38

27.7K 1.4K 0
                                    

"BAJINGAN APA YANG LO SEMUA LAKUIN HAHHH, PENGECUTTT" teriak Trisha yang sudah kepalang emosi bahkan rasanya kepalanya kini ingin meledak detik ini juga, tanpa dirinya sadari batu giok yang ia jadikan cincin mengeluarkan cahaya hijau, bahkan kalungnya pun turut mengeluarkan cahaya merah darah. Melihat ada yang tidak beres dengan permaisuri benua timur semua orang pun mundur beberapa langkah dengan mata yang melihat tak percaya

"A-apa ini" ucap salah satu musuh dengan seluruh badan yang sudah gemetar

"SIAPA YANG SURUH LO SEMUA NGELUKAIN SUAMI GUE SIALAN, MATI LO SEMUA KAPARAT" pekik Trisha sembari berlari menghajar semua musuh yang membuat dirinya murka bahkan pasukan shadow pun turut membabi buta kala melihat ketuanya yang begitu bengis.

Prajurit dan para kesatria serta bangsawan yang awalnya berlari untuk ikut membantu pun dibuat mematung dengan Permaisuri mereka, bahkan mereka pun ikut bergetar dengan hebat

Sring

ARGHHHH

Bugh krakk

Arghhh

Teriak para musuh yang sangat mengenaskan, bahkan baju serta wajah cantik Trisha pun sudah dipenuhi dengan darah yang menyiprat bahkan tanpa rasa jijik dirinya pun menjilatnya

Pasutri baru itu pun bergegas membereskan kekacauan yang sedari tadi tak usai-usai bahkan hanya mereka berdua yang bertarung melawan musuh dengan mata keduanya yang berwarna sama membuat mereka tampak serasi, bahkan mata mereka bersinar terang ketika langit sudah mulai menghitam. Mereka berdua pun melompat bahkan menendang orang yang menghalangi jalannya, Jendral pun dengan entengnya mengangkat tubuh mungil Trisha dan ia gerakkan memutar yang membuat kaki jenjangnya menghantam wajah para musuh yang tersisa. Pemandangan itu pun tak luput dari mata semua orang bahkan ada dari mereka yang mengigit jari saking gemasnya

"Sungguh pasangan yang serasi, sama-sama kejam" ujar para bangsawan yang melihat pemandangan didepannya kali ini. Bahkan gerakan mereka berdua terhitung cepat dan tepat

"Diriku tau kenapa mereka berdua bisa bersatu" gumam Ache dengan tampang konyolnya

Merasa istrinya itu sudah kehabisan tenaga Errol pun dengan cepat menghabisi para musuh yang hanya tersisa kurang lebih 100 orang dengan pemimpinnya, dalam sekali kedip musuh pun sudah terbujur kaku dan hanya pemegang kerajaan Orzalo yang masih hidup

"HARI INI KERAJAAN ORZALO DIRIKU TETAPKAN MENJADI BAGIAN WILAYAH DARI KERAJAAN CELESTIALIS" ucapnya lantang yang ditutup dengan kepala yang menggelinding menandakan pertempuran ini telah usai tepat saat matahari mulai terbenam yang disambut sorak-sorakan bahagia prajurit benua timur. Mereka semua tak menyangka bahwa mereka masih diberikan hidup saat ini, yang awalnya mereka berpikir bahwa hari ini adalah hari terakhir mereka menghirup udara segar

****
Sekembalinya mereka ke Istana Jendral yang sudah disambut dengan pekikan bahagia keluarga yang telah menunggu mereka dengan rasa cemas yang luar biasa

"HIDUP PERMAISURIIIII"

"HIDUPP"

Teriak mereka yang sangat menggema bahkan burung-burung pun ikut berterbangan seolah-olah mereka juga ikut merayakan

"Terimakasih atas pengorbanan yang kalian semua lakukan untuk kekaisaran ini bahkan kalian semua berani menaruhkan nyawa kalian untuk benua timur ini" ucap kaisar sebagai orang yang memegang penuh atas benua timur ini

"Dan saya mengucapkan terimakasih kepada permaisuri yang turut membantu dimedan pertempuran saat itu bahkan yang mulia rela terluka untuk melindungi kita semua" lanjutnya yang dihadiahi tepuk tangan yang sangat bergemuruh

"Kami menyebut anda Dewi perang Celestialis" ujarnya yang membuat suasana semakin ricuh

