I'M NOT BAD ( Kekecewaan )

4 2 0
                                    

Surya telah menampakkan cahayanya menyinari bumi, cahaya itu masuk kedalam celah-celah kamar seorang gadis yang sedang bersiap-siap.

"Penjepit mana yang lucu."
"Yang bentuk kelinci atau panda." ucap Hana pada dirinya sendiri didepan cermin sambil menempelkan kedua penjepit tersebut disamping rambutnya.

Akhirnya ia memilih memakai kedua penjepit rambut itu satu di sebelah kanan berbentuk kelinci dan satunya di sebelah kiri berbentuk panda yang membuat kesan manis pada dirinya.

Ia memperhatikan dirinya didalam cermin dari ujung rambut sampai ujung kaki, "kalau gue liat-liat gue manis juga." ucap Hana percaya diri.

"Morning raka." Hana tersenyum malu.
"Pagi raka." melambaikan tangan
"Hai." Dengan menyisipkan rambutnya kedua telinganya menampakkan kesan centil pada dirinya.

Sekarang ia sedang menunggu Raka didepan gerbang rumahnya. "Lama banget sih, apa gue kerumahnya aja." ketus Hana ketika ia hendak melangkah tiba-tiba ada notifikasi pesan berbunyi.

WhatsApp
Rakoy🦊

(Raka)
"Sorry Han, gue gak bisa jemput lu ada urusan mendadak."

Yang tadinya Hana merasa senang akan berangkat kesekolah bersama Raka untuk sekian kalinya tapi saat melihat pesan Raka dihandphonenya ia memesang wajah yang kecewa.

Brummmm brummmm!!!.suara motor dari kejauhan mengarah kepadanya dan berhenti tepat didepannya.

Laki - laki itu membuka helmnya lalu merapikan rambutnya menambah kesan ketampanannya.

Hana yang melihatnya berbicara dalam hati "Sok ganteng banget."

"Ngapain lu disini." tanya Hana.

"Lu gak mau naik." ucap Gana.

"Enak aja maulah itukan motor gue." ketus Hana.

"Gue kira lu udah lupa." ucap Gana melemparkan helm kearah Hana.

Hana spontan kaget dengan sigap menangkap helm itu lalu memakainya.

"Naik." ucap Gana yang sudah siap untuk berangkat, Hana pun bergegas naik diatas motor itu tidak butuh waktu yang lama mereka telah sampai disekolah Nusa Bangsa.

Sekarang mereka telah berada diparkiran Hana memberikan Helmnya kepada Gana, "makasih." ucap Hana tersenyum.

"Tunggu." ucap Gana turun dari motor lalu melangkah menuju kearah Hana, ia membenarkan penjepit Hana yang sedikit berantakan membuat Hana terlihat gugup karna jarak mereka yang cukup dekat.

"Penjepitnya lucu." ucap Gana melangkah pergi meninggalkan Hana.

Hana yang mendengar itu tersipu malu sambil memegang penjepit rambutnya.

ketika ia hendak melangkah ia tidak sengaja melihat Raka bersama gadis yang bercanda gurau saat diruang latihan waktu itu.

"Oh, ini alasannya. ucap Hana dengan wajah kecewa lalu bergegas pergi.

•••

Ting TingTing!! suara bel istirahat berbunyi

Semua siswa yang berada dikelas berhamburan keluar untuk mengisi cacing - cacing perut mereka yang kelaparan sedari tadi.

Sedangkan Hana memilih untuk tetap didalam ruangan dengan posisi kepalanya diatas kedua lengannya ia masih memikirkan kejadian diparkiran tadi.

Tiba-tiba terdengar suara diatas mejanya membuat Hana terkejut dari lamunannya ia bingung melihat ada bekal makanan dihadapannya.

"Cuman diliatin doang." ucap Raka.

Hana sontak melihat kearah Raka yang berdiri disamping mejanya, "Buat gue." ucap Hana tersenyum tapi saat mengingat kejadian diparkiran tadi mukanya berubah menjadi jutek.

"Gue gak lapar." ketus Hana padahal dalam hatinya ia ingin sekali melahap makanan dibalik taperwek itu.

"Serius nih."
"Aduh sayang banget padahal isi bekalnya nasi goreng istimewa tambah dua paha ayam." ucap Raka dengan suara menggoda ia hendak mengambil bekal tersebut tapi Hana mengcekalnya.

"Dua paha ayam, gak bisa gue biarin harus masuk dalam perut gue titik." ucap Hana dalam hati.

"Katanya lu gak mau." tanya Raka

"Oh itu, kalau gue pikir-pikir gak baik nolak pemberian orang lain." ucap Hana cengengesan lalu mengambil bekal tersebut.

"Sumpah enak banget." ucap Hana dengan mulut penuh makanan.

"Gak baik bicara sambil makan." ucap Raka melihat Hana makan dengan lahap.

Hana membalasnya dengan senyuman lalu ia lanjut memakan isi bekal tersebut sampai habis tak tersisa.

***Beskem Gana

"Ngapain lu senyum - senyum sendiri." ucap Gana melihat Hana yang senyum - senyum sendiri sedari tadi, Hana sontak merubah mimik wajahnya menjadi datar.

Flashback

Ketika Hana selesai makan saat diruang kelas tadi Raka mengajak Hana ketempat ruang latihannya untuk mendengarkan nada lagu yang akan dimainkannya saat di pertunjukkan nanti.

Hana terbawah suasana oleh melodi - melodi yang harmonis yang dimainkan oleh Raka.

"Andai gue bisa ngungkapin perasaan ini." ucap Hana dalam hati.

"Han, gimana lu suka." tanya Raka.

"Iya gue suka lu Raka." ucap Hana dalam hati melihat kearah Raka.

"Suka banget." jawab Hana memberikan dua jempol kearah Raka.

"Setidaknya gue bisa ungkapin perasaan ini didepan Raka."
"Walau cuman gue yang tau." ucap Hana dalam hatinya lalu memperhatikan Raka yang kembali memainkan melodi pianonya.

Flashoff

"Gue pamit pulang."

"Makasih, udah ngantar gue kesekolah tadi pagi." ucap Hana tersenyum.

"Sans aja kali." ucap Gana lalu memberikan kunci motor Hana.
"Serius lu mau bawak motor. tanya Gana dengan sedikit khawatir.

"Tenang luka di bahu gue udh sembuh kok."
"Obat lu ampuh banget." ucap Hana tersenyum kepada Gana.

Sekarang Hana sedang mengendarai motornya membela jalan raya yang luas itu, "akhirnya gue bisa bawak motor lagi." ucap Hana dengan senang dibalik helm full face itu.

ia tidak memilih untuk pulang kerumah dulu seperti biasa dia akan ke danau untuk menenangkan pikirannya.

"ini untuk terakhir kalinya." ucap Hana.

I'M NOT BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang