6

574 33 0
                                    

halo, reygan up nehhh. tangann jujuu gatel, pengen up skrng, jdi up skrng, bsok up lgii

di mohon vote, komennya jika tidak, minjuu ngambek.

wkwkwk, tapi boonkk, hayukk
selamat membacaa<<

࿔‧ ֶָ֢˚˖𐦍˖˚ֶָ֢ ‧࿔

Saat di rasa ia nyaman di kasur itu, perlahan kantuk menyerang. Tidak di pukiri ia tidur dengan tenang, tanpa sadar seseorang yang mengantarnya tadi tersenyum kecil. "Kau sungguh menarik. Bisakah aku memiliki mu tanpa halangan orang-orang itu?"

Sudah dua jam ternyata ia tidur, ia merasa ada seseorang di samping. Saat melihat ke samping ia melihat ada laki-laki yang mengantarnya ke kamar ini, tapi kenapa-

"Sudah bangun?"

"A- sudah. Apakah aku membangunkan mu ka?"

"Tidak."

Hening seketika tidak ada lagi pembicaraan antara dua anak adam itu.

"Ayo turun, kita makan siang."

"hm."

Saat menaiki lift, mereka melihat Mavendra gabung menaiki lift.

Kean menyerengit. "Apakah Daddy akan makan siang di mansion?"

"Ya."

"Apakah Daddy bangkrut?"

"Apa maksudmu?"

"tidak biasanya. Daddy akan makan di luar."

Ah dia mulai paham, anaknya ini memperhatikannya, ya memang. Mavendra itu jarang sekali atau bahkan tidak pernah makan di mansion saat istrinya telah tiada 4 tahun belakangan ini, tapi kini ia makan di mansion. Bagaimana anaknya bisa tau jika ia akan makan di mansion?-

"Biasa Daddy tidak ada saat pagi hingga malam." Mengerti dengan bahasa muka sang Daddy. Keandra tahu.

"Kau terlalu cerdik memahami itu, son."

Keandra tidak membalas ucapan Mavendra.

Pintu lift telah terbuka, kini mereka berjalan menuju meja makan, saat di meja makan, semua hidangan sudah ada di meja.

"Ayo duduk di samping kakak." Ujar Keandra sembari membawa Reygan untuk duduk di samping dirinya.

Mavendra duduk di sisi lain Reygan, kini Reygan duduk dengan di apit oleh Mavendra dan Keandra. Reygan melihat makanan di meja, ia sering makan makanan mewah jika ada tamu di rumah asli ia, jadi ia tidak merasa asing dengan apapun, tapi ia tak jarang akan makan seperti pemuda miskin jika dirumah ia.

Mereka makan dengan tenang, tidak ada pembicaraan saat makan, hanya ada suara dentuman sendok ataupun garpu.

࿔‧ ֶָ֢˚˖𐦍˖˚ֶָ֢ ‧࿔

Kini mereka duduk di ruang tamu, sembari menonton tv bersama, sebernarnya hanya Reygan yang menonton tv, yang lain hanya fokus ke arah Reygan, dengan pikiran masing-masing.

Keandra melihat banyak sekali lebam di tubuh Reygan saat Reygan tidur, ia sangat marah, tapi Keandra tidak ingin melapiaskan hari ini kepada 'mereka' yang telah membuat Reygan terluka.

Sementara Mavendra, memikirkan ia harus berbuat apa dengan para 'musuh' baru dirinya, ia sangat kesal, tadi saat makan ia melihat tangan Reygan ini banyak lebam, tapi ia bungkam, ia tidak ingin mengganggu makan anak bungsunya ini.

Reygan merasa ada yang memperhatikannya, saat ia melihat ke samping matanya bertatap dengan Keandra, Keandra hanya menampilkan senyum tipisnya. Saat melihat ke sisi lain, ia melihat Mavendra sedang melihat dirinya dengan tatapan yang ia tidak mengerti tatapan apa itu, tapi ia menangkap satu tatapan iba.

Mavendra melihat Reygan berdiam, hanya senyun tipis sembari mengusak rambut Reygan.

"Apakah ini sakit?" Tanya Mavendra sembari menunjuk tangan Reygan yang lebam.

"Sedikit."

"Panggilkan dokter."

"Baik tuan."

Tidak lama dokter datang.

"Aku akan memberikan salep, dan vitamin."

"Apakah dirimu selalu mendapatkan lebam ini?"

"..."

"Tidak usah di jawab, saya sudah membawa salep dan vitaminnya."

"Berikan." Titah Mavendra.

"Ini tuan."

"Kau boleh pergi."

"Baik, saya permisi."

Setelah dokter itu pergi Mavendra memberikan salep itu di setiap lebam yang ada di tangan Reygan.

"Biar aku saja." Ucap Reygan.

"Diam."

Setelah melihat semua lebam yang di tangan Reygan di beri salep, Mavemdra pun bertanya, "Ada lebam lainnya?"

"..."

"Kalian bisa keluar dari kamar ini."

Para bodygoard yang berjaga di dekat mavendra dan Kendra keluar dari ruang tamu.

"Ayo perlihatkan Reygan." Ucap Keandra.

"Aku bisa mengobatinya sendiri nanti."

"Reygan!"

"Maaf."

"Tidak apa, buka kaos bajumu."

Saat Reygan membuka kaos baju, disitu Mavendra dan Reygan melihat banyak lebam dan bahkan ada bekas goresan yang panjang. Mereka marah, melihat Reygan seperti ini membuat mereka murka.

"Hadap belakang." Titah Mavendra.

"em."

Betapa terkejutnya Mavendra dan Keandra saat melihat punggung Reygan. LUKANYA BANYAK SEKALI. Sial sepertinya diberi hukuman doang kurang, sepertinya Mavendra harus memberi hukuman mati untuk orang itu.

"Sial."

࿔‧ ֶָ֢˚˖𐦍˖˚ֶָ֢ ‧࿔

gajadi triple up, jdinya up cepet, tngn jujuu samngat ingin pencet publik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gajadi triple up, jdinya up cepet, tngn jujuu samngat ingin pencet publik

oke thank you yang udah bacaa.

vote-comment-follow.
tunggu aku up lagi nanti 😍🫦

REYGAN SAGARA' [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang