"Masakan bro Oline emang yang paling mantap deh" Lily kembali mengambil sepotong ayam bakar setelah ia memuji masakan Oline. Nala melirik ke arah Lily yang kini terlihat santai memakan paha ayam, padahal lily sudah memakan banyak sekali ayam bakar malam ini "anjing lily gue baru makan sepotong. Itu maneh udah makan berapa potong coba?!?"
"Apaan! Gue baru makan sepotong kok" Lily tertawa ketika Delyn menampar pelan pipinya "gak boleh serakah gitu ly" Delyn mengambil potongan ayam bakar di atas piringnya lalu memindahkan potongan ayam itu ke atas piring Nala "nih, makan punya gue aja Nal"
"Makasih ya sayangku" Lily dengan cepat menelan ayam bakar yang berada di dalam mulutnya "kok kamu malah ngasih ayam bakar kamu ke si Nala sih? kalau kamu kenyang kan kamu bisa ngasih ayam bakar itu ke aku. Aku siap ngabisin ayam bakar itu demi kamu" Delyn memutar malas bola matanya, ia mengangkat piring milik lily lalu mendekatkan piring itu ke wajah Lily.
Lily hanya menunjukkan deretan giginya ketika ia melihat tumpukan tulang ayam di atas piringnya. "Yeuuuu, emang beneran setan ya!" Levi melemparkan sofa bantal yang langsung mengenai wajah Lily.
Aralie tersenyum lalu menaikkan satu alisnya "Itu lu doyan atau lapar sih ly?" Delyn menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Dia mah laper sih kayanya. Maafin si Lily yang lagi kelaperan ini ya manteman" Delyn mengakhiri kalimat nya dengan senyuman.
Regie tersenyum, menyeringai "Halah, si Lily mah kan emang gitu anaknya. rakus Kaya monyet" Atensi Ribka kini sepenuhnya tertuju kepada Regie. Apakah yang di ucapkan Regie itu benar? Memang nya monyet adalah hewan yang rakus? Ribka jadi penasaran.
"Emangnya monyet itu hewan yang rakus ya kak Regie?" Oline mengangguk lalu merangkul Ribka "iya bi, monyet adalah salah satu hewan yang serakah. Disaat monyet dapet makanan, si monyet bakal nguasain makanan itu dan gak mau berbagi" Oline menaik turunkan alisnya ketika Lily menatap Oline dengan tatapan tajam.
"Udah ah, gue udah gak punya selera makan lagi" Lily mendorong piring dengan tumpukan tulang ayam nya itu setelah ia menghabiskan sepotong ayam bakar terakhirnya.
Shasa mengedarkan pandangan nya ke sekeliling meja, semua makanan yang ada di atas meja sudah habis tak tersisa. Apalagi ayam bakar yang sudah di habiskan oleh Lily "yeuuu, lu mah giliran udah abis aja bilang nya kaya gitu. Dasar monyet serakah"
Nachia kembali dengan sebuah botol soda berukuran besar di kedua tangannya. "Ah gak seru banget nih, masa minumnya cuman ada soda. Gaada miras?" Ucapan Regie di akhir kalimat nya membuat semua orang langsung menatap Regie dengan tatapan tajam, apalagi Kimmy yang langsung mencubit perut Regie "KAMU NGOMONG APA TADI? MIRAS? Biar apa kamu minum yang kaya begituan? Ngerasa keren kah kalau kamu udah minum minuman keras kaya gitu?!?"
Oline meraih satu botol soda lalu membuka tutupnya, ia menuangkan soda itu ke cangkir berukuran kecil "for you" Oline berdiri setelah Erine menerima secangkir soda darinya.
"ngomong apa lu tadi gie? Miras ya? Gue tonjok muka lu kalau sekali lagi lu ngomong kaya gitu" Oline menyisir rambutnya kebelakang lalu ia menggeleng, ia tak habis pikir dengan pola pikir dari sahabat nya itu. Kemana pergi nya otak Regie? Apa otak Regie juga pergi berliburan???
"Oh miras ya kak Regie, kalau miras mah Nachia juga punya atuh" Semua pasang mata langsung tertuju kepada Nachia.
Nala yang baru saja meneguk segelas soda mengalihkan pandangan nya pada Oline, melihat kedua bola mata Oline yang seakan tengah mengeluarkan api. Daripada ia harus melihat orang setenang Oline mengamuk ia memutuskan untuk langsung berdiri dari duduknya lalu berjalan menghampiri Nachia "Kamu bawa minuman itu kesini?" Nala melotot lalu menarik daun telinga Nachia ke atas. "Awwss aduh sakit banget kak NalaAAKHHH"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Secara ugal ugalan (Orine) [end]
Teen FictionMencintai si anak Osis secara ugal ugalan