inimicus (1)

661 60 9
                                    





Warn!
Terdapat adegan kekerasan dan penyiksaan

Short story

____________________



"Luka apa ini?"

Dirinya meringis tatkala jemari sang ibu menekan luka memar di sekitar pelipis sebelah kanan. Nyaris menjadi luka bengkak jika memar itu terdapat di sudut mata.

"Kau Bertengkar?"

Namun ia tidak menjawab. Memilih tenang memakan cemilan buatan sang eomma dengan menonton siaran TV kesukaan.

"Jungkook, kau bertengkar?"

Jungkook, ia menolehㅡ menatap sang eomma yang kini tengah menatapnya khawatir.

"Uhm, tidak. Kata siapa?"

Bahkan, raut wajah itu menampilkan senyuman yang begitu menggemaskan.
Seokjin, ia menghela nafas nya. Menatap sang putra dengan tatapan memincing, begitu menelisik sebuah kebohongan disana.

"Lalu? Bisa kau jelaskan ini luka apa?"

"A-akuㅡ" Jungkook nampak berpikir, namun raut wajah itu seolah di buat-buat yang mana membuat seokjin penasaran karena nya.

"Hehe eomma tidak perlu khawatir. Luka ini kudapatkan saat bermain bola kasti di jam Olahraga"  Dan bagaimana wajah konyol itu saat menjelaskan penyebab ruam merah di pelipis kanan.

Jungkook meringis saat sebuah jitakan mendarat di kepalanya.

"Eomma?!!???!"

"Lain kali berhati-hati lah Jungkook. Jika bola itu mengenai mata mu, masalah akan menjadi lebih serius"

Jungkook mempoutkan bibirnya, mengusap kepala karena jitakan itu tidak main-main,  "Aku sudah berhati-hati, mereka saja yang bermain keterlaluan"

Seokjin menggeleng, menatap putra nya yang sibuk membela diri.

"Luka itu bukan karena sebuah perundungan kan?"

Jungkook terkejut, bibir tipisnya sedikit terbuka dengan kedua mata yang membola.

"Tentu saja tidak eomma, memang siapa yang berani merundungku huh?  Aku sangat galak tau, sama seperti eomma"  Ujarnya menggebu.

Hela an napas panjang terdengar dari mulut seokjin. Tetap saja ia merasa khawatir karena putra nya memiliki kenangan buruk soal perundungan, dan saat ini perundungan kembali marak terjadi.

"Jungkook, Eomma harus terbang ke london karena pekerjaan. Apa kau tak apa jika di tinggal sendiri?"

Jungkook menoleh, memilih meletakkan setoples cemilan di atas meja. Menekuk lutut dan memeluknya.

"Sampai berapa hari memang?"

"Tiga Minggu?"  Dan kalimat itu terdengar begitu ragu.

"Huee eomma kenapa lama sekali?!"

Jungkook beralih memeluk Seokjin, mendusal karena tak rela jika eomma nya pergi begitu lama.

Palette « taekook »Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang