K1

2K 80 3
                                    


Jaemin berjalan kearah kamar anak sulungnya, membuka tirai berwarna abu itu. Membiarkan cahaya masuk ke dalam kamar sang anak, setelah itu membangunkan pemuda tampan yang masih terlelap itu dengan lembut. Setelah selesai Jaemin keluar dari kamar anak sulungnya menuju kamar anak keduanya.

Kamar itu terlihat terang, kasur nya pun sudah rapih. Sudah dipastikan jika anak keduanya itu sudah bangun dari tidurnya, pria manis itu berjalan menuju kamar mandi yang terdengar suara air dari dalam. Anak keduanya itu sudah mandi, Jaemin kemudian keluar kamar anak keduanya itu menuju kamar si bungsu.

Terlihat lampu kamar masih menyala dengan seseorang yang masih terlelap di dalam selimut, Jaemin membuka tirai. Membiarkan cahaya masuk lalu mematikan lampu dan berjalan mendekat kearah sang anak yang melenguh pelan, pria manis itu mendekat dan membangunkan sang anak dengan lembut setelah selesai Jaemin keluar dari kamar menuju kamarnya dengan Jeno.

Suami nya itu sudah bangun, bersandar pada kepala ranjang dan menatap Jaemin yang mendekat kearahnya.

"Mandi sana, habis itu sarapan." Ucap Jaemin.

"Morning kiss."

Jaemin mengecup pipi Jeno, Jeno tersenyum. Pria itu beranjak dan berdiri di hadapan Jaemin membuat pria manis itu mendongak dengan wajah bingung.

Cup.

"Ini baru benar." Jaemin menggeleng saat Jeno mengecup bibirnya.

"Kamu tunggu disini, aku mandi sebentar. Anak-anak udah bangun?"

"Udah." Jeno mengangguk, berjalan menuju kamar mandi dengan handuk di tangannya.

Jaemin bangkit untuk mengambil baju Jeno, hanya kaos juga celana pendek.

Ini hari libur, Jeno tak perlu memakai jas juga dasi yang selalu ia pakai itu.

Tak lama Jeno keluar, dengan handuk yang melilit di pinggang nya. Berjalan kearah Jaemin dan memakai baju nya.

"Terima kasih." Jaemin mengangguk, mereka kemudian keluar kamar menuju meja makan.

Sudah ada kedua anaknya, entah di mana si bungsu.

"Adek kemana?" Tanya Jaemin.

"Masih mandi kayaknya." Jaemin mengangguk, duduk di tempatnya.

"Selamat pagi! Maaf adek telat hehe." Mereka sontak menoleh bersamaan, mendapatkan pemuda manis yang berjalan mendekat dengan senyum pada mereka.

"Pagi adek." Jawab mereka bersama.

Pemuda manis itu duduk, lalu mereka mengambil makan masing-masing. Setelahnya mereka berdoa dan makan, hanya ada suara dentingan sendok yang terdengar setelahnya.

Selesai makan, Jaemin dibantu Jeno merapihkan meja makan. Membiarkan anak-anak berkumpul di ruang keluarga dan menonton tv.

"Aku bantu Pi." Jaemin menoleh, mendapatkan anak tengah nya yang mendekat.

"Sebentar lagi selesai, kakak duduk aja." Ucap Jaemin.

Wonbin menurut, duduk menunggu sang papa menyelesaikan acara menyuci piringnya.

Setelah selesai Jaemin mendekat kearah Wonbin.

"Kamu tidur jam berapa tadi malam? Mata kamu keliatan masih ngantuk gitu." Ucap Jaemin.

"Jam dua kalau gak tiga, lupa." Sahut Wonbin pelan, Jaemin menggeleng mendengarnya.

"Pasti drakoran dulu."

"Iya hehe."

"Jangan di biasain ah, gak bagus. Apalagi kalau besoknya sekolah."

"Iya Pi, maaf." Jaemin mengangguk.

keluarga katanya-katanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang