_____________Sorot mata itu terlihat kosong meskipun langkah kaki nya terus berjalan ke arah yang benar.
Jungkook, Ia kembali teringat oleh Yeonjun. Pemuda yang telah meinggal 4 tahun lalu.
Bahkan ia tidak hadir di pemakaman nya ataupun membesuk Yeonjun saat di kabarkan koma.Ia trauma saat itu.
Ia takut akan segala hal, bahkan ia tak memiliki keberanian hanya untuk keluar dari kamar.Dalam sejenak ia melupakan Yeonjun yang menyelematkan nya karena sibuk dengan ketakutan-ketakutan yang dihasilkan oleh kepala nya sendiri. Ia menyelesaikan sekolah menengahnya dengan homeschooling karena ia selalu merasa tercekik jika bertemu dengan banyak orang.
Yeonjun. Sudah sangat lama Jungkook tidak menyebutkan nama nya.
Maka, disinilah dirinya sekarang.
Berdiri di samping sebuah makam yang bertuliskan nama Kim Yeonjun disana.Namun belum sempat dirinya menyapa, sebuah kenangan mengerikan itu kembali terputar jelas dalam ingatan nya.
Jungkook mengepalkan tangan nya saat dirasa dada nya begitu sesak dengan leher yang tercekik.
Air mata nya sudah mengalir begitu deras dengan kesadaran yang tak sepenuhnya bersama nya.
Ia memutuskan kembali, dengan langkah yang begitu berat tidak terarah. Selalu seperti iniㅡ bahkan setiap kali ia mencoba datang, hasilnya selalu sama.
Tubuh nya terhuyung ke belakang saat ia tidak sengaja menubruk seseorang. Bahkan bunga yang dibawa orang itu sampai terjatuh berceceran.
"M-maaf tuanㅡ a-aku tidak sengaja"
Jungkook ingin membantu, namun pria itu menolaknya dengan dingin.
"T-tapiㅡ"
"Pergilah! Pembunuh!"
Jungkook terkejut, ia terdiam dengan tangan gemetar yang berusaha menutupi mulut.
Air mata nya menetes begitu saja, benarkah seperti itu?
Apakah dirinya adalah pembunuh?"Kenapa menangis Jeon? Apa melakukan pembunuhan membuat mu menyesal?"
Pria dengan pakaian serba hitam bermasker, mencengkeram pergelangan kiri Jungkook begitu tiba-tiba.
"Dengarkan aku, Kesempatan mu hanya sampai nanti malam"
Tubuh itu tertekuk memeluk lutut. Menyembunyikan wajahnya di antara lengan dengan tangis yang tertahan. Dirinya menghabiskan waktu berjam-jam mengurung diri di dalam kamar.
Ia tak tau siapa pria bermasker itu, namun yang ia bingung kan adalah bagaimana pria itu mengetahui nama nya?
Jungkook benar-benar tak paham.
Ia takut. Apa yang akan terjadi?
Kesempatan apa yang di maksud pria itu?Namun, saat pikirannya sedang kalutㅡsebuah nada dering ponsel mengejutkan nya.
Tertera nomor tak di kenal disana.
Dengan ragu Jungkook mengangkat nya dan mulai berbicara."Aku di depan rumah mu"
Jungkook menyipitkan matanya, "T-taehyung?"
"Keluarlah"
Jungkook menggeleng, semakin rapat memeluk lututnya. "M-maaf aku tidak bisaㅡ"
![](https://img.wattpad.com/cover/369528128-288-k419505.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Palette « taekook »
FanfictionUnder the underline drawn with the pencil i loved. On the shoelaces that were tied with careless worries. In the spring song I liked and the falling snowflakes. I stay with you more than anywhere else. I stay here, don't you cry ©pythagoras_ss [one...