- 12. Kitten.

16 2 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen biar author makin semangat!
Happy reading ~





Aruna dan Sagara kini sudah berada dalam perjalanan menuju tempat yang akan di tuju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aruna dan Sagara kini sudah berada dalam perjalanan menuju tempat yang akan di tuju. Sagara sedang fokus menyetir, semtara Aruna yang berada di sampingnya fokus dengan ponsel yang ia mainkan.

Aruna mendapati sebuah notif dari ibunya.

Aruna merotasikan bola matanya malas, mengapa Irene sampai harus memberitahunya lewat chat begitu? Padahal lewat tatapannya saja Aruna sudah paham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aruna merotasikan bola matanya malas, mengapa Irene sampai harus memberitahunya lewat chat begitu? Padahal lewat tatapannya saja Aruna sudah paham.

Aruna tak berpikir panjang, ia lanjut memainkan ponselnya dan membuka berbagai aplikasi meddia sosial.

Pandangan Aruna teralihkan pada seekor anak kucing yang tergelantung  tinggi dalam sebuah tiang.

"Gar, bisa berhenti dulu gak? Gue mau keluar." Pinta Aruna.

"Mau ngapain?"

"Cepet,"

Sagara lantas meminggirkan mobilnya, Aruna membuka pintu lalu bergegas menghampiri kucing yang sedang tergelantung.

Aruna lantas menggendong anak kucing yang ia temui ke dalam dekapannya. Anak kucing itu di gantung menggunakan tali dengan erat pada seluruh tubuhnya.

Ia kembali ke mobil, Sagara yang menyaksikan itu hanya terdiam tanpa bersuara sedikitpun dan kembali melajukan mobilnya.

Disini hampir tidak ada orang, sangat sepi. Jadi tidak heran jika tidak ada yang menyelamatkan anak kucing itu.
Sebenarnya Aruna alergi kucing, namun ia merasa sangat miris melihat anak kucing yang terluka sebab kelakuan manusia di luar sana yang  tak mempunyai hati nurani.

Tak lama setelah itu, mereka sampai di sebuah rumah mewah dan besar. Bahkan sepertinya tiga kali lipat dari besarnya rumah sekarang yang mereka tempati. Sagara memakirkan mobilnya, ia keluar dari mobil yang juga disusun oleh Aruna.

Matchmaking, Serendipity.  || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang