Fifteen

35 32 1
                                    

Sorry for typo.

Happy reading. 🗝️

⇢ ˗ˏˋ Tso Excelsior ࿐ྂ

Makan malam telah tiba, James bergegas pergi ke aula besar untuk mengisi perut nya yang keroncongan. Sesampainya di aula beberapa murid melihatnya dengan tatapan terkejut, mungkin itu karna luka bakar yang di alami James.

Setelahnya James langsung duduk di samping kedua temannya yang sudah memulai makan lebih dulu.

"Hei, kau dapat tugas dari Professor John," kata David.

"Sejujurnya aku tidak tahu ya, James, mengapa Professor itu mengasih tugas kepada mu, padahal aku sudah bilang kalau kau sakit," sahut Miru.

"Yang sakit kan leher ku bukan tangan ku, jadi aku masih bisa mengerjakan tugas," ujar James santai.

Miru hanya dapat menggelengkan kepalanya. "Oh ya, James, apa besok pagi kau akan pergi ke kampung Excelsior?"

James terdiam sejenak. "Tunggu, bagaimana kalian bisa tahu? Sedangkan aku saja belum memberi tahu kalian satu kata pun tentang itu."

"Yeah.. sejujurnya Professor Jun yang memberi tahu kami, mungkin ia takut kau hilang makannya ia memberi tahu kami." David tertawa kecil.

"Hei, aku sudah besar! Mustahil kalau aku hilang," ucap James.

"Hemm baiklah, sepertinya kau harus meminum ini agar kau tetap aman." Miru memberikan sebuah botol ramuan berwarna biru pada James.

James mengerutkan keningnya bingung, namun ia tetap mengambil botol itu. "Ini ramuan apa?"

"Ramuan pelindung, kami membuatnya untukmu. Bukan kami sih tapi lebih tepatnya David yang membuatnya," jelas Miru.

James beralih untuk melihat David, David yang dilihat pun hanya cengar cengir. "Ayolah, James. Kalau kau kenapa napa disana nanti kita berdua yang menjadi tanggung jawab."

James menghelakan nafasnya kasar, dalam hatinya ia bicara. "Seberharga itu kah aku sampai mereka khawatir padahal aku hanya ke kampung Excelsior?"

Tapi ia bersyukur karna teman temannya peduli dan memberi perhatian lebih padanya, dan sebaliknya juga. Intinya trio dolphin itu saling menjaga satu sama lain.

"Baiklah.. terima kasih kalian sudah perhatian, aku sangat terharu," kata James pura pura sedih.

David menepuk pelan pundak James yang berada di samping nya. "Ini bukan pertama kali nya kami memberi perhatian."

James tersenyum dan mengangguk, lalu ia pun melanjutkan aktivitas makannya yang sempat tertunda.

Disisi lain, Olive menatap Drake yang sedang memandang trio dolphin. "Apa besok James akan ke kampung Excelsior?"

Drake mengangkat bahunya acuh. "Tidak tahu." Ia pun kembali fokus pada makanannya.

"Kenapa kau tidak bertanya saja?" sahut Leo.

"Untuk apa aku bertanya hal yang tidak penting?"

"Drake, apa kau ak-" Olive berhenti berbicara, ia bingung melihat yang Drake tiba tiba pergi begitu saja. Anak ber marga Corridan itu sudah pergi duluan dari aula meninggalkan kedua temannya tanpa alasan apapun.

The secret of Excelsior ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang