Jake memencet bel rumah Wonbin beberapa kali hingga pintu terbuka, mendapatkan Jaemin yang tersenyum kearahnya."Pipi." Sapa Jake, Jaemin tersenyum.
"Masuk, Jake."
Pemuda manis itu masuk ke dalam, mengikuti langkah Jaemin.
"Kamu langsung ke kamar Wonbin aja, anaknya masih mandi tuh." Ucap Jaemin, Jake mengangguk.
"Aku ke kamar Wonbin dulu, Pi." Jaemin mengangguk, menatap Jake yang berjalan kearah tangga menuju kamar Wonbin.
Saat di tengah tangga Jake menghentikan langkahnya karena ada Jisung yang hendak menuruni tangga.
"Jake? Ngapain ngelamun?"
Jake tersentak, pemuda manis itu menunduk malu.
"Emang iya, kak?" Jisung mengangguk.
"Mau kemana sama bina?" Tanya Jisung.
"Mau main ke rumah aku, tapi beli jajan dulu." jawab Jake
"Oh, yaudah. Hati-hati kalian." Jake mengangguk.
"Aku ke kamar bina dulu, kak." Jisung mengangguk, pemuda tampan itu melangkah kembali menuju Jaemin yang tengah memasukan beberapa kue kering ke toples.
"Pipi." Panggil Jisung, pemuda itu memeluk Jaemin dari belakang.
Jaemin sedikit terkejut, mendongak saat mendapatkan Jisung.
Ingat, anaknya itu tinggi.
"Kamu ngagetin aja." Jisung terkekeh pelan.
"Aku mau dong, Pi." Ucap Jisung.
"Di piring ada, ambil aja." Sahut Jaemin, Jisung mengangguk dan duduk di samping Jaemin.
"Enak." Jaemin tersenyum mendengarnya.
"Pipi buat banyak banget, mau di jual?" Tanya Jisung.
"Nggak, pipi mau kasih ke temen-temen pipi. Kamu yang anter ya." Jawab Jaemin.
"Kok aku?"
"Nggak mau?" Jisung kelabakan sendiri.
"Mau kok." Jaemin tersenyum.
"Nanti sama adek ya anter nya, ke rumah bibu sama baba." Jisung mengangguk.
"Adek udah bangun?"
"Udah lah!"
Mereka mengalihkan pandangannya, ada Yushi yang sudah siap dengan pakaian rapih.
"Lah, udah rapih aja."
"Pipi udah kasih tau aku tadi malem, jadi aku siap-siap deh." Jisung mengangguk.
"Papa belum pulang?" Tanya Yushi, duduk di samping Jisung dan ikut memakan kue kering.
"Belum, masih bantu yang lain kayaknya." Yushi mengangguk.
Tadi pagi Jeno pergi, ada bersih-bersih gitu di sekitar perumahan ini.
"Rumah sebelah ada orang baru ya, Pi?" Tanya Yushi tiba-tiba.
"Emang iya, dek?" Jisung balik bertanya.
"Orang aku nanya, kenapa malah balik nanya."
"Pipi nggak tau, kamu kenapa nanya gitu?"
"Lihat dari jendela kamar, terus juga kamar yang sampingan sama kamar ku tiba-tiba terang biasanya kan gelap." Jawab Yushi.
"Bisa aja ada yang iseng nyalain lampu, hantu misalnya. Hayolohhhh." Ejek Jisung.
"Abang!"
Jaemin mendengar itu hanya bisa menghela nafas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
keluarga katanya-katanya
FanfictionJeno, Jaemin dan ketiga anak nya- Jisung, Wonbin, Yushi.