#28: Gangguan tidur

4K 148 0
                                    

Sesuai perkataan Vlark, kini Rue, Youra dan dirinya tengah berbaring di kamar besar milik Vlark, Youra menghela nafas dia kembali lagi ke kamar ini kamar yang waktu itu dia buat untuk melarikan diri, dia melihat kesekeliling melihat lukisan lukisa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesuai perkataan Vlark, kini Rue, Youra dan dirinya tengah berbaring di kamar besar milik Vlark, Youra menghela nafas dia kembali lagi ke kamar ini kamar yang waktu itu dia buat untuk melarikan diri, dia melihat kesekeliling melihat lukisan lukisan abstark dan interior kamar ini yang terbilang megah, dinding dinding yang terbuat dari marmer seolah mengatakan bahwa ruangan ini dibuat khusus untuk pemimpin rumah kastil ini, yang membuatnya setengah penasaran yaitu pintu hitam yang berada di sisi kiri pojok ruangan ini, pintu itu terlihat sedikit menyeramkan dan entah kenapa Youra merasa hawa keberadaannya mencengkam, Youra tidak tau apa dibalik pintu itu tapi Youra yakin itu pasti sesuatu yang tidak ingin dia ketahui.

Posisi dia dalam tidur dengan Rue ditengah dan Vlark dihadapannya, Youra mengalihkan pandangannya melihat kearah samping dimana Rue tengah mengobrol kecil dengan Vlark yang menopang kepalanya dengan sebelah tangan, dia menarik senyumnya melihat betapa sayangnya Vlark pada Rue yang hanya sebatas keponakannya saja.

"Paman tau? Ayah sangat buruk bahkan aku berfikir lebih baik aku menjadi anak paman daripada menjadi anak ayah." Rue berkata sambil bercerita, tentang ayahnya yang mempunyai sedikit waktu untuknya, dia dibesarkan oleh Baby Sitter yang Relight sewa tumbuh besar dengan kurang nya kasih sayang dari kedua orang tuanya, jika bertanya dimana keberadaan ibunya? Mereka berdua telah lama bercerai, sejak Rue masih berusia 1 Tahun karna wanita itu berselingkuh dengan laki laki yang lebih tua dari Relight.

Kekehan keluar dari mulut Vlark, dia tersenyum seolah bangga mendengar apa yang dikatakan oleh keponakannya. "Tentu saja aku lebih naik daripada ayah payah mu itu."

Rue mengangguk angguk kan kepalanya berulang kali, dia mendekatkan tubuhnya pada dada bidang milik Vlark.

"Aku berharap aku bisa menjadi anak paman." Celetuknya tanpa memikirkan apa yang dikeluarkan mulutnya, dia hanya anak kecil.

"Tapi paman tidak mau tuh punya anak sepertimu." Balas Vlark dengan nada bercanda, dia mengedipkan sebelah matanya pada Rue untuk menggoda anak kecil itu lebih.

Rue mencurutkan bibirnya, lagi lagi Vlark membuatnya kesal. "Paman menyebalkan."

Vlark tersenyum geli, dia menggerakan tangannya mengelus kecil punggung milik Rue dengan pelan.

"Paman menginginkan anak perempuan, bukan anak laki laki nakal sepertimu, kau tidak bisa menjadi anakku brat."

"Apa hebatnya anak perempuan?" Ujar Rue tidak terima.

"Entahlah, paman hanya-" Vlark menggantung ucapannya, pandangannya kemudian beralih kepada Youra, dia menyungging senyum licik sembari mengeluarkan seringainya.

"Paman hanya ingin mempunyai bayi perempuan kecil cantik, yang mirip dengan wanitaku." Bisiknya pelan yang masih saja didengar oleh Youra, Youra mengalihkan pandangannya, perkataan Vlark membuatnya sedikit salah tingkah.

"Memangnya kakak kecil akan melahirkan anak paman? Dia tidak bisa!"

Vlark menarik alisnya, dia menatap Rue dengan mempertanyakan apa maksud dari ucapannya tersebut. "Kenapa tidak? Tentu dia akan melahirkan anakku, rahimnya terlahir hanya untuk mengeluarkan benih dari hasil pembuahanku."

Lovesick Assassin [END - BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang