4

817 46 0
                                    

haloo
jika ada typo atau salah penyebutan nama, dll beri tandaa yaa.

sebelum baca di sarankan untuk follow dulu
thank youu♡.

࿔‧ ֶָ֢˚˖𐦍˖˚ֶָ֢ ‧

Pagi ini seperti biasa cuaca yang cerah dan sangat cocok untuk semua manusia melakukan aktivitasnya, tapi tidak dengan Reygan. Ia tidak di beri keluar oleh ayahnya, bahkan ia tidak di beri makan. Reygan hanya bisa menatap jendela balkonnya, ia ingin sekolah, tapi ia masih di kurung.

Setelah Reygan mandi, dan memakai baju santainya, ia membaca-baca ulang materi kemarin yang di beri oleh guru. Tak menyadari Reygan telah menghabiskan 3 jam untuk belajar, ia lapar, tapi tidak bisa makan, pintu kamarnya di kunci dari depan, ia tak mempunyai kunci kamar cadangan, jadi ia hanya bisa memakan roti yang kemarin belum sempat ia sentuh, dan kini ia makan sembari membaca buku-buku yang ada di atas rak mejanya.

 Tak menyadari Reygan telah menghabiskan 3 jam untuk belajar, ia lapar, tapi tidak bisa makan, pintu kamarnya di kunci dari depan, ia tak mempunyai kunci kamar cadangan, jadi ia hanya bisa memakan roti yang kemarin belum sempat ia sentuh, dan kini...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(semacam begitu, tapi tidak ada printilan seperti itu, dan buku-bukunya itu buju pelajaran.)
                            [by:pinterest]

࿔‧ ֶָ֢˚˖𐦍˖˚ֶָ֢ ‧࿔

Matahari semakin terik, tapi ia tak di beri sedikitpun nasi ataupun air untuk minum. Saat sedang melamun ia terlojak kaget karna jendela balkon tiba-tiba saja di ketuk, ia melihat ada seseorang berpakaian rapih, sambil menenteng sebuah paperbag ber warna coklat, ia pun menghampiri dan membuka jendelanya, saat akan di buka orang berpakaian rapih itu menaruh paperbag di depan jendela, lalu pergi seperti- penyusup? Reygan pun mengambil paperbag itu lalu membukanya, isinya makanan enak, wah apakah ini dari ayahnya? Atau ibunya?  Ia pun memakan makanan itu dengan nikmat.

Saat sudah selesai dan di rapihkan lekas ia makan tadi, ia melihat gagang pintunya bergerak, apakah ayahnya akan menyelesaikan masa hukuman ini? Reygan kira hukuman yang ia jalankan telah selesai. Saat pintu di buka menperlihatkan kaka sulungnya ARLAN PRADIPTA, sedang apa ia kemari?

"Kenapa kau tidak mati saja?" kata Arlan.

"Kau disini hanya pembawa sial, penyakitmu itu sangat membuat kita sulit, kau tahu itu?" lanjutnya.

"Jika aku bisa milih pun aku tidak mau menjadi penyakitan ka."

"Kenapa kau tidak pergi saja dari sini, atau mati."

"Aku masih hidup."

"Kau anak yang hanya pembawa sial."

"Ka, jangan katakan itu, aku tidak seburuk dan se sial itu."

"KAU TAU? SAAT KAU LAHIR IBU HAMPIR SAJA MEREGANG NYAWA KARNA MU."

"DAN JUGA IBU JADI SAKIT-SAKITAN KARNA MU!"

"PEMBAWA SIAL, KAU ITU SIALAN."

DEG.

Apa katanya? ia ternyata benar-benar pembawa sial ya?

"A-aku tidak tahu, maaf."

"Maaf mu tidak bisa membuat ibu menjadi sehat-sehat saja sekarang, ibu jadi sering sakit-sakitan karna mu!"

"Aku, maaf."

"Sial, rasanya aku ingin membunuh mu sekarang juga, tapi aku tidak ingin suka rela masuk penjara."

BRAK!

Lalu Arlan pergi dari kamar Reygan dengan membating pintu kuat.

Reygan menatap pintu dengan tatapan kosong, ia memikirkan perkataan sang kakak, apakah benar ia sangat amat tidak berhak bahagia?

"Lalu kenapa tidak gugurkan aku saja dari awal.." Ucap Reygan dengan lirih.

"Apakah aku tidak berhak mendapatkan jatah bahagiaku?"

"Aku, aku benar-benar tidak tau harus apa sekarang."

Reygan hanya bisa menangis dalam diam, tangisan pilu yang siapa saja mendengar itu hatinya tersayat sakit.

࿔‧ ֶָ֢˚˖𐦍˖˚ֶָ֢ ‧࿔

Ia sangat marah, ia sudah sangat amat naik pitan sekarang, apakah itu ucapan yang pantas untuk sang adik yang tidak mendapat peran keluarga sedikitpun? Ia pastikan keluarga Pradipta tidak akan pernah tenang, tunggu saja ia pastikan keluarga itu akan sangat menyesal.

matahari telah berubah menjadi bulan yang indah, Keandra bergegas berangkat ke rumah Pradipta dengan membawa bodyguard, setelah sampai, ia sangat di sambut baik oleh keluarga itu, se akan-akan keluarga yang sangat humoris, tanpa basa basi, ia menonjok laki-laki yang tadi siang telah melukai hati adiknya.

"Dimana anak bungsu kalian?"

"Bawa ia kemari."

"Tidak ada bantahan."

Saat kepala keluarga pradipta akan mengeluarkan suara, Kean menolak dengan perkataan penuh penekanan.

Kepala keluarga itu segera menyuruh bodyguard Pradipta untuk memangil Reygan, bodyguard itu pun bergegas untuk memanggil tuan muda Reygan, saat ada suara dari arah tangga, semua melihat ke arah sana, dan melihat Reygan dengan tampilan acak-acakan, mata sebab, hidung memerah, mata memerah dan membendung air mata. Bajunya kaos yang agak lecek, dengan celana pendek sampai menutupi betis, kaki indah itu terpampang dengan banyaknya memar yang ada.

Keandra sangat marah melihat keadaan Reygan, ia menyuruh Reygan untuk duduk di sampingnya, dan melihat tajam, satu persatu Keluarga Pradipta.

Sang kepala keluarga Ezra Pradipta sangat kesal, ia-

*ੈ✩‧₊˚


     

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     

Segitu dulu untuk hari inii.

akan aku lanjut besok atau lusa yaaa

jangann lupaa votee komennyaa.
thanks ♡>>

🦋⊹∘˚˙𓍢ִ໋🌷֒✧ ༘ ⋆。♡

REYGAN SAGARA' [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang