Aku tidak punya siapapun didunia ini,
tuhan apa yang harus aku lakukan?
—Y.[WARN: Yang kalian baca ini versi belum revisinya, alur acak-acak an dengan berbagai kosa kata yang campur aduk, dimohon untuk pengertiannya, dan menunggu proses revisi an selesai]
Di malam yang gelap tepatnya pada tengah malam ada seorang gadis terus berlari tanpa arah dihutan belantara yang entah berantah, kaki telanjangnya menginjak tanah hutan yang kotor dan kasar dengan pepohonan yang menjulang tinggi.
Dialah pembunuhnya. Yang telah membunuh seluruh keluarganya dan meninggalkannya sendirian sedang menatapnya dari belakang dengan seringai di wajahnya.
Pembunuh itu menatap gadis dihadapannya yang terus berlari dengan gaun putih yang berlumuran darah, darah akibat cipratan dari keluarganya. Dia menjilat bibirnya dengan lidahnya, merasakan perasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pembunuh itu sangat menginginkan gadis dihadapannya menjadi miliknya, menjadikannya bonekanya untuk menyakitinya menyayat pelan-pelan, dia menggigit bibirnya membayangkan hal itu terjadi.
Sementara gadis itu terus berlari, air matanya mengalir hatinya begitu sakit mengingat keluarga telah tiada. Dia memejamkan matanya berdoa dan berharap bahwa semua ini mimpi.
Saat gadis itu memejamkan mata dan berlari tanpa melihat kearah depannya, dia tersandung. Tersandung akar pohon yang menjulang tinggi, membuatnya jatuh lututnya bergesekan langsung dengan tanah kasar sehingga membuatnya terluka, dia meringis dan menangis ketakutan.
"Kau sudah selesai berlari, bonekaku?"
Pembunuh itu berbicara tepat dibelakang gadis yang terjatuh tadi, dia menjilat bibirnya melihat pemandangan didepannya, dia membungkuk mensejajarkan tubuhnya dengan gadis itu.
"Sungguh kasihan.. seharusnya kau tak memejamkan matamu saat kau berlari." Bisiknya tepat dibelakang telinga gadis itu.
Gadis itu merinding, tubuhnya gemetar kakinya lemas sekarang dia tak bisa menggerakan tubuhnya karna luka ditambah stamina nya terkuras habis akibat berlari.
"Kau mendengarku?"
Gadis itu hanya menangis, dadanya naik turun dia tak berhenti terisak.
Pembunuh itu terkekeh, dia berdiri dan berjalan untuk menghadap gadis itu, dia berjongkok lagi.
"Hey.. berhenti menangis." Pembunuh itu berkata tangannya terjulur untuk mengusap pipi gadis itu, mengusap air matanya namun ditepis kasar oleh dia.
Akibat perbuatan itu pembunuh itu mengeram marah, dia meraih pipi gadis itu dan mengcengkramnya kuat membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Aku bilang. Berhenti menangis." Ucap pembunuh itu dengan penuh tekanan namun itu hanya membuat gadis itu semakin menangis, tubuhnya sangat bergetar dadanya naik turun akibat isakan keras.
Pembunuh itu menghela nafas berat, dia sangat membenci jika seseorang tak menurutinya. Dengan cepat dia bangkit melepaskan cengkraman pada pipi gadis itu dan meraih pergelangan tangannya dengan kasar.
Dia menyeret gadis itu. Tangannya terkepal kuat pada pergelangan tangan gadis dibawahnya membuat tangannya lemas. Dia tak peduli dia tetap menyeret gadis itu menuju kebih dalam kedalam hutan.
Gadis yang diseret menangis, meringis kesakitan merasakan bahwa kaki bagian betis nya bergesekan langsung dengan tanah hutan yang kasar. Yang mana tanah hutan itu bukan hanya sededar tanah terdapat duri dan ranting pohon tajam yang menusuk bebas ke betis dia.
Pembunuh itu tak memperdulikan itu, kepalanya dipenuhi kemarahan karna gadis di cengkramannya ini tak menuruti dan menolaknya, dia mengatup kan giginya kuat.
![](https://img.wattpad.com/cover/369492520-288-k541997.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovesick Assassin [END - BELUM REVISI]
RomanceNamanya Vlark, seorang pelukis terkenal yang terlahir di dunia barat yang memiliki julukan "Golden State" Namanya Vlark, memiliki obsesi tinggi pada kanvas menggunakan jari-jari tangan yang menari lihai di atasnya, membuat sebuah karya indah dari in...