- 05. Wedding.

27 4 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen biar author makin semangat!
Happy reading ~




Pagi hari cerah, matahari terbit dari arah timur, sinar matahari menyinari tempat tidur Aruna melalui ventilasi udara. Aruna terbangun akibat panasnya pantulan cahaya itu.

Aruna menguap, ia termenung sembari terduduk di pinggiran sudut ranjang miliknya.

Hari ini adalah hari pernikahannya!

Aruna telah selesai melakukan meditasinya, ia berinisiatif untuk bersiap siap karena waktu telah menunjukkan pukul delapan pagi. Sementara jam 9 ia sudah harus pergi ke acara.

Singkat waktu, ia kali ini tak banyak fikir untuk menentukan pakaian yang ia kenakan, karena ia sedang malas untuk berfikir.

Aruna memutuskan untuk memakai kemeja putih dengan celana kaus berwarna hitam se paha. Pakaian yang di kenakan Aruna sangat simpel namun terlihat sangat mewah jika di kenakannya, berbeda dengan orang lain jika memakainya.

~

Selama perjalan, tidak ada terrdengar suara sedikitpun di dalam mobil itu. Seperti biasa, sagara meletakkan bantal kecil berwarna putih polos pada paha mulus aruna yang terekspos itu.

Jujur, sagara risih dengan itu. Ia tidak suka wanita yang suka mengumbar umbar aurat, apalagi jika itu hak kepemilikannya dan di lihatkan kepada banyak orang.

Mobil itu terhenti dan mereka singgah ke sebuah cafe kecil dengan pemandangan pantai tepat di seberangnya. Sagara melangkah masuk di iringi dengan Aruna di belakangnya.

Pergerakan aruna terhenti, "Bawa bantalnya." Pinta sagara pada Aruna.

Aruna hanya menghembuskan nafas dalam lalu di iringi dengan rotasi bola mata malas. Ia kembali ke mobil lalu mengambil bantal polos itu.

Aruna memesan kentang goreng tepung dengan secangkir teh es. Dan Sagara, ia hanya memesan ice americano.

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul setengah sebelas siang. Tak ada perbincangan antara dua pasangan itu, mereka hanya fokus terhadap dirinya sendiri.

Kembali ke mobil, Sagara segera melajukan mobilnya ke lokasi acara. Sesampainya disana, cukup banyak orang yang sudah berdatangan. Padahal acaranya masih sore nanti, untuk apa mereka datang kesini secepat itu??

Aruna, dan sagara keluar mobil dan langsung di sambut dengan dua orang staff mempelai pria dan mempelai wanita. Mereka pun berpisah dan mengikuti arahan yang di berikan oleh staff.

Aruna sampai di tempat ruangan ber AC dan bersih. Ia melihat tertaranya gaun yang ia beli kala itu. Aruna sudah mengganti pakaiannya menjadi gaun pengantin, cantik sekali.

Wajah Aruna mulai di hiasi oleh seorang perempuan yang tak kalah cantik darinya, ia adalah Mina, ibu rumah tangga dari keluarga Wiratama.

Mina sangat hebat dalam per make-up an. Meskipun begitu, ia sendiri jarang menghiasi dirinya, paling tidak ia hanya menambahkan basic make up pada wajahnya.

Matchmaking, Serendipity.  || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang