menyimpan kertas yang berisi rencananya dan menaruh nya di tempat yang tidak akan di dapat oleh para pelayan saat membersihkan kamarnya

Karena langit yang sudah sangat gelap yang mempertandakan bahwa hari sudah sangat larut dan mungkin para pelayan pribadinya sudah mengalami bunga tidur jadi ia akan memanggil mereka besok saja untuk membersihkan sisa kertas yang ia robek hingga tidak terbentuk

_________

Thank you For Reading My Story

Ada yang mau liat rencana Vana gak nih kalau ada komen yahh

Segini aja dulu karna aku update double hari ini jadi singkat aja karna di gabung ama part sebelumnya

MAKASIH UDAH BACA
TOLONG FOLLOW YAH
BANTU VOTE DAN KOMEN AGAR AUTHOR SERING UPDATE DOUBLE KEK GINI

Arigatou

~20 Mei 2024

WOKE BYE BYE

You Are A DisasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang