K8

620 43 4
                                    


Hari minggu ini keluarga kecil Jeno memilih untuk lari pagi bersama, meski sedikit telat karena mereka susah dibangunkan.

Dengan Yushi, Jisung dan Jeno di depan sementara Jaemin dan Wonbin di belakang. Mereka hari berlari kecil dan berjalan mengikuti ketiganya.

"Mau sarapan bubur di sana?" Tanya Jaemin.

"Ikut pipi aja." Jaemin mengangguk.

Belum sempat mengatakan pada ketiganya, tapi mereka lebih dulu berbelok kearah tukang bubur.

Wonbin dan Jaemin saling berpandangan kemudian terkekeh pelan.

"Mau lima ya, pak. Yang satu gak pake daun bawang, yang satunya gak pake kacang." Ucap Jeno.

"Siap pak, di tunggu sebentar ya." Jeno mengangguk, berjalan mendekat kearah keluarganya.

"Adek gak pake daun bawang, pa." Ucap Yushi.

"Iya, adek gak pake daun bawang. kakak gak pake kacang, Abang sama pipi mah komplit kan?"

Mereka mengangguk, Jeno ini memang yang terbaikkkkkk.

Mereka bercanda sebelum bubur pesanan mereka datang, tentu menggoda Yushi dan Wonbin. Tapi kali ini Jaemin ikut terseret, karena kedua dominan itu menggoda tiga pria manis itu itu.

Katanya mereka mirip kucing, apalagi kali kalau udah manja. Mendusel kayak meong, tentu saja ketiganya tak terima.

Enak aja di samain kayak kucing, padahal kan emang bener.

"Udah nanti lagi, makan dulu." Mereka mulai menikmati bubur.

Cukup lama karena menunggu Wonbin yang sangat lama memakan buburnya, membuat mereka menunggu dengan sabar.

Wonbin kalau makan itu kayak mau tapi nggak mau, tapi mau tapi nggak mau ya gitu deh agak lama.

Kecuali Jeno dan Jaemin yang nyuapin, baru deh makannya semangat.

"Sini Abang suapin." Wonbin menggeleng, Jisung kalau nyuapin itu gak sabar banget.

Belum juga Wonbin telen, itu sendok udah Jisung sodorin aja ke dia.

Males.

"Sama aku aja!" Ucap Yushi, Wonbin makin nggak mau.

Yushi kalau nyuapin Wonbin kayak nyuapin bayi, malah bilang 'pesawat terbang' kan Wonbin bete.

Wonbin bukan bayi ya! Lagian ini adiknya tuh Wonbin apa Yushi sih?????

.

Karena sisa kue kemarin masih ada, Jaemin berniat mau kasih ke tetangga baru. Tapi karena kemarin gak ada yang anterin jadi sekarang aja, tentu Jaemin nyuruh anaknya.

Kali ini siapa yang kena?

Iya betul, Wonbin.

Soalnya Jisung sama Yushi kan kemarin udah, lagian cuma kasih ke sebelah.

Dengan beberapa tarikan nafas akhirnya Wonbin memencet bel rumah sebelah, cukup lama dan itu membuat Wonbin kesal.

Saat menundukkan kepalanya untuk menunggu, tiba-tiba saja suara gerbang terbuka hingga pria tinggi berdiri di hadapan Wonbin.

Tinggi banget, Wonbin aja sampai mendongak melihatnya.

"Siapa?" Tanya pria itu.

"Tetangga sebelah, ini dari pipi. Semoga suka ya, kalau gitu aku permisi." Jawab Wonbin, memberikan paper bag kemudian membalikkan tubuhnya hendak pulang namun pria itu menahan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

keluarga katanya-katanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang