I'M NOT BAD

I'M NOT BAD ( Jian? )

Hana segara menuju  ke ruang latihan Raka  & teman-temannya ketika hendak masuk ia melihat seorang gadis yang sedang bercanda gurau bersama Raka.

Hana mengurungkan niatnya untuk melangkah ia memilih berbalik pergi meninggalkan ruang latihan tersebut.

"Gue gak pernah liat Raka sebahagia itu."
"Biasanya kalau sama gue dia jarang banget bercanda." ucap Hana sambil mengingat kejadian tadi.

Ia teringat dengan perkataan pembantu raka, "Apa jangan-jangan dia gadis yang dimaksud waktu itu." Selidik Hana.

Flashback

"Tok tok tok." suara ketukan pintu.

"Non Hana, ngapain malam - malam kesini."
"Mau ketemu den Raka?." tanya pembantu Raka.

"Iya Bi." jawab Hana.

"Aduh maaf non, rakanya baru aja keluar." ucap pembantu Raka.

"Keluar."
"Sama siapa Bi." tanya Hana.

"Cewek non, kalau gak salah namanya Jian."
"Udah berapa hari dia kesini latihan bareng den Raka." ucap pembantu Raka.

"Oh gitu ya bi. ucap Hana lalu pergi meninggalkan kediaman rumah Raka

Flashoff

Sekarang Hana berada di taman ia tidak  mood untuk mengikuti mata pelajaran selanjutnya.

"Andai Caca disini pasti gue gak akan kesepian." ucap Hana sambil menghela nafas.

Ia teringat waktu dimana mereka bertiga selalu bercanda gurau, belajar bersama dan berangkat sekolah dan pulang bersama - sama.

Akan tetapi semua itu hilang begitu saja seiring berjalannya waktu Caca yang telah pergi untuk selamanya dan Raka yang selalu sibuk dengan urusannya sehingga melupakan janjinya kepada Hana, "Gue janji akan selalu ada buat lu". janji Raka saat di pemakaman Caca waktu itu.

Hana sedang memejamkan matanya menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya ia tidak sadar, jika ada seseorang yang menghampirinya ikut duduk bersamanya memperhatikan wajahnya sedari tadi.

"Cantik." ucapnya, Hana sontak membuka matanya tatapan mereka saling bertemu untuk kedua kalinya.

Ting... Ting..Ting..!!! suara bel pulang berbunyi sehingga mengalikan pandangan mereka satu  sama lain.

"Lu gak mau pulang." ucap Gana, lalu ia meraih tangan Hana menuntutnya menuju ke parkiran.

Disisi lain ada seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan dengan perasaan yang tidak suka.

••••

Sekarang Hana & Gana berada di beskem Gana ia sedang duduk sambil memperhatikan ruangan tersebut ada tv, kulkas, dapur, tempat tidur, pokoknya fasilitasnya didalamnya lengkap banget, disisi lain ada Raka yang diam - diam mengikuti mereka.

Pov diparkiran

Ketika Gana hendak memberikan helm kepada Hana ia melihat kearah bercak merah yang berada di seragam dekat bahu Hana.

"Bahu lu berdarah." ucap Gana.

Hana yang sontak mendengar ucapan Gana Langsung melihat kearah bahunya yang terdapat bercak darah.

Dengan sigap Gana memberikan jaketnya untuk menutupi darah diseragam Hana lalu ia Langsung menyuruh Hana naik dan membawanya ke beskem untuk mengobati lukanya.

Pov berakhir

"Buka baju lu." ucap Gana.

Hana sontak kaget, "mau ngapain lu."

"Mau ngobatin luka lu lah." ucap Gana.

"Gue bisa sendiri kali." ucap Hana.

"Sana balik lu, awas lu ngintip gue c*lok mata lu." ancam Hana.

"Galak amat nih cewek." ucap Gana dalam hati lalu berbalik.

Hana membuka kancing bajunya menampakkan baju kos berwarna hitam lengan pendek ia menggulung lengan bajunya lalu membuka perban di dekat bahunya sambil meringis.

Ketika Hana memberikan obat di lukanya seketika ia respon berteriak, kesakitan Gana sontak berbalik.

"Aaa perih banget." ucap Hana.

Disisi lain Raka langsung menendang pintu hingga terlepas karena khawatir dengan keadaan Hana takut terjadi sesuatu.

Keduanya sontak kaget berbalik ke arah Raka dengan tatapan bingung, Raka melangkah menuju kearah Hana ia sontak mendorong Gana menjauh dari Hana.

"Han lu gak apa-apa." ucap Raka dengan khawatir sambil membolak-balik wajah Hana.

"Gue gak apa-apa." ucap Hana dengan wajah bingung.

Raka mengambil ahli mengobati luka Hana dengan pelan-pelan ia membalut luka tersebut.

Gana yang memperhatikan mereka berdua sedari tadi ada rasa yang mengganjal dalam dirinya yang tak bisa diungkapkan.