"Saya yang selaku Jendral sedikit sungkan dengan apa yang telah anda lakukan, mungkin gelar Jendral lebih pantas berada didiri anda yang mulia" ujar Errol yang menurutnya dirinya ini kurang lakik untuk Trisha yang sangat lakik

"Jangan seperti itu suamiku kau tetap jendral terhebat dibenua timur ini" ucapku sembari mengelus lengan kekar Errol yang terlilit kain berisi tumbuhan obat yang telah dihaluskan

"HIDUP JENDRAL HIDUP PERMAISURII" teriak mereka terakhir kali

Setelah semuanya bubar dirinya pun mendudukkan tubuhnya yang terasa sangat remuk kali ini dikursi kebesaranny, bahkan pipinya yang terluka terasa sedikit kaku

"Bisakah kau jelaskan tentang hari ini nona" cetus seseorang yang membuat diriku menegakkan badan sempurna, terlihat disana terdapat Ache,Grand Duke serta Jendral yang menatapnya tajam

"Hehehe kalian sini sini silahkan duduk" ucapku yang sudah berkeringat dingin

"Bagaimana kau bisa membawa pasukan bayangan shadow night yang sangat banyak itu, dan dari mana kemampuan yang kau miliki bukankah kau tak pernah berlatih" tanya Jendral dengan tatapan yang siap menghancurkan mangsanya

"Huhhh" merasa jika dirinya harus jujur dirinya pun memutar tubuhnya sempurna menghadap mereka ber tiga yang terlihat sangat penasaran

"Sebenarnya........"

Trisha pun menceritakan tentang dirinya,tentang pedang yang ia dapat, batu giok yang ia pakai,dari mana kemampuannya itu bahkan menjelaskan tentang transmigrasi yang ia alami yang membuat ache dan Grand Duke sangat terkejut

"Ja-jadi kau bukan putriku?" Tanya Grand Duke yang amat sangat syok

"Maafkan saya yang mulia" ujarku yang merasa bersalah akan hal ini

"Dimana adikku" sahut Ache yang menatapnya tak percaya

"Lady Trisha yang asli sudah meninggal 5 tahun yang lalu ketika dirinya mati dipenggal ditengah alun-alun kota Celestialis atas tuduhan berniat meracuni lady Elena yang saat itu akan menjadi calon permaisuri kekaisaran, dan kita sekarang mengalami perputaran waktu lebih tepatnya diriku terseret didunia ini 5 tahun sebelum lady Trisha dihukum pengal. Maka dari itu diriku merubah alur agar mendapat akhir yang bahagia dan membongkar sifat busuk Salsabila. Diriku didunia asli hanyalah seorang gadis SMA yang waktu itu tergila-gila dengan berbagai jenis novel sejarah yang sedang booming masa itu bla bla bla"

Setelah dirinya memutuskan membongkar jati dirinya, mereka pun sangat terpukul atas kepergian Trisha yang asli, walaupun begitu mereka pun menerima jiwa Selvi yang menempati tubuh Trisha, semenjak jiwa putrinya itu berganti banyak sekali kenangan yang ia buat dengan jiwa Selvi yang membuat mereka tak mempersalahkan itu walaupun rasa sesak itu masih ada

"Bagaimana jika besok kita mengelar pesta. Pesta perayaan akan kemenangan kita semua dan pesta sebagai ucapan terimakasih bagi semua prajurit yang turut membantu kita" usulku

"Boleh, aku setuju dengan itu" sahut jendral

"Besok kita akan menyiapkan semuanya dan pesta akan digelar malam hari" putusnya

"Apapun untuku permaisuri, dan untuk pesta khusus untukku aku akan meminta hakku padamu" ucap Errol yang langsung membopong istrinya itu menuju kamar mereka untuk melaksanakan malam yang panjang dan tak akan pernah mereka berdua lupakan

Sedangkan Trisha sendiri terus memberontak didalam gendolan Errol sungguh dirinya takut, dilihat dari postur tubuh Errol yang besar dirinya tak sanggup membayangkan bagaimana nasibnya nanti. Dan selanjutnya hanya mereka berdua dan author yang tau xixixi











Jangan lupa vote follow juga akun wattpad ini, nantikan cerita baru yang akan segera aku publikasi pay-payyy

JENDRAL ITU MILIKKU [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang